Percobaan alat ukur tetap dapat berjalan, namun belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat yang kurang sehingga perlu ditambah yaitu
jangka sorong. Percobaan GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
Hooke, tumbukan, titik berat, dan Archimedes tidak dapat berjalan. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti
kereta, ticker timer, kertas karbon, papan luncur, travo, balok pengganjal, mideline, kertas perekam, beban, katrol, tali nilon, bantalan, alat set sentripetal,
stopwatch, penggaris, balok gesekan, pegas, bola, dan tabung Archimedes.
2. Tingkat penggunaan alat laboratorium
Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika diperoleh dari data wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen.
Dari hasil wawancara yang diperoleh dari tiga guru Fisika dan enam siswa di SMA Negeri 1 Rantepao maka dapat diketahui bahwa untuk setiap semester
praktikum selalu dilaksanakan namun jarang. Hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa alat laboratorium yang keadaannya sudah rusak dan juga karena
laboratorium yang kurang terurus. Terkadang juga guru menggunakan metode demonstrasi dan metode pembelajaran lainnya dalam kelas. Untuk kendala yang
dihadapi guru Fisika terletak pada jumlah alat yang semakin berkurang dan cara penggunaan alat laboratorium yang berupa KIT.
Sedangkan SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean, dari hasil wawancara guru Fisika dan enam siswa, maka dapat diketahui bahwa untuk setiap
semester praktikum tidak pernah dilaksanakan di sekolah tersebut selama ± 2 tahun. Hal tersebut disebabkan karena jumlah alat yang sangat terbatas di sekolah
tersebut dan beberapa alat yang hilang. Guru juga terkadang menggunakan model demonstrasi dalam kelas namun sangat jarang.
Untuk SMA Negeri 1 Sesean, dari studi dokumen berupa laporan praktikum dapat dilihat bahwa di sekolah tersebut memang pernah melaksanakan praktikum
lihat lampiran no. 18 halaman 160. Guru Fisika sangat perlu untuk melaksanakan praktikum di sekolah karena
siswa dapat mengerti dengan teori yang selama ini dipelajari dan siswa juga akan mempunyai bekal pengetahuan ke Perguruan Tinggi. Laboratorium yang terdapat
di setiap sekolah sebaiknya dilengkapi agar dapat menunjang proses pembelajaran.
3. Pemahaman guru Fisika mengenai penggunaan alat laboratorium
Berdasarkan hasil wawancara, untuk 3 sekolah guru Fisika mengatakan bahwa mereka masih mengerti untuk penggunaan alat laboratorium Fisika karena
alat yang tersedia di sekolah masih alat lama dan guru-guru juga sebelumnya sudah pernah menggunakan alat-alat laboratorium sebelumnya. Kecuali jika
terdapat alat laboratorium yang baru dan cara penggunaannya yang tidak sama dengan alat laboratorium yang lama. Guru-guru perlu mempelajari cara
penggunaannya agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjang proses pembelajaran di setiap sekolah.
D. Keterbatasan Penelitian