Latar Belakang Proyeksi Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Karo Pada Tahun 2012-2015 Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pariwisata perlu direncanakan dan dikelola secara baik agar mampu mencapai hasil-hasil yang memuaskan secara ekonomis maupun sosial dan menghindarkan akibat-akibat yang negatif. Kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan atau perbedaan diantara negara- negara yang sudah berkembang. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat ekonomi suatu daerah ataupun suatu negara adalah pariwisata yang didukung oleh jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut, diamana pariwisata ini mendukung perkembangan suatu daerah maupun untuk pendapatan perkapita daerah tersebut. Perkembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat dan nilai- nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, terutama dalam bentuk penggalakan pariwisata remaja dan pemuda dengan lebih meningkatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kepariwisataan. Dalam pembangunan kepariwisataan harus menjaga tetap terpeliharanya kepribadian serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan sektor lain yang terkait dalam suatu keutuhan usaha kepariwisataan yang paling manunjang dan paling menguntungkan, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.Tujuan utama suatu negara mengembangkan industri pariwisata di negara masing-masing, tidak lain ialah penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan yang mengunjunginya, sedangkan devisa hasil ekspor diperoleh dari penjualan barang–barang di luar negri. Agar devisa sektor pariwisata itu lebih banyak diterima, maka diupayakan wisatawan yang berkunjung lebih banyak, namun demikian wisatawan yang banyak jumlahnya belum menjamin bahwa perolehan devisa akan banyak pula oleh karena itu faktor yang paling menentukan ialah pengeluaran wisatawan itu sendiri. Semakin banyak uang dibelanjakan di negara tersebut, semakin banyak devisa yang diterima negara yang bersangkutan. Ada satu faktor lain yang cukup menentukan, yaitu lama tinggal. Didukung oleh sumber daya alam dan keindahan dataran tinggi Tanah Karo, sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat menjadi andalan Kabupaten Karo dimasa mendatang. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana yang baik akan menjadikan Kabupaten Karo sebagai tempat pariwisata yang menarik. Untuk melihat sejauh mana perkembangan wisatawan di Kabupaten Karo telah terlaksana, perlu adanya suatu penelitian yang dapat memaparkan tentang perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah Kabupaten Karo. Sehubungan dengan itu dalam tugas akhir ini akan diuraikandibahas data jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo berdasarkan data tahun 2007-2011. Dari uraian di atas penulis memilih judul : PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA.

1.2 Perumusan Masalah