jumlah maupun volume yang relatif kecil tidak cukup untuk satu unit kemas.
b. Keamanan barang menjadi lebih terjamin dari segala macam jenis resiko yang mungkin timbul.
c. Biaya angkutan menjadi relatif lebih murah untuk setiap tonm
3
d. Biaya kemasan menjadi relatif lebih murah. atau
“freight ton”.
56
D. Pengaturan dan Pelaksanaan Pengangkutan Peti Kemas Melalui Darat Trucking
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Peti kemas Container adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat
dipakai berulangkali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus untuk mengangkut muatan yang ada di dalamnya.
Adapun filosofi di balik peti kemas adalah membungkus atau membawa muatan dalam peti-peti yang sama dan membuat semua kendaraan dapat
mengangkutnya sebagai satu kesatuan, baik kendaraan itu berupa kapal laut, kereta api, truk, atau angkutan lainnya, serta dapat membawa secara cepat, aman,
efisien, atau bila memungkinkan dari pintu ke pintu door to door. Dari pintu ke pintu maksudnya yaitu pengangkutan dilaksanakan mulai dari gudang pemilik
barang hingga sampai di gudang penerima barang.
56
H.M. Noch. Idris Ronosentono, Op. Cit, hal. 362.
Universitas Sumatera Utara
Jasa angkutan atau perusahaan Trucking merupakan perusahaan yang menyediakan jasa transportasi untuk mengangkut barang dari satu tempat ke
tempat tujuan. Proses pengangkutan peti kemas tidak akan lepas dari jasa Trucking. Pengangkutan jasa Trucking menggunakan jalan raya sebagai media
transportasinya, tetapi tidak semua ruas jalan raya dapat dilalui oleh truk yang mengangkut peti kemas.
Pengangkutan barang melalui Peti kemas dimulai dari barang tersebut diangkut dari gudang pemilik barang dengan menggunakan jasa angkutan
Trucking, yaitu angkutan yang menggunakan kendaraan truk, dengan sarana jalan raya hingga barang tersebut sampai di pelabuhan. Selanjutnya barang tersebut
diangkut oleh kapal hingga sampai di pelabuhan tujuan. Dan kemudian barang tersebut diangkut melalui jasa Trucking kembali hingga sampai di gudang
penerima barang. Hal ini menyebabkan jasa angkutan Trucking menjadi sangat penting di dalam pengangkutan barang.
Dengan diperkenalkannya angkutan peti kemas di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan sebagai petunjuk pelaksanaan pengangkutan
peti kemas di Indonesia. Adapun peraturan terbaru mengenai pengaturan pelaksanaan pengangkutan dengan menggunakan peti kemas di darat ini ada di
dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2007 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan.
Dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2007 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan dirumuskan mengenai kendaraan
bermotor pengangkut peti kemas terdiri dari kendaraan penarik tractor head dan
Universitas Sumatera Utara
kereta tempelan. Syarat dari kendaraan penarik tractor head sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2007 tentang
Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan yaitu: a.
Daya sekurang-kurangnya 5,5 Kilo Watt setiap ton dari jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan
b. Sumbu depan dengan ban tunggal dan sumbu belakang tunggal dengan ban
ganda atau sumbu belakang ganda dengan ban ganda, yang dikonstruksi berdasarkan MST 10 ton
c. Ban yang ukurannya sama dengan ukuran ban yang disahkan dalam sertifikat
uji tipe d.
Sistem rem, dapat berupa : 1
Rem angin full air 2
Rem kombinasi udara dan minyak air over hydraulic brake e.
Untuk angkutan peti kemas 45 kaki berukuran pendek, tanpa moncong f.
Roda kelima fifth wheel yang dikonstruksi kuat menurut perhitungan teknis g.
Dongkrak dengan kekuatan angkat sekurang-kurangnya 10 ton h.
Alat pengontrol kendaraan i.
Lampu isyarat warna kuning yang ditempatkan di atas kabin kendaraan j.
Tanda peringatan di dalam kabin yang menunjukkan tinggi maksimumpeti kemas yang diangkut dan mudah dilihat oleh pengemudi tanpa mengganggu
pandangan ke depan Adapun kereta tempelan menurut Pasal 4 Peraturan Menteri Perhubungan
No. 14 Tahun 2007 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan adalah
Universitas Sumatera Utara
kerete tempelan rangka chassis semi trailer, dan ban yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang disahkan dalam pengesahan rancang bangun dan rekayasa
kendaraan bermotor dan harus : a.
Memiliki tinggi maksimum kendaraan termasuk peti kemasnya tidak melebihi 4,2 meter
b. Dilengkapi dengan sumbu dan ban ganda untuk peti kemas 20 kaki
c. Dilengkapi dua sumbu dengan air bag suspension atau tiga sumbu triple
dengan pegas daun leaf spring suspension dan wajib dilengkapi dengan ban ganda untuk peti kemas 40 kaki dan 45 kaki
d. Menggunakan ban yang sama ukurannya
e. Memiliki pesawat rem yang memenuhi persyaratan teknis dan dapat
dikendalikan secara terpusat oleh pengemudinya f.
Memiliki perangkat pengunci peti kemas twist lock yang memenuhi standar internasional ISO yang terpasang secara kokoh dan permanen pada
kendaraan yang bersangkutan Pengangkutan peti kemas dilakukan di ruas jalan yang telah ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Perhubungan dan waktu pelaksanaannya juga ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan.
Pasal 7 Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2007 tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan menyebutkan bahwa Peti kemas yang diangkut
harus memenuhi ketentuan Internasional Standard Organization ISO untuk peti kemas 20 kaki, 40 kaki dan 45 kaki serta dikunci dengan menggunakan kunci
pengikat twist lock yang memenuhi Internasional Standard Organization ISO.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PELAKSANAAN ANGKUTAN BARANG DENGAN PETI KEMAS