Pembangkitan Data Hujan METODE

menghitung fraksi hujan harian yang jatuh selama setengah jam-an intensitas curah hujan tertinggi  0.5 adalah sebagai berikut: 1. Menghitung : 0.5 1 0.5 0.5 1 0.5 3 x mon x mon x mon sm mon R R R R      .......33 2. Menghitung : 0.5 0.5 0.5 . 1 exp 0.5 .ln . sm mon mon mon wet R adj yrs days                                        ...............34 3. Menentukan batas atas dan batas bawah fraksi hujan harian yang jatuh selama setengah jam-an dari intensitas curah hujan tertinggi 0.5 125 1 exp 5 U day R              dan 0.5 0.02083 L   .........................................35 4. Membangkitkan data acak dengan menggunakan triangular distribution   0.5 0.5 1 0.5 0.5 0.5 0.5 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1 0.5 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0. 0.5 0.5 . . . 1 1 . : . mon L U L L U L mon L mon mean U L U U mon U mon rand if Then rnd rnd rnd else                                          0.5 5 0.5 mon mean endif        .36 0.5 sm mon R : Rataan bulanan curah hujan 30 menit-an mm 0.5 x mon R : Curah hujan 30 menit-an maksimum pada bulan ke-mon mm 0.5 mon  : Fraksi rataan bulanan curah hujan 30 menit-an 0.5 adj  : Faktor koreksi fraksi rataan bulanan curah hujan 30 menit-an wet days : Jumlah hari hujan dalam sebulan hari yrs : Jumlah tahun data yang digunakan 0.5U  : Batas atas fraksi rataan bulanan curah hujann 30 menit-an 0.5L  : Batas bawah fraksi rataan bulanan curah hujan 30 menit-an 1 rnd : Bilangan acak 1 0.5mean  : Rataan fraksi curah hujan 30 menit-an

IV. KALIBRASI DAN VALIDASI MODEL SWAT

4.1. Kalibrasi dan validasi di Sub DAS Cisadane Hulu

Aplikasi model SWAT di Indonesia belum banyak dilakukan, sehingga untuk menguji dan mengetahui tingkat penerimaan dan aplikasi model SWAT di Indonesia perlu dilakukan kalibrasi dan validasi terhadap model SWAT untuk disesuaikan dengan kondisi DAS di Indonesia. Model SWAT mempunyai berbagai kelebihan karena mampu mengitegrasikan antar proses-proses hidrologi, berbasis data sapasial, proses yang kontinyu dan dapat dikombinasikan dengan berbagai skenario perubahan lahan dan manajemen DAS. Sebelum program SWAT dapat diterima dan diaplikasikan di suatu DAS di Indonesia, diperlukan validasi dan kalibrasi parameter-parameter yang sensitif dan sangat berpengaruh terhadap debit sungai. Kegiatan verifikasi hanya dilakukan khusus membandingkan debit keluaran dari model dibandingkan dengan debit hasil pengukuran di lapangan. Tahapan verifikasi, kalibrasi dan akseptibilitas merupakan tahapan awal dalam aplikasi pemodelan DAS dengan model SWAT sehingga dapat diketahui parameter-paramater yang sangat berpengaruh dan dominan terhadap keluaran model. Berdasarkan tipe penutupan lahan, Sub DAS Cisadane Hulu lebih didominasi oleh hutan ± 57,67 dan semak belukar ± 26,38. Perincian luas areal setiap tipe penutupan lahan ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Tipe penutupan lahan di Sub DAS Cisadane Hulu Tipe Penutupan Lahan Luas Ha BelukarSemak 477,96 26,38 Hutan 1.044,60 57,67 KebunPerkebunan 116,11 6,41 Pemukiman 13,47 0,74 RumputTanah kosong 2,70 0,15 Sawah Irigasi 23,18 1,28 Sawah Tadah Hujan 40,64 2,24 TegalanLadang 92,85 5,13 Jumlah 1.811,50 100,00 Sumber : hasil interpretasi data SPOT 5 Tahun 2005. Data penampakan dari Citra SPOT 5 ditunjukkan pada Gambar 12 dan hasil interpretasi citra dengan kombinasi peta RBI skala 1 : 25.000, ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar 12. Penampakan penutupan lahan dari citra SPOT 5 tahun 2005 di Sub DAS Cisadane Hulu Gambar 13. Hasil interpretasi citra SPOT5 kombinasi dengan RBI skala 1 : 25.000 di Sub DAS Cisadane Hulu Berdasarkan klasifikasi tanah sistem USDA, jenis tanah yang ada di daerah kajian ada 2 jenis, yaitu distropept dan hidraquent. Jenis tanah distropept merupakan tanah agak lapuk iklim panas dengan nilai jenuh tanah bawah basa yang rendah. Jenis tanah hidraquent merupakan tanah tidak lapuk, kejenuhan permanen, yang lembut bila terinjak dan sebagian besar bertekstur halus. Sebaran tanah distropept hanya sebagian kecil, sekitar 56,2 ha ± 3,1 dan sisanya termasuk dalam jenis hidraquent sekitar 1.755,3 ha ± 96,9 . Peta sebaran jenis tanah ditunjukkan pada Gambar 14. Sumber : peta sistem lahan skala 1 : 250.000 Gambar 14. Peta sebaran jenis tanah di Sub DAS Cisadane Hulu