Lokasi dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian

yang kurang pas posisinya terhadap as baling-baling, dan tingkat ketegangan v-belt itu sendiri saat terpasang. Bila terlalu kendur v-belt akan sering slip, sebaliknya bila terlalu tegang akan membuat gaya gesekan as terhadap poros makin tinggi sehingga kerja motor semakin berat. Konstruksi penghubung motor dan baling-baling dengan cara ketiga adalah penyambungan langsung as motor listrik dengan as baling-baling. Pada cara ini as baling- baling dan as motor listrik berada pada formasi satu garis lurus, dan vertikal. Penyambungan ini dengan menggunakan flexible joint coupling. Joint coupling yang berfungsi sebagai penghubung as motor listrik dengan poros as propeller digunakan jenis flexible coupling berbahan aluminum dengan ukuran couple FL2428-11a Lampiran 1 a. Flexible join coupling ini terdiri dari tiga bagian, yaitu 2 buah komponen berupa silinder metal dan satu buah komponen “plastik” yang terbuat dari bahan polyurethane yang menyerupai impeler. Komponen ini dipasang sebagai penghubung dan juga sekat diantara kedua silinder metal yang terbuat dari bahan alumunium. Kegunaan komponen plastik ini selain meredam Plat Besi 0,5 mm As Baling-baling Motor listrik Pulley V-belt Flexible bearing Gambar 11 Penggerak baling-baling dengan sistem v-belt dan pulley getaran juga mencegah terjadinya gesekan antara kedua silinder metal. Penyambungan dengan menggunakan flexible coupling ini menghasilkan performa yang lebih baik, selain mudah menyambung dan memisahkan antara dua as, juga menghasilkan suara yang jauh lebih tenang dibandingkan dengan kedua cara penyambungan sebelumnya. Disamping itu cara ini juga menjadikan sistem propulsi lebih kompak dan ringkas secara konstruksi, sehingga tidak menghabiskan ruang yang lebih besar. As baling-baling terbuat dari besi stainless steel sepanjang 33 cm dengan diameter 19 mm. As ini dibubut pada kedua bagian ujungnya, sehingga masing- masing diameternya pas dengan lubang joint coupling, bearing, mechanical seal serta poros baling-baling. Bagian ujung as di-senai untuk mur nomor 14. Semula material as baling-baling yang digunakan adalah terbuat dari besi, namun sangat mudah berkarat yang pada akhirnya mengganggu kualitas air pada flume tank. Material stainless steel menjadi pilihan terbaik dikarenakan bahan ini tahan terhadap karat yang dapat disebabkan oleh air tawar maupun air laut. Baling- baling semula dibuat dari bahan fibreglass FRP, terdiri dari 3 daun, dan sepenuhnya hand made. Baling-baling ini dapat berfungsi sebagai pembangkit arus air dengan baik, namun mempunyai kelemahan diantaranya mudah pecah serta kurang seimbang balance. Kekurang seimbangan ini menyebabkan getaran yang cukup besar pada saat baling-baling diputar dengan kecepatan tinggi. Kendala ini akhirnya coba diatasi dengan mengganti baling-baling alumunium pabrikasi. Baling- baling ini biasa digunakan untuk perahu “ketinting” tipe tiga daun, namun karena ukuran terkecilnya 6 inchi maka baling-baling tersebut diperkecil diameternya hingga menjadi 4,5 inchi, sudut daun baling-baling 45 o , seperti disajikan pada Lampiran 1b. Baling-baling dipasang pada bagian ujung as yang telah disenai dan dibaud dengan dengan baut nomor 14. Posisi pemasangan baling-baling berada di tengah tengah lingkaran bagian ujung pipa paralon. Posisi baling-baling harus tetap dan berada ditengah-tengan lingkaran paralon, untuk itu pada bagian dalam paralon ini dipasang booster yang terbuat dari plastik PU yang diselubungi pipa stainless steel. Booster ini berfungsi untuk dudukan sekaligus menahan ujung as baling-baling untuk tetap berada pada titik tengah lingkaran paralon. Mechanical seal berukuran 16 mm dipasang pada bagian dalam dari dudukan as propeller agar tidak terjadi kebocoran air melalui celah antara as dengan dudukan as. Antara dudukan as dan tutup bagian atas flume tank di beri O ring seal. Motor listrik ½ Hp Kakidudukan motor listrik Flexible joint coupling ukuran FL2428-11a. Tutup bagian atas flume tank Bearing dan O ring seal mechanical seal 16 mm As Baling-baling Baling-baling Baut penahan baling-baling Gambar 12 Sistem pembangkit arus pada mini flume tank dan bagian-bagiannya Konstruksi sistem pembangkit arus yaitu motor listrik berikut propeller disajikan pada Gambar 12.

