c. d.
e.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
E. Guru Fisika
Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni adanya intereaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa yang belajar.
Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk mengembangkan kemampuan siswanya. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa guru adalah pendidik yang
profesional. Sebagai pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu bagaimana cara untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan siswanya.
Menurut Kunandar 2008: 48 guru professional adalah guru yang mengenal tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk mendampingi
siswa untukdalam belajar. Menurut Surya 2005 dalam Kunandar 2008: 47 guru yang professional
akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas – tugas yang ditandai dengan
keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukan melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanggung jawab dalam melaksanakan pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka sebagai guru Fisika yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta
memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik, mengajarkan, dan menyediakan pengalaman belajar bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuannya. Laboratorium Fisika merupakan sarana yang penting dalam menunjang
proses pembelajaran Fisika. Menurut Tyan A 2012 : 13 laboratorium adalah suatu ruangan atau bangunan yang dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di
dalamnya dilengkapi sarana dan prasarana, baik itu peralatan maupun bahan- bahan yang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek
pembelajaran Fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses
pembelajaran Fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan – kelengkapan. Salah
satunya adalah kelengkapan alat-alat laboratorium Fisika. Sebagai guru Fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada
siswa di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk digunakan saat pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, sedangkan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan keadaan Suparno, 2007.
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui berapa prosentase dari kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika dengan
menggunakan metode observasi. Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk mengetahui penggunanaan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika
di sekolah tersebut dengan menggunakan metode wawancara dan studi dokumen.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus melalui wawancara yang sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan wawancara
secara terstrukur dan observasi alat laboratorium dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat.