Percobaan yang berjalan antara lain: alat ukur. Sedangkan percobaan yang tidak dapat berjalan: GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
Hooke, usaha pada pegas, tumbukan, titik berat, dan Archimedes. Percobaan yang tidak dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak
memiliki alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan.
2. Tingkat Penggunaan Alat Laboratorium
Untuk tingkat penggunaan alat laboratorium dapat diketahui dari hasil wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen. Hasil wawancara guru
dan wawancara siswa yang semula dalam bentuk rekaman kemudian di transkip untuk mempermudah peneliti untuk menganalisis penggunaan alat laboratorium.
Siswa selaku partisipan dalam penelitian dipilih secara acak oleh guru Fisika, sedangkan untuk studi dokumen digunakan untuk memastikan ada atau tidaknya
praktikum di sekolah. a.
SMA Negeri 1 Rantepao Untuk wawancara guru terdapat tiga guru sedangkan untuk wawancara
siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas XI IPA.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru yang ada di sekolah tersebut lihat lampiran no. 12
dapat diketahui bahwa: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut guru A terkadang ia menggunakan metode eksperimen sebagai salah satu metode pembelajaran, namun hal tersebut juga tergantung dari materi
yang diajarkan. Tidak semua materi mekanika yang diajarkan dapat dipraktikumkan. Jika materinya bisa di praktikumkan maka siswa akan dibawa ke
laboratorium, akan tetapi hal tersebut juga tergantung dari alat laboratorium yang tersedia. Guru A juga mengatakan bahwa dalam satu semester guru A
menggunakan metode eksperimen sebanyak tiga sampai empat kali, tetapi itu untuk semua materi selama satu semester tergantung alat yang tersedia di
laboratorium. Jika alat yang dibutuhkan terdapat di laboratorium maka akan diadakan eksperimen. Tetapi jika alatnya tidak memungkinkan untuk digunakan,
maka hanya akan dibawa ke kelas. Untuk kendala yang dihadapi guru A terletak pada saat menyiapkan alat-alat yang akan digunakan eksperimen dan alat yang
dibutuhkan terkadang tidak tersedia di laboratorium. Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen namun tergantung dari
materi yang diajarkan. Guru B mengatakan bahwa jika materi tersebut ada hubungannya dengan laboratorium, maka siswa akan dibawa ke laboratorium.
Namun jika alat laboratoriumnya tidak memungkinkan atau jumlahnya terbatas, maka akan diadakan demonstrasi dalam kelas. Hal tersebut juga terjadi karena
terkadang laboratorium dijadikan sebagai kelas pembelajaran, jadi terkadang praktikum tidak dapat dilaksanakan. Untuk metode eksperimen, guru B
melakukan sebanyak empat kali per tahun untuk keseluruhan materi. Untuk kendala yang dihadapi guru B antara lain saat akan melaksanakan eksperimen
tetapi alat yang dibutuhkan tidak ada dikarenakan sudah banyak alat yang hilang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akibat renovasi dan pemindahan alat laboratorium. Kendala lain, saat akan melaksanakan eksperimen, waktu yang tersedia terbatas hanya 90 menit.
Guru C terkadang juga menggunakan metode eksperimen. Guru C juga menggunakan model pembelajaran seperti cooperatif learning, game, gerlach
serta discovery learning. Untuk metode eksperimen, guru C belum sering menggunakan metode tersebut tetapi sekali dua kali terkadang digunakan. Hal
yang mendasari jarang menggunakan metode eksperimen yaitu karena di sekolah tersebut belum terdapat laboran, alat yang tersedia masih kurang memadai dan
belum diperbaharui, dan terdapat kesibukan atau panggilan dadakan di luar sekolah.
Sedangkan hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut lihat lampiran no. 12 dapat diketahui bahwa:
Menurut siswa A diketahui bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen yang dilakukan tiga kali tiap semester, tetapi
itu untuk keseluruhan materi. Terkadang juga guru yang mengajar menggunakan metode demonstrasi dalam kelas. Siswa A juga mengatakan bahwa terkadang
guru fisika memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum. Praktikum terakhir yang dilakukan pada semester II tahun ajaran
20152016 tentang pengukuran menggunakan jangka sorong. Pendapat siswa A mengenai laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi
laboratoriumnya kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah masih terbatas.
Siswa B menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen, tergantung dari materi pembelajaran. Terkadang guru di
sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas, satu kali dalam sebulan. Siswa B mengatakan juga bahwa terkadang
guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum sekitar bulan April mengenai GLB. Pendapat siswa B mengenai
laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi laboratoriumnya kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah banyak yang rusak.
Siswa C menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen. Terkadang guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat
laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas, terkadang tiap bab namun terkadang juga tergantung dari materi dan alat yang tersedia. Siswa C mengatakan
juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 20152016 mengenai
optika. Siswa C mengatakan bahwa sebagian alat yang ada masih dalam kondisi baik, namun ada juga yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.
