5 Penilaian 2. Hambatan pelaksanaan moving class
a. Hambatan pelaksanaan moving class oleh guru 1 Suasana pembelajaran
2 Ruang kelas mata pelajaran 3 Pengelolaan pembelajaran
4 Ketidakhadiran guru 5 Penataan ruang kelas
b. Hambatan pelaksanaan moving class oleh siswa 1 Interaksi belajar
2 Pengkondisian kembali suasana belajar 3 Keterlambatan siswa
4 Kebersihan kelas 5 Biaya sekolah
6 Keamanan kelas saat perpindahan kelas 7 Ketersediaan loker
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Pengamatan observasi
Pengamatan adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadapa
gejala dan fenomena yang ada pada objek penelitian. Pengamatan
dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan sistem moving class. Pengamatan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan
data tentang pelaksanaan moving class pada mata pelajaran geografi. Hal-hal yang dilakukan dalam pengamatan adalah selalu
berusaha hadir di sekolah saat proses pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data dimulai dengan memusatkan perhatian pada kegiatan
pengamatan secara terus menerus yaitu mengamati berbagai ragam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar mata pelajaran
geografi. Alat yang digunakan adalah lembar observasi yang sudah berisi
tentang uraian-uraian yang berkaitan dengan pelaksanaan moving class pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 1 Tunjungan Blora.
2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan paduan wawancara Moh.Natzir, 2005:194.
Wawancara yang dilakukan adalah untuk menggali informasi langsung mengenai hambatan pelaksanaan moving class. Alat yang
digunakan untuk melakukan kegiatan wawancara antara lain: pedoman wawancara, tape recorder, dan buku catatan. Pedoman wawancara
digunakan agar data yang dikumpulkan tidak tercecer dan terlupakan.
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa yang benar-benar dapat memberikan keterangan-keterangan tentang persoalan dan dapat
membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam wawancara ini timbul
masalah-masalah seperti ingatan guru dan siswa yang tidak sempurna, analisis guru dan siswa yang tidak cermat, dan sebagainya. Sehingga
dalam hal ini, peneliti juga memadukan sumber bukti dari wawancara ini dengan informasi-informasi lain yang memadai.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dan terbuka. Wawancara terstruktur karena pokok-pokok
pertanyaan telah diatur secara terstruktur, dibuat kerangka dan garis besarnya sebelum berada di lapangan, sehingga pertanyaan lebih
terarah. Pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan data, sehingga dapat menggali informasi secara mendalam. Wawancara
terbuka artinya guru dan siswa tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud wawancara tersebut.
Dengan demikian, sebelum wawancara dengan guru dan siswa tersebut dilakukan, peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan permasalahan penelitian. 3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang terdapat di lapangan Arikunto, 2006 : 231.
Metode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh arsip-arsip yang berupa data guru, data siswa kelas XI IPS, profil SMA Negeri 1
Tunjungan, dan foto-foto mengenai aktivitas guru maupun siswa dalam sekolah yang terkait dengan penelitian.
E. Metode Analisis Data