2.3. Sumber Informasi
Sumber informasi berhubungan dengan pengetahuan, baik dari orang maupun media. Dalam proses peningkatan pengetahuan agar diperoleh hasil
yang efektif diperlukan alat bantu. Fungsi media dalam pembentukan pengetahuan seseorang menyampaikan informasi atau pesan-pesan
Notoatmodjo, 2003.
2.4. Kanker Leher Rahim 2.4.1.Definisi
Kanker leher rahim merupakan tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk kearah rahim yang terletak antara rahim dan liang senggama. Pada tahap awal prakanker tidak menimbulkan gejala yang jelas, perjalanannya
untuk menjadi kanker serviks atau leher rahim memakan waktu 10-20 tahun Azwas, 2009.
2.4.2.Epidemiologi
Menurut laporan WHO selama periode tahun 1960-1980 di 28 negara di dunia mortalitas turun 30. Di China insiden dan mortalitas kanker serviks
uteri di beberapa daerah juga turun secara drastis. Seperti di Shanghai, insiden karsinoma serviks dari 26,7100.000 pada periode 1972-1974 turun
menjadi 2,5100.000 pada periode 1993-1994, atau turun 56,0. Huang Xin, 2011.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500
kasus per tahun. Selain itu, setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Pada tahun 2001, kasus baru kanker serviks berjumlah 2.429 atau sekitar 25,91 dari seluruh kanker yang ditemukan di Indonesia. Dengan angka
kejadian ini, kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita usia subur usia 15-44 tahun. Wijaya, 2010.
2.4.3.Etiologi
Sebab langsung dari kanker leher rahim belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor
ekstrinsik, diantaranya yang penting: jarang ditemukan pada perawan virgo, insidensi lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak
kawin, terutama pada gadis yang koitus pertama coitarche dialami pada usia amat muda 16 tahun, insidensi meningkat dengan tingginya paritas,
apa lagi bila jarak persalinan terlampau dekat, mereka dari golongan sosial ekonomi rendah higiene seksual yang jelek, aktivitas seksual yang sering
berganti-ganti pasangan promiskuitas, jarang dijumpai pada masyarakat yang suaminya disunat sirkumsisi, sering ditemukan pada wanita yang
mengalami infeksi virus HPV Human Papilloma Virus-tipe 16 atau 18, dan akhirnya kebiasaan merokok Sarwono, 2009.
Human Papilloma Virus, sampai saat ini telah diketahui memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan
akan lenyap dengan sendirinya. Dari 100 tipe HPV tersebut, hanya 30 di antaranya yang berisiko kanker serviks. Adapun tipe yang paling berisikon
adalah HPV 16 dasn 18 yang sering ditemukan pada kanker maupun lesi prakanker serviks, yaitu menimbulkan kerusakan sel lendir luar menuju
keganasan HPV tipe 16 mendominasi infeksi 50-60 pada penderita kanker serviks disusul dengan tipe 18 10-15. Wijaya, 2010.
2.4.4.Faktor Risiko
Adapun faktor-faktor risiko terjadinya kanker leher rahim, meliputi: 1.
Aktivitas Seksual Pertama Kali Wanita yang memulai hubungan seksual pada usia muda akan
meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Wanita yang berhungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko terkena kanker serviks lima
kali lipat. Rasjidi, Irwanto, Wicaksono, 2008.