Validitas Empiris Analisis Perangkat Tes

Tabel 3.5 Hasil Penilaian Validasi Pedoman Wawancara No. Kode Validator Jumlah Skor Validasi Jumlah Skor Akhir Kategori 1. V01 12 Sangat Baik 2. V02 12 12 3. V03 12 Berdasarkan hasil validasi soal cerita, setiap validator memberikan penilaian dengan kategori baik. Secara umum, dapat diketahui bahwa soal cerita tersebut diberikan skor akhir 12 yang berarti baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pedoman wawancara valid untuk digunakan dengan kategori sangat baik.

3.3.4.2 Validitas Empiris

Instrumen yang telah disusun dan divalidasi oleh ahli kemudian divalidasi melalui uji coba instrumen. Dari hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan soal mana saja yang termasuk dalam kategori baik yang layak dipakai untuk instrumen penelitian.

3.3.4.3 Analisis Perangkat Tes

Analisi perangkat tes dalam hal ini analisis butir soal menurut Arikunto 2012: 222 bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek sehingga diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan “petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Analisis perangkat tes dilakukan terhadap hasil uji coba instrumen. Adapun analisis perangkat tes meliputi validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan analisis daya pembeda. 1 Validitas Butir Soal Menurut Anderson sebagaimana dikutip oleh Arikunto 2012: 80 sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengukur validitas, digunakan rumus korelasi product moment yaitu ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Keterangan ∑ ∑ Arikunto, 2012:87 Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga kritik r product moment untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga lebih kecil dari harga kritik dalam tabel , maka korelasi tersebut tidak signifikan atau butir soal tidak valid dan jika sebaliknya maka butir soal valid Arikunto, 2012:89. Setelah dilakukan perhitungan untuk setiap butir soal diperoleh bahwa semua butir soal valid. Karena r hitung masing-masing butir soal melebihi r tabel dengan taraf signifikan 5 sebesar 0,361. Hasil analisis validitas soal uji coba tercantum pada tabel berikut. Tabel 3.6 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Butir r hitung r tabel Keputusan 1 0,735 0,361 Valid 2 0,800 Valid 3 0,843 Valid 4 0,767 Valid 5 0,688 Valid 6 0,636 Valid 2 Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama Arikunto, 2012:104.Artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan relatif sama atau mengikuti perubahan secara ajeg. Untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian, digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut. ∑ Keterangan ∑ Arikunto, 2012:122 Penarikan kesimpulan untuk reliabilitas yaituhasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel r product moment Arikunto, 2012:125. Jika maka butir soal yang diujikan reliabel. Dari hasil perhitungan analisis data pada soal uji coba, diperoleh r 11 = 0,830. Setelah dibandingkan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 sebesar r tabel = 0,361 diperoleh kesimpulan bahwa soal uji coba merupakan soal yang reliabel. Hasil analisis reliabilitas soal uji coba tercantum pada tabel berikut. Tabel 3.7 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba r hitung r tabel Keputusan 0,830 0,361 Reliabel 3 Tingkat Kesukaran Menurut Rudyatmi dan Rusilowati 2013: 94, tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal bentuk uraian digunakan rumus sebagai berikut Rudyatmi Rusilowati, 2013:95. dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut. TK 0,3 : soal tergolong sukar 0,3 ≤ TK ≤ 0,7 : soal tergolong sedang TK 0,7 : soal tergolong mudah Dari hasil perhitungan analisis soal yang diujicobakan diperoleh data bahwa soal yang termasuk kategori mudah adalah soal nomor 4 dan 6. Sedangkan soal yang termasuk kategori sedang adalah soal nomor 1, 2, 3 dan 5. Jadi, semua butir soal yang di uji cobakan tidak ada yang termasuk kategori sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba tercantum pada tabel berikut. Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Butir Indeks Tingkat Kesukaran Keputusan 1 0,618 Sedang 2 0,637 Sedang 3 0,648 Sedang 4 0,706 Mudah 5 0,676 Sedang 6 0,704 Mudah 4 Analisis Daya Pembeda Menurut Zulaih a 2008:27, “Daya pembeda soal adalah selisih proporsi jawaban pada kelompok siswa berkemampuan tinggi kelompok atas dan berkemampuan rendah kelompok bawah. Daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda negatif berarti kelompok siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar soal tertentu lebih banyak dari kelompok siswa berkemampuan tinggi”. Langkah-langkah menghitung daya pembeda soal menurut Arikunto 2012:227 adalah. 1 Mengurutkan hasil uji coba dari skor tertinggi sampai terendah. 2 Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah, yaitu kelompok atas sebanyak 50 dari jumlah peserta tes dan begitu juga dengan kelompok bawah. Daya pembeda soal uraian diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus: Keterangan DP = Daya pembeda soal uraian Mean A = rata-rata skor siswa pada kelompok atas Mean B = rata-rata skor siswa pada kelompok bawah Skor Maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran Kriteria pengujiannya adalah DP 0,25 : Diterima 0 DP ≤ 0,25 : Diperbaiki DP ≤ 0 : Ditolak Zulaiha, 2008:28 Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan diperoleh data bahwa semua butir soal mempunyai indeks daya pembeda ≥ 0,250. Hasil analisis indeks daya pembeda soal uji coba tercantum pada tabel berikut. Tabel 3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Butir Indeks Daya Pembeda Keputusan 1 0,313 Diterima 2 0,287 Diterima 3 0,341 Diterima 4 0,471 Diterima 5 0,257 Diterima 6 0,292 Diterima

3.3.5 Kriteria Pemilihan Soal

Perangkat tes atau instrumen dikatakan baik apabila memiliki butir-butirsoal yang baik. Sedangkan butir-butir soal baik jika valid butir soal dapatmenjalankan fungsi pengukurannya dengan baik, reliabel hasil pengukuranrelatif sama jika dilakukan pengujian butir soal berkali-kali, tingkat kesukarannya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, dan kesanggupaninstrumen dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinyadengan siswa yang tergolong kurang lemah prestasinya. Setelah soal diujicobakan di kelas VII H yang berjumlah 30 siswa dan dilakukan analisis data dengan hasil seperti yang telah dijelaskan di atas serta mengacu pada kisi-kisi soal uji coba, diperoleh soal instrumen penelitian berdasarkan indikator pada kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut. 1 Indikator siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan diskon dan pajak. Untuk indikator tersebut soal yang digunakan untuk uji coba yaitu soal nomor 1 dan 5. Keduanya digunakan sebagai soal penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS DENGAN PROSEDUR NEWMAN TERHADAP KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

1 55 344

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

28 139 210

Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika Dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial

0 2 10

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAMLINIER BENTUK CERITA BERBASIS NEWMAN DI MAN SALATIGA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Program Linier Bentuk Cerita Berdasarkan Metode Analisis Kesalahan Newman Pada Siswa Kelas XI IPS MAN Sa

0 3 17

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 3 7

KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 1 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA GEOMETRI BERRDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

0 0 43

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Aritmatika Sosial Kelas VII

0 0 8

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

2 16 11