4.2.4 Sistem pengatur kecepatan

Pengaturan kecepatan putaran rpm motor listrik guna mendapatkan kecepatan arus yang diinginkan digunakan inverter. Semula inverter yang digunakan adalah inverter yang mempunyai daya ½ Hp Gambar 13, sesuai dengan daya motor listrik yang digunakan. Untuk pemakaian jangka waktu yang cukup lama 200 menit ternyata inverter tersebut tidak kuat, dan rusak. Selanjutnya diganti dengan inverter dari pabrik yang sama, tetapi dengan spek yang lebih besar. Inverter yang dipakai adalah tipe LSCT650 M-20K7 series dengan daya 750 Watt. Pada inverter jenis ini kecepatan yang bisa diatur mulai dari frekuensi 0-50 Hz. Perubahan tingkat frekuensi ditunjukkan oleh inverter display. Setiap pengaturan frekuensi dapat juga dilihat besar nilai rpm yang berjalan dan besar output tegangan volt dan output kuat arus ampere pada motor listrik. Adapun fungsi masing-masing panel dan pengaturan fungsi disajikan pada Gambar 14. Gambar 13 Inverter tipe ½ HP Keterangan: No. Name Function 1, 2, 3, 4 Hz, RPM, A, V Unit Indicator Output Frequency, 5 FUN Parameter Function Key 6 DATAENTER Data Setup Enter Keys 7, 8, 9 FWD,REV, STOPRESET Operation Command Keys : Foward Revolution, Reversal Revolution, StopReset Key and Status Indicator 10 KEY UP and DOWN IncrementDecrement Keys 11 KEY SIDE Shifting Keys 12 Analog Ai Speed Comamand Potentiometer V,R 13 Display monitor Gambar 14 Inverter tipe 1 HP dan fungsi-fungsi tombol pada panel indikator

4.2.5 Sistem pemerata arus current straightener

Putaran dan dorongan air oleh sistem propulsi dan bentuk konstruksi saluran air yang tidak hanya lurus, tetapi juga berbelok dan menanjak mengakibatkan terjadinya pengadukanturbulensi aliran air. Turbulensi ini terjadi di seluruh saluran flume tank. Turbulensi yang cukup tinggi akan mengakibatkan kecepatan arus pada setiap titik pada saluran flume tank menjadi tidak sama. Keadaan ini dapat menghasilkan data yang tidak akurat pada saat melakukan pengukuran kecepatan renang ikan, karena ikan cenderung berenang di kolom air yang arusnya lebih rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 dari sekitarnya. Hasil pengukuran yang didapatkan akan berbeda dibandingkan dengan pengukuran pada kondisi aliran air yang homogenlaminer. Flume tank yang baik seharusnya mempunyai arus yang homogen dan laminar terutama pada bagian swimmingworking tunnel. Aliran air yang turbulent tersebut dapat diupayakan menjadi aliran dengan kecepatan yang homogenlaminar. Cara yang dilakukan adalah dengan melewatkan air melalui piranti pemerata arus current straightener terlebih dahulu sebelum sampai ke bagian pengamatan observation window. Konstruksi current straigtener ini berbentuk seperti badan gitar, yakni kompartemen yang lebar dan kemudian menyempit kearah saluran pengamatan hingga penampangnya sama dengan bagian pengamatan. Desain seperti ini dibuat agar panel-panel untuk peredam turbulensi didalamnya bisa dibuat dengan ukuran penampang yang lebih luas. Panel-panel dengan penampang yang lebih luas dibutuhkan agar mempunyai total luas lubang-lubangnya sama atau lebih besar dari luas penampang pipa yang menyalurkan air dari arah baling-baling, sehingga air tidak mengalami perubahan kecepatan yang nyata dalam alirannya. Hal ini dapat dijelaskan pada persamaan debit aliran fluida yang melalui luas penampang yang berbeda berikut: A 1 x V 1 = A 2 x V 2 …………………………………………………… 1 dimana : A 1 = luas penampang pipa, A 2 = total luas penampang lubang pada permukaan panel, V 1 = Kecepatan aliran air pada pipa, dan V 2 = Kecepatan aliran air melewati lubang panel. Diharapkan turbulensi akan menjadi teredamterpecah karena harus melalui lubang-lubang kecil, tanpa menghambat laju debit air. Bagian dalam konstruksi current straigtener ini terdiri dari 3 panelsekat dan satu unit susunan pipa paralel. Panel pertama dan kedua mempunyai lubang seperti sarang lebah honey comb dengan diameter lubang 2 cm. Panel ketiga dibuat dari lembaran akrilik berukuran P x L x T 20 x 40 x 0,5 cm, yang diberi lubang-lubang berdiameter 5 mm dengan jarak 2mm Gambar 15. Dimensi ini ditentukan berdasarkan total luas lubang-lubang pada panel harus lebih besar dari luas penampang pipa PVC yang mengalirkan air dari baling-baling. Hal demikian dibuat agar aliran air pada saat melewati panel tidak mengalami peningkatan kecepatan.