dibuat oleh peneliti berdasarkan tiga aspek penerimaan diri terhadap kondisi fisik menurut Burn 1987. Ketiga aspek tersebut adalah:
a. Pengetahuan tentang kondisi fisik diri sendiri. Adanya pemahaman terhadap keadaan dirinya menurut apa yang ada serta
menerima segala kelemahan dan kelebihan dengan kesungguhan tanpa menyalahkan orang la in.
b. Pemahaman yang realistis tentang kemampuan diri. Menggunakan potensi diri yang dimiliki untuk mengembangkan kualitas
hidup yang lebih baik dengan melakukan sesuatu dan menjadi sesuatu sesuai yang diharapkan.
c. Kepuasan terhadap diri sendiri. Adanya sikap yang menunjukkan penghargaan atas diri sendiri, menerima
dan puas terhadap kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Tingkat penerimaan diri pada penelitian ini dihasilkan dari skor yang
diperoleh dari skala penerimaan diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat penerimaan diri yang dimiliki.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan bersifat purposive, artinya kelompok subjek tersebut memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat khusus yang
dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat subjek penelitian yang telah diketahui sebelumnya Hadi, 1984.
Kriteria subjek yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Subjek adalah pasien kanker payudara yang telah melaksanakan mastektomi pasca mastektomi.
b. Usia antara 35 sampai memasuki usia 60 tahun, dengan pertimbangan subjek sudah dewasa madya sehingga mampu menyesuaikan diri,
memiliki emosi yang matang dan mampu berfikir secara lebih realistis terhadap kondisi yang menimpanya.
c. Berjenis kelamin perempuan.
E. Metode dan Alat Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala penerimaan diri. Skala atau kuisioner yang digunakan adalah kuisioner berstruktur dimana
subjek tinggal memilih salah satu jawaban yang disediakan. Penyusunan skala penerimaan diri menggunakan skala model Likert dengan metode Summated
Rating yang sudah dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat
Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Tinggi rendahnya penerimaan diri dinilai dari skor total skala tersebut. Jumlah
aitem dalam skala penerimaan diri sebanyak 60 aitem. Aitem dibuat berdasarkan tiga aspek penerimaan diri terhadap kondisi fisik yang
dikembangkan oleh Burn 1987 yang terdiri dari pengetahuan tentang fisik diri sendiri, pemahaman yang realistis tentang kemampuan diri dan kepuasan
terhadap diri sendiri. Pemberian skor pada skala penerimaan diri berdasarkan penilaian dalam
skala Likert. Skor bergerak dari 1 sampai 4. Cara penilaian untuk pernyataan favorable
adalah sebagai berikut: skor 4 diberikan untuk jawaban SS, skor 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan untuk jawaban S, skor 2 diberikan untuk jawaban TS dan skor 1 diberikan untuk jawaban STS. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable adalah
sebagai berikut: skor 4 diberikan untuk jawaban STS, skor 3 diberikan untuk jawaban TS, skor 2 diberikan untuk jawaban S dan skor 1 diberikan untuk
jawaban SS. Semakin tinggi skor penerimaan diri yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat penerimaan diri seseorang.
Berikut distribusi skala penerimaan diri berdasarkan pernyataan favorable
dan unfavorable: Tabel 3.1. Jumlah Aitem Skala Penerimaan Diri
Jumlah Aitem Aspek
Favorable Unfavorable
Total
Pengetahuan tentang fisik diri sendiri.
10 16,67
10 16,67
20 33,33
Pemahaman yang realistis tentang kemampuan diri.
10 16,67
10 16,67
20 33,33
Kepuasan terhadap diri sendiri. 10
16,67 10
16,67 20
33,33
Jumlah 30 50
30 50 60 100
Distribusi aitem skala penerimaan diri menurut masing- masing dimensi dan kategori sifat favorable dan unfavorable adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Distribusi Aitem Skala Penerimaan Diri
Nomor Aitem Aspek
Favorable Unfavorable
Total
Pengetahuan tentang fisik diri sendiri.
1, 7, 13, 19, 25, 31, 37, 43, 50, 56
2, 8, 14, 20, 21, 26, 32, 38, 44, 51
20 Pemahaman yang
realistis tentang kemampuan diri.
4, 9, 16, 22, 28, 34, 39, 45, 53,58
3, 10, 15, 27, 33, 40, 46, 52, 57, 59
20 Kepuasan terhadap
diri sendiri. 5, 11, 17, 23, 29,
35, 41, 48, 54, 60 6, 12, 18, 24, 30,
36, 42, 47, 49, 55 20
Jumlah 30
30 60
Sebelum digunakan pada penelitian yang sebenarnya, skala diuji cobakan terlebih dahulu pada subjek penelitian untuk mengetahui validitas isi
dan reliabilitas alat ukur. Suatu alat ukur yang telah memenuhi kualifikasi validitas isi dan reliabilitas inilah yang akan digunakan dalam penelitian
dengan asumsi bahwa alat ukur tersebut secara tepat dapat mengungkap apa yang ingin diukur serta konsisten dalam pengukuran Azwar, 2005.
F. Uji Kelayakan Alat Ukur 1.