Pendapatan Asli Daerah Deskripsi Variabel

di Pekalongan, sehingga jumlah danaanggaran yang ada jumlahnya dari tahun ke tahun tidak sama.

4.1.2 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah PAD merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan daerah yang sah lainnya. Data gambaran Pendapatan Asli Daerah PAD eks Karesidenan Pekalongan dari tahun 2004 sd 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Gambaran Pendapatan Asli Daerah PAD eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004 sd 2008 Kota Kab. Pendapatan Asli Daerah X2 2004 2005 2006 2007 2008 Brebes 25.735.108.000 54.263.099.000 47.995.353.000 34.121.314.000 71.896.767.269 Pemalang 46.043.702.918 52.322.389.680 59.457.261.000 45.047.420.000 66.747.479.207 Batang 20.970.936.725 23.301.040.806 31.030.140.000 25.613.626.000 41.192.714.868 Kota Tegal 22.721.113.528 25.529.341.043 28.592.861.968 31.738.076.785 29.817.480.867 Kab. Tegal 41.917.521.604 48.015.429.308 57.026.827.108 63.363.141.231 59.370.632.183 Kab. Pekalongan 26.171.302.628 29.079.225.142 30.803.316.000 37.117.857.000 50.683.485.396 Kota Pekalongan 15.864.596.690 15.192.710.883 24.384.504.390 27.093.893.766 30.104.326.407 Sumber : Data sekunder yang diolah, Tabel 4.5 Pergerakan Pendapatan Asli Daerah Eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004 sd 2008 Kota Kab. Tahun 2005 2006 2007 2008 Brebes 52,57 -13,06 -40,66 52,54 Pemalang 12,00 12,00 -31,99 32,51 Batang 10,00 24,91 -21,15 37,82 Kota Tegal 11,00 10,71 9,91 -6,44 Kab. Tegal 12,70 15,80 10,00 -6,72 Kab. Pekalongan 10,00 5,60 17,01 26,77 Kota Pekalongan -4,42 37,70 10,00 10,00 Sumber : Data sekunder yang diolah. Secara grafis, tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah PAD Karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 dapat dilihat pada Gambar 4.2. -60,00 -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 60,00 2005 2006 2007 2008 Tahun Ni la i P e rt u m b u h a n DAU Brebes Pemalang Batang Kota Tegal Kab. Tegal Kab. Pekalongan Kota Pekalongan Gambar 4.2 Grafik Tingkat Pertumbuhan PAD Karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 nilai dana alokasi umum eks Karesidenan Pekalongan mengalami fluktuatif. Dari ketujuh kotakabupaten di eks Karesidenan Pekalongan yang mengalami kenaikan paling pesat adalah Kabupaten Pekalongan. Deskripsi pendapatan asli daerah tahun 2004 sampai 2008 di Eks Karesidenan Pekalongan, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Deskripsi Pendapatan Asli Daerah PAD di Eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004-2008 2004 2005 2006 2007 2008 Mean 28.489.183.156 35.386.176.552 39.898.609.067 37.727.904.112 49.973.269.457 Median 25.735.108.000 29.079.225.142 31.030.140.000 34.121.314.000 50.683.485.396 Standard Deviation 11.184.913.781 15.776.738.919 14.556.530.276 13.037.358.413 16.975.264.124 Minimum 15.864.596.690 15.192.710.883 24.384.504.390 25.613.626.000 29.817.480.867 Maximum 46.043.702.918 54.263.099.000 59.457.261.000 63.363.141.231 71.896.767.269 Sumber : Data primer yang diolah lampiran 2 Tabel 4.6 menunjukkan mengenai deskripsi pendapatan asli daerah di Eks Karesidenan Pekalongan tahun 2004-2008 menunjukkan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada tahun 2008 sebesar Rp. 49.973.269.457; sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada tahun 2004 sebesar Rp. 28.489.183.156. Kemudian nilai maksimal dari PAD terdapat pada tahun 2008 sebesar Rp. 71.896.767.269; dan nilai minimum terdapat pada tahun 2005 sebesar Rp. 15.192.710.883. Kondisi tersebut mengindikasikan kondisi yang fluktuatif pada PAD di Eks Karesidenan Pekalongan, yaitu wilayah Brebes; Pemalang; Batang; Kota Tegal; Kab. Tegal; Kab. Pekalongan; serta Kota Pekalongan. Indikasi dari nilai PAD yang fluktuatif ini karena terjadinya ketidakstabilan perekonomian di daerah eks Karesidenan Pekalongan, sehingga menjadikan nilai PAD yang tidak konstan.

4.1.3 Belanja Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99