82
2.1.6 Kebijakan Imbalan
Menurut Sunarto 2006:53 kebijakan imbalan memberi panduan untuk mengimplementasikan serta mendesain proses imbalan. Kebijakan imbalan akan
sangat dipengaruhi oleh falsafah imbalan organisasi. Kebijakan imbalan akan berkaitan dengan :
1. Tingkat Imbalan
Kebijakan tingkat imbalan akan menunjukkan apakah perusahaan membayarkan gaji yang tinggi, gaji rata-rata, atau bahkan membayar gaji di
bawah rata-rata. Kebijakan gaji, dimana disebut posisi gaji tergantung pada sejumlah faktor. Faktor tersebut mencakup seberapa tinggi prestasi dituntut
dari karyawannya, tingkat persaingan untuk mendapatkan orang berkualitas baik, posisi imbalan yang diberlakukan, budaya organisasi, mampu tidaknya
perusahaan membayar gaji tinggi. 2.
Besarnya Imbalan dan Persamaan Pasar Kebijakan imbalan perlu dirumuskan dengan memperhitungkan pengaruh
pasar, tetapi bukan berarti harus sama persis dengan tingkat harga pasar. Kebijakan ini akan dipengaruhi oleh falsafah imbalan perusahaan dan
tekanan bisnis untuk bisa mendapatkan dan mempertahankan staf berkualitas tinggi. Setiap perusahaan harus menarik dan mempertahankan staf yang
banyak dibutuhkan dimana harga imbalan di pasar pasti tinggi, sehingga kemungkinan harus mengorbankan persamaan internal ideal untuk
menghadapi kenyataan di pasar. Proses manajemen gaji harus bisa mengatasi
83 sebaik mungkin apabila kekuatan pasar harus dipadukan dengan keadilan
internal. 3.
Hubungan Imbalan dengan Kinerja Bisnis Aspek kebijakan imbalan menghubungkan kinerja bisnis dengan gaji.
Kebijakan ini memperhitungkan seberapa jauh besarnya gaji mengikuti hasil bisnis. Kemampuan membayar dan besarnya nilai yang diperoleh perusahaan
dan besarnya uang yang dikeluarkan untuk gaji juga menjadi pertimbangan yang penting. Kebijakan ini akan mencakup bagaimana pengoprasian bagi
hasil dan bagi keuntungan. 4.
Imbalan Kontigen Kebijakan imbalan perlu menentukan apakah organisasi ingin memberi gaji
atas kinerja, keterampilan atau kompetensi. 5.
Fleksibilitas Kebijakan imbalan harus mempertimbangkan seberapa fleksibel proses
imbalan beroperasi dalam menanggapi kondisi yang berubah cepat. Kebijakan imbalan harus mempertimbangkan untuk mengadopsi struktur
organisasi yang tidak begitu kaku, pendekatan manajemen yang agak luwes, serta perubahan atau variasi kebutuhan perusahaan atau karyawannya.
6. Melibatkan Karyawan
Kebijakan dan praktik imbalan akan diterima dan dipahami, dan akan menjadi efektif jika karyawan dilibatkan dalam proses desain dan
84 pengelolaan imbalan. Keterlibatan karyawan amat penting terutama dalam
evaluasi jabatan dan penetapan metode pengukuran dan penilaian kinerja, serta menghubungkan imbalan dengan kinerja tersebut.
7. Mengoptimalkan Pada Karyawan
Proses imbalan merupakan media untuk menyampaikan pesan kepada karyawan mengenai nilai-nilai perusahaan dan kontribusi yang diharapkan
dari mereka untuk memegang nilai-nilai tersebut dan mencapai tujuan perusahaan.
8. Transparansi
Perusahaan di sektor swasta selalu menyimpan informasi mengenai rahasia kebijakan gaji. Saat ini, kebijakan semacam itu tidak bisa lagi dipertahankan.
Karyawan bisa merasakan bahwa proses manajemen imbalan dalam perusahaan bersifat adil hanya apabila mereka tahu apa kebijakan gaji
tersebut dan penggunaanya untuk menentukan tingkat gaji mereka serta metode kenaikannya.
Gambar 2.1 . Manajemen Imbalan Strategis
Lingkungan eksternal
Praktik imbalan
Kebijakan imbalan
Strategi bisnis
Strategi SDM
Strategi imbalan
85
Sumber: Sunarto 2006 : 47
2.1.7 Keadilan Dalam Imbalan Finansial
Teori keadilan equity theory yang dinyatakan oleh Mondy 2008:5 adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa seseorang menilai kinerja dan sikapnya
dengan cara membandingkan kontribusinya kepada pekerjaan dan keuntungan yang diperoleh dari kontribusi tersebut dengan kontribusi dan keuntungan orang lain yang
sebanding. Dapat disimpulkan bahwa teori ini menyatakan bahwa para karyawan di perusahaan harus menilai dan mengetahui tingkat kinerja mereka dalam bekerja di
perusahaan. Sistem imbalan finansial pada sebuah perusahaan memainkan peran besar
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan maka perusahaan harus mengupayakan adanya keadilan dalam pemberian imbalan. Menurut Mondy 2008:6
terdapat dua jenis keadilan :
1. Keadilan Eksternal external equity
Keadilan yang terwujud ketika karyawan pada sebuah perusahaan menerima bayaran yang sebanding dengan karyawan yang memiliki pekerjaan yang
serupa di perusahaan lainnya. 2.
Keadilan Internal internal equity Lingkungan internal
86 Keadilan yang terwujud ketika karyawan menerima bayaran menurut nilai
relatif pekerjaannya dalam organisasi yang sama.
2.1.8 Kinerja