Persiapan penelitian Prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting dan karakteristik subyek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP 1Purworejo, Jalan Jenderal Sudirman 8 Purworejo, Telp. 0275 321405. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan yaitu Siklus I Senin 21 Februari 2011 dan Siklus II Senin 28 Februari 2011. Materi yang digunakan adalah ekosistem. Subyek penelitian yaitu kelas VII C SMP 1 Purworejo pada semester 2 tahun ajaran 20102011. Siswa kelas VII C terdiri dari 14 laki-laki dan 17 perempuan. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian karena keaktifan dan hasil belajarnya masih rendah. Umumnya, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung banyak siswa yang diam, tidak berpendapat dan melakukan aktivitas yang tidak mendukung pembelajaran.

B. Prosedur penelitian

1. Persiapan penelitian

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan adalah a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru bidang studi IPA Biologi Ibu Mulat Tariningsish dan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VII C SMP 1 Purworejo. b. Berdasarkan pohon masalah, penulis bersama dengan guru bidang studi IPA Biologi menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yaitu menerapkan model pembelajaran problem solving dengan game Pohon Pengetahuan. 15 c. Menyusun instrumen penelitian berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, lembar kerja siswa dan alat evaluasi. d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru dan angket tanggapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. e. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian. f. Melakukan uji coba soal dan menganalisis hasil uji coba soal meliputi validitas soal, reliabilitas soal dan tingkat kesukaran soal. Uji coba soal dilaksanakan di luar kelas penelitian kelas yang sudah mendapatkan materi Ekosistem. Hasil uji coba digunakan untuk menentukan validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui soal-soal yang memenuhi kriteria sebagai instrumen. Soal yang digunakan dalam uji coba adalah 20 butir soal tiap siklus. Soal yang akan digunakan sebagai instrumen adalah 15 butir soal tiap siklus. Apabila setelah dilakukan uji coba ternyata soal yang digunakan 15 butir soal tiap siklus, maka soal-soal yang tidak memenuhi kriteria diganti dengan soal-soal yang baru dan selanjutnya diujicobakan lagi sehingga didapat soal untuk instrumen sebanyak 15 butir soal tiap siklus. Sebaliknya, apabila soal- soal yang telah diujicobakan ≥ 15 butir soal tiap siklus maka soal-soal tersebut dapat langsung digunakan dalam penelitian lampiran 4. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang harus diukur Arikunto, 2006. Validitas butir soal diperoleh menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut Keterangan r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya responden ∑X = jumlah skor butir soal ∑Y = jumlah skor total ∑XY = jumlah perkalian antara X dan Y ∑X 2 = jumlah kuadrat skor suatu item ∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total Harga r xy yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan nilai r tabel. Apabila r xy r tabel dengan taraf signifikan α= 5, maka butir soal dikatakan valid. Sedangkan, apabila r xy r tabel maka dikatakan tidak valid sehingga perlu dilakukan uji coba soal kembali untuk memperoleh kevalidan butir soal. Hasil analisis validitas uji coba untuk setiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis validitas soal uji coba Siklus Nomor butir soal kriteria Valid Tidak valid I 1,2,3,4,5,6,8,10,11,12,14,15,17,18,19,20 7,9,13,16 II 2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,19,20 1,6,18 III 1,3,4,5,8,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20 2,6,7,9,14 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran3. Berdasarkan tabel analisis validitas soal uji coba di atas, maka nomor butir soal yang termasuk ke dalam kriteria soal valid akan digunakan sebagai soal tes tertulis yang akan dikerjakan oleh siswa setiap akhir pelaksanaan siklus, sedangkan nomor butir soal yang termasuk ke dalam kriteria soal tidak valid akan dibuang tidak digunakan sebagai soal tes tertulis. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006. Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR-20 yang rumusnya Keterangan: r = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata Mean Vt = varians total Arikunto, 2006 Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5 . Jika harga r hitung r tabel maka instrumen yang dicobakan bersifat reliabel. Sedangkan, apabila r hitung r tabel maka dikatakan tidak reliabel sehingga perlu dilakukan uji coba soal kembali untuk memperoleh reliabilitas butir soal. Hasil analisis reliabilitas untuk setiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil analisis reliabilitas soal uji coba Siklus N r tabel r 11 Kriteria I 30 0,361 0,850 Reliabel II 30 0,361 0,748 Reliabel III 30 0,361 0,716 Reliabel Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel hasil analisis reliabilitas soal uji coba di atas dapat diketahui bahwa soal uji coba masing-masing siklus adalah reliabel, yang berarti soal tersebut dapat digunakan sebagai soal tes tertulis karena memiliki taraf kepercayaan yang tinggi. 3. Tingkat kesukaran soal Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan mudah dan sukarnya soal. P = Keterangan : P = Indeks kesukaran B= Banyaknya siswa yang menjawab soal benar Js= Jumlah seluruh siswa peserta tes 11 Klasifikasi indeks kesukaran : Soal dengan P antara 0,00 - 0,30 = sukar Soal dengan P antara 0,31 - 0,70 = sedang Soal dengan P antara 0,71 - 1,00 = mudah Arikunto, 2006 Hasil analisis tingkat kesukaran untuk setiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba Siklus Nomor butir soal kriteria Mudah Sedang Sukar I 1,7,10,11,14,15,16,17,18 2,4,5,6,8,9,12,13,19 3,20 II 1,6,7,8,9,12,1314,15 3,4,5,10,11,16,17 2,20 III 1,4,6,8,9,10,11,12,13,14,15 3,5,7,18,19,20 2,16,17 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Syarat soal yang baik adalah tidak terlalu mudah dan sukar sedang. Butir soal yang termasuk ke dalam kriteria soal sedang akan digunakan sebagai soal tes tertulis, untuk nomor butir soal yang termasuk ke dalam kriteria soal mudah dan sukar ada dua kemungkinan, akan digunakan sebagai soal tes tertulis atau dibuang tidak digunakan sebagai soal tes tertulis. Hasil uji coba yang memenuhi kriteria validitas, tingkat kesukaran dan reliabilitas dapat digunakan dalam setiap siklus penelitian dengan rincian setiap siklus 15 butir soal. Meskipun terdapat lebih dari 15 soal yang memenuhi kriteria tiap siklusnya, soal yang digunakan tetap 15 soal dengan pertimbangan 15 butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria indikator. Tabel 5. Soal yang digunakan dan dibuang Siklus Nomor butir soal kriteria Yang dipakai Tidak dipakai I 1,2,3,4,5,6,8,11,12,14,15,17,18,19,20 7,9,10,13,16 II 2,3,4,5,7,8,9,12,13,14,15,16,17,19,20 1,6,10,11,18 III 1,3,4,5,8,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20 2,6,7,9,14 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Pelakasanaan penelitian Dekripsi per siklus

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Pada Siswa Kelas VII SMPN 03 Brebes

0 8 149

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM SISWA Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII E SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajara

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM SISWA Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII E SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajara

0 1 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII C SMP

0 0 16

PENERAPAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajar

0 1 18

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Guided Note Taking Dengan Media Powerpoint Pada Siswa Kelas VII I SMP Muh

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING GUIDE DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Reading Guide Dengan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas Vii C Smp Negeri 3

0 1 14

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

0 0 10

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

0 2 8