Siswa D menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen yang dilakukan dua kali tiap semester, namun untuk
demonstrasi di dalam kelas belum pernah. Siswa D mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali
melakukan praktikum mengenai gaya pada pegas. Siswa D mengatakan laboratorium di sekolah tersebut termasuk kategori kurang baik karena alat-alat
yang biasa digunakan untuk praktikum sudah lama dan sudah banyak yang rusak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa E menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen sebanyak satu atau dua kali tiap semester, namun tidak pernah
menggunakan alat laboratorium untuk demonstrasi. Siswa E mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir
kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 20152016 mengenai optika. Siswa E mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk
kategori cukup, namun fasilitas yang tersedia masih kurang, ruangan laboratorium kurang nyaman, perawatan untuk alat-alat laboratorium yang masih sangat
kurang. Menurut siswa F di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode
eksperimen sebanyak dua atau tiga kali tiap semester, tergantung dari materi. Sesekali guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk
percobaan sederhana dalam kelas. Siswa F mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan
praktikum semester I tahun ajaran 20152016 mengenai pengukuran. Siswa F mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk kategori
cukup, namun laboratoriumnya gelap, meja dan kursinya kurang tertata rapi. Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan
laboratorium masih rendah karena masih jarang digunakan untuk praktikum. Untuk tiap semester praktikum dilakukan sebanyak dua atau tiga kali. Hal tersebut
dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak, waktu yang terbatas untuk melakukan praktikum dan belum terdapat
laboran di sekolah tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. SMA Pelita Rantepao
Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas
XI IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut
lihat lampiran no. 13 dapat diketahui bahwa:
Guru A terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi dan penugasan, sedangkan untuk eksperimen tidak
pernah dilakukan ± selama 2 tahun belakangan. Guru A mengatakan hal tersebut terjadi karena siswa di sekolah tersebut masih sangat sulit untuk diajak
bereksperimen. Pikiran siswa belum terlalu terbuka sehingga untuk menemukan sendiri terkadang harus dibimbing secara penuh. Dan karena menurut guru A nilai
praktikum tidak berpengaruh untuk menentukan kelulusan, maka praktikum tidak pernah dijadwalkan dan tidak pernah dilakukan lagi.
Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen tetapi tergantung dari materi pembelajarannya dan tergantung dari alat-alat yang akan digunakan. Biasa
juga guru B menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Menurut guru B, siswa di sekolah tersebut masih kurang paham saat akan melaksanakan
eksperimen, sehingga harus dituntun dan diberikan perlakuan yang benar-benar bisa mengarahkan siswa. Untuk alat-alat di laboratorium tidak terlalu lengkap
sehingga terkadang menggunakan alat-alat atau bahan yang mudah ditemukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut transkip wawancara terlampir
adalah sebagai berikut: Menurut siswa A, di sekolah tersebut tidak pernah melakukan praktikum di
laboratorium dan untuk demonstrasi juga tidak pernah. Di sekolah tersebut tidak terdapat jadwal khusus untuk pratikum. Menurut siswa A, laboratorium yang
terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori kurang baik, karena laboratorium tersebut tidak terawat dan kurang bersih walaupun siswa A belum
pernah masuk ke laboratorium tetapi hanya melihat dari luar. Menurut siswa B, dari kelas X sampai kelas XI belum pernah melakukan
praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi, guru yang mengajar tidak pernah menggunakan alat-alat laboratorium untuk demonstrasi, hanya menggunakan
benda-benda yang ada disekeliling saja. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa B, laboratorium yang terdapat
di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat baik karena bisa dikatakan alat-alat laboratoriumnya cukup lengkap, hanya saja penggunaannya yang kurang
maksimal. Menurut siswa C, D dan E, di sekolah tersebut belum pernah melakukan
praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi juga belum pernah tetapi untuk penayangan gambar alat-alat di dalam kelas sudah pernah. Untuk jadwal
praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa C, D dan E, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori cukup
walaupun alat-alat yang di laboratorium sepertinya belum pernah terpakai dan sudah mulai rusak.
Menurut siswa F, di sekolah tersebut belum pernah melakukan praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi sudah pernah walau hanya satu kali. Untuk
jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa F, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat
baik, hanya saja penggunaannya yang masih kurang. Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan
laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk praktikum. Praktikum tidak pernah dilaksanakan kurang lebih selama 2 tahun. Hal
tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak serta waktu yang kurang untuk melakukan
praktikum. c.
SMA Negeri 1 Sesean Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara
peserta didik terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas XI IPA.
Hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut lihat lampiran no. 14
adalah sebagai berikut: Guru A dan guru B terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran
salah satunya eksperimen. Guru A dan guru B mengatakan untuk materi mekanika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekali-kali menggunakan eksperimen karena kebanyakan materi mekanika disampaikan secara teori. Hal tersebut karena alat-alat di sekolah tersebut sudah
banyak yang rusak. Untuk jadwal praktikum masing-masing guru menyesuaikan dengan RPP.
Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut transkip wawancara terlampir
adalah sebagai berikut: Menurut siswa yang di wawancara A, B, C, D, E, dan F di sekolah tersebut
belum pernah melakukan praktikum di laboratorium dikarenakan kondisi sekolah yang masih dalam tahap renovasi. Untuk demonstrasi juga belum pernah, namun
untuk penayangan gambar di kelas sudah pernah. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut ke enam siswa tersebut,
laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut belum dapat dinilai karena masih dalam tahap renovasi. Namun jika dilihat dari ukuran laboratorium yang sedang
direnovasi sudah bagus tetapi untuk alat-alatnya kurang perawatan sehingga alat- alat rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk
praktikum. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak, serta laboratorium yang masih dalam
tahap renovasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pemahaman Guru Fisika Mengenai Penggunaan Alat Laboratorium