Pengertian dan Pengaturan Peti Kemas

pemungutan biaya angkutan, kecuali apabila pengusaha kapal membebankan hal ini kepada orang lain. Oleh karena pemilik barang-barang muatan kapal tidak berada di kapal yang bersangkutan ketika sedang berlayar, barang-barang tersebut berada di bawah pengawasan dan perwakilan nakhoda. Karena barang-barang muatan itu berada di bawah pengawasanperlindungan nakhoda, maka bila ada sesuatu peristiwa yang menyangkut barang-barang muatan itu nakhoda harus mewakili pemiliknya. 44 Undang-Undang telah memberikan kekuasaan begitu besar kepada seorang nakhoda, namun demikian Undang-Undang juga memberikan ancaman pidana dan denda keperdataan serta tindakan disipliner terhadap nakhoda apabila nakhoda tersebut menyalahgunakan kekuasaannya itu. Bagi nakhoda yang bertindak buruk terhadap kapal, muatan dan penumpang dengan putusan Mahkamah Pelayaran Indonesia, dapat dicabut wewenangnya untuk mengemudikan kapal laut Indonesia selama jangka waktu maksimal 2 dua tahun. 45

B. Pengertian dan Pengaturan Peti Kemas

Pada mulanya semua pengiriman barang melalui laut dilakukan dengan sistem konvensional atau curah. Akan tetapi sistem ini kurang diminati oleh masyarakat karena banyak kesulitan-kesulitan yang terjadi menyangkut masalah 44 Ibid, hal. 56. 45 Ibid, hal. 57. Universitas Sumatera Utara volume, waktu dan keamanan barang. Dengan adanya kesulitan tersebut maka digunakanlah sebuah media yang disebut dengan peti kemas container. Container dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan peti kemas pada dasarnya adalah merupakan suatu pembungkus besar yang dibangun secara kokoh dan dipergunakan untuk menyimpan dan mengangkut sejumlah barang, melindungi dan mempertahankannya serta menjamin tata cara distribusinya secara efisien dan lancar setiap waktu diperlukan. Dilain pihak Peti kemas tersebut dapat juga merupakan suatu sarana angkutan yang bersifat permanen, tidak dapat dibuang, dapat dipergunakan beberapa kali, tahan segala cuaca yang dilengkapi minimal satu pintu serta mampu diangkat ke dalam berbagai sarana angkutan baik melalui laut maupun angkutan darat. 46 Peti kemas container adalah suatu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya. 47 Definisi lain mengatakan bahwa Peti kemas adalah peti yang terbuat dari logam didalam mana barang-barang yang lazim disebut muatan umum general cargo. Sejak pemuatan sampai kepada pembongkaran bahkan sampai ke tempat yang dituju barang-barang yang dikirim dengan peti kemas tidak dijamah orang 46 H.M. Noch. Idris Ronosentono, Pengetahuan Dasar Tatalaksana Freight Forwarding, CV Infomedika, Jakarta, 1997, hal. 347. 47 Sinta Uli, Pengangkutan, Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport Angkutan Laut, Angkutan Darat Angkutan Udara, USU Press, Medan, 2006, hal. 73. Universitas Sumatera Utara karena dengan peti itu barang dimuat ke atas kapal dan bersama peti itu pula barang dibongkar dari dalam kapal dan diturunkan ke darat. 48 a Secara fisik bersifat permanen, dan pada umumnya cukup mampu kuat dipergunakan beberapa kali pemakaian Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2002 tentang Perkapalan Pasal 1 ayat 12, peti kemas adalah bagian dari alat angkut yang berbentuk kotak serta terbuat dari bahan yang memenuhi syarat, bersifat permanen dan dapat dipakai berulang-ulang, yang memiliki pasangan sudut dan dirancang secara khusus untuk memudahkan angkutan barang dengan satu atau lebih moda transportasi, tanpa harus dilakukan muatan kembali. Pada tanggal 14 Desember 1956, suatu Badan dari Perserikatan Bangsa- Bangsa yaitu “Economic Commision For Europe” Komisi Ekonomi untuk Masyarakat Eropa memberikan suatu definisi atau batasan-batasan tentang Peti Kemas sebagai sarana angkutan untuk mengirim barang yang memiliki karakteristik tertentu,dimana suatu komisi teknik dari International Standard Organisation ISO akhirnya berhasil memberikan suatu formulasi tentang Peti kemas sebagai berikut ini : Peti kemas adalah suatu alat dari suatu sarana angkutan yang : b Khusus dirancang untuk dipergunakan pada setiap pengangkutan atau pengiriman barang baik dengan menggunakan satu atau beberapa jenis sarana angkutan, tanpa harus melaksanakan beberapa kali bongkarmuat 48 MS. Amir, Ekspor Impor Teori dan Penerapannya, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1999, hal. 113. Universitas Sumatera Utara c Mampu untuk dipindah-pindahkan dari satu sarana angkutan tertentu kepada sarana angkutan lainnya dengan mudah, karena peralatan yang tersedia pada sarana angkutan dimaksud adalah tepat guna d Dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk diisi barang atau mengosongkannya e Jumlah isi bagian dalam internal volume minimal 1 M 3 35,5 ft 3 atau lebih besar lagi 49 International Standard Organization ISO memberikan suatu definisi mengenai peti kemas container yaitu “Suatu benda berbentuk persegi panjang, yang tahan terhadap cuaca, untuk dipergunakan dalam pengangkutan dan penyimpanan sejumlah unit barang muatan unit loads, barang dalam kemasan, atau sejumlah barang-barang curah lainnya; dimana benda dimaksud mampu diisi serta melindungi isinya tersebutdari berbagai macam jenis kerusakan dan kehilangan dan mudah dipindah-pindahkan dari satu sarana angkutan lainnya, dan diperlukan sebagai satu unit muatan unit loads dan ditransit dilanjutkan tanpa harus mengeluarkan isi peti kemas bersangkutan”. 50 a Cepat dan ekonomis dalam menangani peti kemas, terutama dalam bongkar muat peti kemas di pelabuhan atau interface Adapun keuntungan penggunaan peti kemas dalam pengangkutan barang- barang adalah : b Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga 49 H.M. Noch. Idris Ronosentono, Op. Cit, hal. 348. 50 Sinta Uli, Op. Cit, hal. 78. Universitas Sumatera Utara c Efisien d Memudahkan pengawasan oleh pemilik barang shipper yang bila perlu dapat menyimpan barangnya ke dalam peti kemas di dalam area penggudangan sendiri. Si penerima juga dapat dengan mudah mengawasi pembongkaran di area penggudangannya sendiri door to door service, bila mana dikehendaki e Dapat dikehendaki percampuran barang-barang yang sebenarnya tidak boleh bercampur satu sama lain f Pembungkusan barang tidak perlu terlalu kuat, karena tumpukan stacking dapat dibatasi setinggi dalamnya peti kemas 51 Kerugian menggunakan peti kemas dalam pengangkutan barang adalah : a Kapal peti kemas mahal lebih mahal dari kapal barang biasa b Jumlah banyaknya peti kemas harus tiga kali banyaknya peti kemas yang ada di kapal. Satu kelompok yang akan dimuat dan satu kelompok yang akan dibongkar dan satu kelompoknya lagi adalah yang berada ditangan pengirim yang siap dipakai c Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar muat peti kemas dan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menurunkannya d Jalan-jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan peti kemas e Dapat terjadi ketidakseimbangan dalam perdagangan antar negara bila suatu negara tidak cukup persediaan peti kemasnya. 52 51 Capt. R.P. Suryono, Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, PPM, Jakarta, 2003, hal. 186. 52 Ibid, hal. 186. Universitas Sumatera Utara

