73 Menurut Rizky 2001:9 imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas dari
upah atau gaji. Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sunarto
2006:1 berpendapat bahwa imbalan adalah penyusunan, implementasi, pemeliharaan, komunikasi dan evaluasi. Dapat disimpulkan dari keterangan tersebut
bahwa imbalan merupakan segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya baik secara finansial maupun non finansial sebagai ganti seberapa
besar kontribusinya pada perusahaan dalam mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini sekaligus untuk mempertahankan karyawan yang
berprestasi untuk tetap berada dalam perusahaan.
2.1.2 Bentuk-Bentuk Imbalan
Mondy 2008:4-5 menyatakan kompensasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Selanjutnya
kompensasi finansial terdiri dari langsung dan tidak langsung, sedangkan kompensasi non finansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Kompensasi finansial
langsung terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, insentif, dan bonus. Kompensasi non finansial meliputi kepuasan yang
diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan fisik dari orang tersebut bekerja seperti lingkungan kerja yang baik dan waktu yang kerja
yang fleksibel di perusahaan tersebut. Aspek imbalan non finansial tersebut mencakup faktor-faktor psikologis dan fisik dalam lingkungan kerja perusahaan.
74 Berikut beberapa komponen imbalan finansial langsung dan imbalan finansial tidak
langsung Panggabean, 2004:77 :
1. Gaji.
Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan, atau mingguan.
2. Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan
bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja. Menurut Tanjung 2003:210 ada beberapa sifat dasar dalam sistem pengupahan insentif yang perlu mendapatkan perhatian adalah
sebagai berikut: a. Pembayarannya diupayakan agar cukup sederhana sehingga lebih mudah
dimengerti dan dihitung oleh karyawan yang bersangkutan. b. Upah insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja
sehingga output dan efisiensi kerja juga meningkat.Pelaksanaan pengupahan insentif hendaknya cukup cepat sehingga karyawan yang
berprestasi cepat merasakannya. c. Penentuan standar kerja ataupun produksi hendaknya secermat mungkin.
d. Besarnya upah normal dengan standard kerja per jam hendaknya cukup merangsang pekerja untuk lebih giat lagi bekerja.
75 Menurut Rivai 2004:387 terdapat dua penggolongan insentif, yaitu:
a. Insentif individu memiliki program yang bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu yang dapat
mencapai standar prestasi tertentu. Insentif individu bias berupa upah per- output dan upah per waktu.
b. Insentif kelompok memiliki sistem pembayaran yang berbeda dengan sistem insentif individu yang seringkali sukar untuk dilaksanakan karena
untuk menghasilkan sebuah produk dibutuhkan kerjasama. Oleh sebab itu, insentif akan diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka
juga melebihi standard yang ditetapkan. Para anggota kelompok dapat menerima pembayaran dengan tiga cara, yaitu seluruh anggota menerima
pembayaran yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh mereka yang paling tinggi prestasi kerjanya, semua anggota kelompok menerima
pembayaran yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh mereka yang paling rendah prestasi kerjanya, dan seluruh anggota menerima
pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayara yang diterima oleh kelompok
Menurut Tanjung 2003:211 ada beberapa kesulitan dalam pengupahan insentif, yaitu:
a. Data tentang prestasi kerja karyawan harus cepat dan teratur terkumpul setiap saat.
76 b. Standar yang ditetapkan harus mempunyai kadar atau tingkat kesulitan
yang sama untuk setiap kelompok kerja. c. Berbagai reaksi karyawan terhadap system pengupahan insentif yang
diterapkan harus diperhitungkan. Insentif tim memiliki kelebihan maupun kekurangan. Pada sisi positif,
perusahaan bisa lebih mudah mengembangkan standar kinerja bagi kelompok- kelompok dibandingkan bagi individu-individu. Pertama, standar yang harus
ditetapkan lebih sedikit. Selain itu ,output tim biasanya berwujud produk atau jasa yang sudah lengkap. Kelebihan lainnya adalah bahwa para karyawan bisa
lebih terdorong untuk membantu karyawan lainnya dan bekerja secara kolaboratif jika organisasi mendasarkan imbalan pada output tim. Kekurangan
potensial insentif tim terkait dengan karyawan yang berprestasi sangat baik. Menurut Mondy 2008:26 jika individu-individu pada kategori ini
berpersepsi bahwa mereka lebih berkontribusi dibanding karyawan lainnya, mereka akan kecewa dan pergi
3. Kompensasi tidak langsung fringe benefit
Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kenbjaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan.
2.1.3 Tujuan Imbalan