BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan secara survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan untuk
mendapatkan gambaran penyebaran manifestasi oral pada penderita TB di RSUPH.Adam Malik, RS.Pirngadi dan RS.Bhayangkara, Medan.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di RSUPH.Adam Malik, RS.Pirngadi dan RS.Bhayangkara.Penelitian dilakukan di ketiga rumah sakit tersebut karena
banyaknya penderita TB rawat inap dan kemudahan untuk mendapatkan sampel. Waktu penelitian adalah sampai jumlah sampel terpenuhi.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah para penderita TB di RSUPH.Adam Malik, RS.Pirngadi dan RS.Bhayangkara Medan pada bulan Oktober-November 2010
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah para penderita TB rawat inap di RSUPH.Adam Malik, RS.Pirngadi dan RS.Bhayangkara Medan. Metode pemilihan
Universitas Sumatera Utara
sampel adalah dengan purposive non probability dimana pemilihan subjek penelitian berdasarkan atas cirri-ciri populasi yang berhubungan dengan cirri-ciri populasi yang
sudah diketahui sebelumnya.
Kriteria Inklusi Kelompok sampel penderita TB: -Pasien TB rawat inap
-Pasien yang bersedia diperiksa rongga mulutnya -Pasien yang dapat membuka mulut dengan baik
Kriteria Eksklusi kelompok sampel penderita TB: -Pasien TB rawat jalan
3.4 Besar sampel
Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini penulis menggunakan persentase prevalensi lesi-lesi mukosa oral pada penderita TB
di Turki berdasarkan penelitian Mignona yaitu 69,1 penderita TB yang berumur
3thn-73thn yang meliputi 27 pria dan 15 wanita, diperoleh sampel dengan menggunakan rumus :
N=Za
2
.p.qd
2
Dimana : Za
= confidence level 951,96 p
= Persentase prevalensi lesi-lesi mukosa oral q
= 1-p d
= presisi relative 10 n
= 1,96
2
.0691 1-0,6910,1
2
Universitas Sumatera Utara
=82 Jumlah sampel minimum yang didapat adalah 82 orang. Maka jumlah sampel yang
akan diambil pada penelitian ini adalah 100 orang.
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas
:Penderita TB Paru rawat inap
3.5.2 Variabel terikat :Lesi-lesi mukosa oral
-Ulser - Tuberkular osteomyelitis
- Gingival enlargement - Glossitis tuberkulosa
3.5.3 Variabel tak terkendali: - Jenis kelamin
- Penyakit sistemik lain yang menyertai penyakit TB pasien
- obat-obatan yang digunakan - oral hygiene
3.6 Defenisi Operasional Penderita TB rawat inap adalah penderita TB paru yang dirawat inap di
rumah sakit dan dapat diketahui dari rekam medik dan wawancara.
Ulser adalah Tukak dengan pinggiran yang tidak teratur dan tepi yang
bergaung, tertutup oleh lapisan fibrin yang berwarna kuning kelabu yang sudah sampai pada lapisan basal dan mempunyai batas yang jelas, dapat terjadi pada lidah,
gingiva, bibir, mukosa bukal dan sudut mulut.
19
Universitas Sumatera Utara
Tuberkular osteomyelitis adalah infeksi tulang ataupun sum-sum tulang,
biasanya disebabkan oleh bakteri piogenik atau Mycobacterium tuberkulosis pada mandibula atau maksila, dengan persentase paling banyak pada mandibula. Secara
klinis terlihat berupa pembengkakan difus dan lokal pada rahang, konsistensi keras sakit bila dipalpasi, kadang-kadang dapat terlihat fistula yang mengeluarkan pus pada
sudut rahang.
Gingival enlargement Pembesaran gingiva adalah pembesaran pada papil
gingiva, tidak sakit, meluas secara progresif atau berkelanjutan dari margin gingiva ke daerah vestibular yang rendah. Diagnosa dapat ditegakkan dengan Test Patologi.
32
Glossitis tuberkulosa tuberkuloma adalah peradangan atau infeksi pada
lidah yang menyebabkan lidah membengkak, membesar dan berubah warna. Papil- papil lidah hilang yang menyebabkan lidah kelihatan halus serta terlihat seperti
penkejuan pada lidah berwarna kekuningan pada penderita TB.
30
3.7 Sarana Penelitian 3.7.1 Alat dan Bahan