2.2. Karateristik Ibu yang Mempengaruhi Pengetahuan
2.2.1. Definisi Ibu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2011, Ibu berarti wanita yang telah melahirkan seseorang, kata
sapaan untuk wanita yang sudah bersuami, sapaan lazim pada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum.
2.2.2.Umur
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan- penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian di
dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Notoatmodjo, 2007. Untuk keperluan perbandingan maka WHO
menganjurkan pembagian-pembagian umur sebagai berikut: 1.
Menurut tingkat kedewasaan, yaitu: 0 - 14 tahun : bayi dan anak-anak
15 - 49 tahun : orang muda dan dewasa
50 tahun keatas : orang tua 2.
Interval 5 tahun 1 tahun
1 – 4 tahun 5 – 9 tahun
10 – 14 tahun dan sebagainya. Notoatmodjo, 2007.
2.2.3.Pendidikan
Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan Notoatmodjo, 2003. Pendidikan terdiri dari tiga unsur utama, yaitu:
1. Input; sasaran pendidikan dan pendidik.
2. Proses; upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain.
3. Output; hasil yang diharapkan.
2.3. Sumber Informasi
Sumber informasi berhubungan dengan pengetahuan, baik dari orang maupun media. Dalam proses peningkatan pengetahuan agar diperoleh hasil
yang efektif diperlukan alat bantu. Fungsi media dalam pembentukan pengetahuan seseorang menyampaikan informasi atau pesan-pesan
Notoatmodjo, 2003.
2.4. Kanker Leher Rahim 2.4.1.Definisi
Kanker leher rahim merupakan tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk kearah rahim yang terletak antara rahim dan liang senggama. Pada tahap awal prakanker tidak menimbulkan gejala yang jelas, perjalanannya
untuk menjadi kanker serviks atau leher rahim memakan waktu 10-20 tahun Azwas, 2009.
2.4.2.Epidemiologi
Menurut laporan WHO selama periode tahun 1960-1980 di 28 negara di dunia mortalitas turun 30. Di China insiden dan mortalitas kanker serviks
uteri di beberapa daerah juga turun secara drastis. Seperti di Shanghai, insiden karsinoma serviks dari 26,7100.000 pada periode 1972-1974 turun
menjadi 2,5100.000 pada periode 1993-1994, atau turun 56,0. Huang Xin, 2011.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500
kasus per tahun. Selain itu, setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Pada tahun 2001, kasus baru kanker serviks berjumlah 2.429 atau sekitar 25,91 dari seluruh kanker yang ditemukan di Indonesia. Dengan angka
kejadian ini, kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita usia subur usia 15-44 tahun. Wijaya, 2010.