C. Ukuran, Jenis dan Penggunaan Petikemas

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

2 74 90

Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Masaji Tatanan Container

25 180 58

Analisis Manajemen Piutang pada PT. Masaji Tatanan Container

0 20 69

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASAJI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Masaji Tatanan Container Kota Semarang.

0 1 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN BARANG A. Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Hukum Pengangkutan A.1. Pengertian Pengangkutan Secara Umum - Pelaksanaan Angkutan Barang Dengan Peti Kemas Ditinjau Dari Aspek Yuridis (Studi pada PT Masaji Tatanan

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Angkutan Barang Dengan Peti Kemas Ditinjau Dari Aspek Yuridis (Studi pada PT Masaji Tatanan Container dan PT Silkargo Indonesia)

0 1 13

Pelaksanaan Angkutan Barang Dengan Peti Kemas Ditinjau Dari Aspek Yuridis (Studi pada PT Masaji Tatanan Container dan PT Silkargo Indonesia)

0 1 8

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

0 0 8

ABSTRAKSI MANAGEMENT EMPTY CONTAINER PADA PT MASAJI TATANAN CONTAINER SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG RANTAI PASOKAN LOGISTIK Julia Muhid Tanti F3114037

0 0 17

Audit Operasional Pada PT Terminal Peti Kemas Semarang Pelabuhan Indonesia III Semarang (Studi Kasus PT Terminal Peti Kemas Semarang Pelabuhan Indonesia III Semarang) - Unika Repository

0 0 9