Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

11 c. Kepuasan terhadap diri sendiri adalah sepadan dengan tingkat penerimaan diri seseorang akan mampu menerima kelebihan dan kelemahannya. Ciri-ciri kepuasan terhadap diri sendiri adalah tidak melihat diri mereka sebagai individu yang harus dikuasai rasa marah atau takut atau menjadi tidak berarti karena keinginan-keinginannya tapi dirinya bebas dari ketakutan untuk berbuat kesalahan dan tidak merasa iri akan kepuasan- kepuasan yang belum mereka raih Jersild, 1963. Komponen penyusunnya oleh Sheerer dalam Cronbach, 1963 disebutkan meliputi bertanggung jawab atas segala perbuatannya, menerima pujian atau celaan atas dirinya secara obyektif, tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-dorongan dan emosi- emosi yang ada pada dirinya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri adala h pendidikan dan dukungan sosial. Penerimaan diri akan semakin baik apabila ada dukungan dari lingkungan sekitar, seperti yang dikatakan Ichransjah, hal ini dikarenakan individu yang mendapat dukungan sosial akan mendapat perlakuan yang baik dan menyenangkan Kompas, 28 Juli 2002. Selain itu juga dikatakan bahwa faktor pendidikan juga mempengaruhi penerimaan diri, dimana individu yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi pula akan datangnya berbagai penyakit kanker yang mengancam jiwanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 sehingga mereka lebih siap untuk menghadapinya, bahkan dengan pendidikan lebih tinggi, upaya untuk menghadapi berbagai penyakit kanker bisa diantisipasi lebih dini. Vernon dalam Burn 1987, juga menyebutkan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan diri terhadap kondisi fisik, yaitu: a. Cinta dan dukungan keluarga adalah adanya perasaan nyaman dan aman dalam keluarga, terpenuhinya kebutuhan kasih sayang serta adanya penerimaan dan dukungan keluarga terhadap kegiatan yang dilakukan termasuk pekerjaan yang digeluti. b. Perasaan bahwa dirinya berharga bagi orang lain dan melakukan sesuatu yang dapat menolong orang lain. Hal ini juga terkait dengan tujuan kaum wanita dalam menjalankan pekerjaannya maupun dalam kehidupan keseharia nnya. c. Adanya teman senasib, hadirnya pribadi-pribadi lain yang memiliki nasib yang sama dengan apa yang dialami akan menguatkan keberadaan mereka dan mampu mempertahankan eksistensinya. d. Adanya kekuatan untuk mengatasi masalah yaitu seberapa besar kemampuan untuk mengatasi masalah- masalah yang harus mereka hadapi, termasuk jalan yang ditempuh untuk mengatasi masalah. e. Memiliki aspirasi untuk masa depan yaitu adanya harapan seseorang terhadap masa yang akan datang yang akan memberikan motivasi bagi mereka untuk mengembangkan diri secara optimal dan mengarahkan perilaku mereka untuk memenuhi harapan tersebut. Aspirasi ini terkait PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 erat dengan adanya prinsip atau komitmen seseorang untuk mewujudkan aspirasi yang dikehendaki. Selain hal di atas, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan diri seseorang yaitu: a. Jenis kelamin Menurut Ratna wati 1990, jenis kelamin akan mempengaruhi penerimaan diri, dan terdapat perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita. Pria dinilai memiliki penerimaan diri yang lebih positif bila dibandingkan dengan wanita. Hal ini karena wanita relatif lebih sensitif serta lebih menitikberatkan pada afektif daripada pria. b. Lama cacat yang disandangwaktu pelaksanaan operasi Berdasarkan lama cacat yang disandang, penerimaan diri pada penyandang cacat tubuh sejak lahir atau pada masa kanak-kanak lebih positif dibandingkan penyandang cacat tubuh pada masa remaja atau dewasa Suhartono, 1976. Hal itu terjadi karena mereka sejak kecil terbiasa diperlakukan sebagai anak normal. Kecacatan tubuh yang mereka sandang seolah-olah merupakan kejutan psikis, sehingga mereka mengalami gangguan emosi berupa rasa rendah diri, apatis, sensitif dan diikuti dengan penolakan diri. c. Inteligensi Faktor intelegensi selai menambah kemampuan dalam membentuk pengertian mengenai bagaimana nilai-nilai sosial menghendaki penyesuaian juga dapat membuat seseorang lebih mampu untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 membentuk tinjauan yang lebih tepat tentang arti positif dari kenyataan dirinya berdasarkan nilai-nilai sosial yang ada Siswojo, 1980.

B. Kanker Payudara dan Mastektomi