2. Eksperimen bebas
Dalam  eksperimen  ini  guru  tidak  memberikan  petunjuk  percobaan  secara rinci. Dengan kata lain siswa yang harus lebih banyak berpikir sendiri. Tugas guru
disini hanya memberikan persoalan kepada siswa. Keuntungan eksperimen bebas adalah  siswa  ditantang  untuk  merencanakan  percobaannya  sendiri  tanpa  banyak
arahan  dari  guru.  Dengan  demikian  akan  tampak  bagaimana  kreativitas, kepandaian dan kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
Adapun kelebihan metode eksperimen antara lain: a.
Metode  ini  dapat  membuat  siswa  lebih  percaya  atas  kebenaran  atau kesimpulan  berdasarkan  percobaannya  sendiri  dari  pada  hanya  menerima
kata guru atau buku; b.
Siswa  dapat  mengembangkan  sikap  untuk  mengadakan  studi  eksplorasi menjelajahi tentang ilmu dan teknologi;
c. Siswa  memperoleh  pengalaman  dan  keterampilan  dalam  melakukan
eksperimen; d.
Siswa  terlibat  aktif  mengumpulkan  fakta  dan  informasi  yang  diperlukan untuk percobaan;
e. Siswa dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan
berfikir ilmiah; f.
Dapat  memperkaya  pengalaman  dan  berpikir  siswa  dengan  hal-hal  yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.
Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain: a.
Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap siswa berkesempatan mengadakan eksperimen;
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, siswa harus menanti
untuk melanjutkan pelajaran; c.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru; d.
Sering  ada  kesulitan  dalam  melaksanakan  eksperimen  karena  guru  dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen;
e. Kesalahan  dan  kegagalan  siswa  yang  tidak  terdeteksi  oleh  guru  dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.
Woolnough    Allsop  Rustaman,  2005  dalam  Syam,  dkk.  2017:  8, mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA yaitu
sebagai berikut: a.
Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Siswa belajar dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk
belajar  akan  bersungguh-sungguh  dalam  mempelajari  sesuatu.  Melalui kegiatan  laboratorium,  siswa  diberikan  kesempatan  untuk  memenuhi
dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa. b.
Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen Melakukan  eksperimen  merupakan  kegiatan  yang  banyak  dilakukan
oleh  para  ilmuan.  Untuk  melakukan  eksperimen  diperlukan  beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan  dasar  seperti  mengamati,  mengestimasi,  mengukur,  dan memanipulais peralatan sains.
c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah.
Metode  inquiri  dikembangkan  melalui  pendekatan  heuristik  yang memandang  saintis  sebagai  penemu  discoverer.  Di  dalam  kegiatan
praktikum  menurut  pandangan  ini,  siswa  bagaikan  seorang  saintis  yang sedang  melakukan  eksperimen,  mereka  dituntut  untuk  merumuskan
masalah,  merancang  eksperimen,  merakit  alat,  melakukan  pengukuran secara
cermat, menginterpretasikan
data perolehan,
serta mengkomunikasinnya melalui laporan yang harus dibuatnya.
d. Praktikum menunjang materi pelajaran siswa untuk menemukan teori, dan
membuktikan teori. Selain itu praktikum dalam pelajaran sains dapat membentuk ilustrasi
bagi  konsep  dan  prinsip  sains.  Dari  kegiatan-kegiatan  tersebut  dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran.
C. Materi Mekanika SMA