Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 39
Doa
Litani Syukur Cuplikan dari Puji Syukur No. 154
Allah yang Maha Pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu, karena karya-karya-Mu yang agung di tengah kami.
Syukur karena sifat-sifat Allah Engkau maha agung
S y u k u r kepada-Mu
Engkau maha kudus S y u k u r
kepada-Mu Engkau maha baik
S y u k u r kepada-Mu
Syukur karena alam semesta, Kami bersyukur kepada-Mu karena langit
dan bumi S y u k u r
kepada-Mu Karena matahari, bulan dan bintang
S y u k u r kepada-Mu
Karena hujan dan embun S y u k u r
kepada-Mu Karena hawa sejuk dan dingin
S y u k u r kepada-Mu
Syukur karena jemaat dan pelayanannya Kami bersyukur karena keguyuban jemaat
S y u k u r kepada-Mu
Karena para pewarta Injil S y u k u r
kepada-Mu Karena para Imam
S y u k u r kepada-Mu
Syukur karena kelurga, Kamu bersyukur kepada-Mu
Karena orang tua
S y u k u r kepada-Mu
Karena sanak saudara S y u k u r
kepada-Mu Karena sahabat dan handai taulan
S y u k u r kepada-Mu
40 Kelas VII SMP Edisi Revisi
Syukur karena aneka pengalaman, Kami bersyukur kepada-Mu
Karena keberhasilan S y u k u r
kepada-Mu Karena kegagalan
S y u k u r kepada-Mu
Karena suka dan duka S y u k u r
kepada-Mu Syukur karena sejarah keselamatan,
Kami bersyukur kepada-Mu Karena Engkau telah menciptakan kami
S y u k u r kepada-Mu
Karena telah memelihara kami S y u k u r
kepada-Mu Karena telah menyelamatkan kami
S y u k u r kepada-Mu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
Sepanjang segala abad. Amin.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 41
Tak ada seorang manusia pun tercipta atas kemauannya sendiri. Jika kalian adalah perempuan atau laki-laki, itu semua bukan kemauan sendiri,
mungkin keinginan orang tua, tetapi yang paling utama karena memang Tuhan menciptakan dan menghendaki kalian terlahir sebagai perempuan
atau laki-laki.
Sesungguhnya kehidupan manusia bukan soal apakah dia perempuan atau laki-laki. Di hadapan Allah, perempuan atau laki-laki sama dikasihiNya,
karena Dialah yang menciptakannya. Mari kita pikirkan apa maksud dan panggilan Tuhan menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki ?
Untuk mengantar kita agar memiliki rasa bangga menjadi perempuan atau laki-laki, dalam Bab ini akan dibahas tiga topik sebagai berikut.
A. Aku bangga sebagai perempuan atau laki-laki B. Kesederajatan perempuan dan laki-laki
C. Panggilan sebagai perempuan atau laki-laki
Aku Diciptakan sebagai Perempuan
atau Laki-laki
Bab
II
42 Kelas VII SMP Edisi Revisi
A. Aku Bangga sebagai Perempuan atau Laki-laki
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa saat ini kamu seorang perempuan atau laki-laki. Kamu tidak lagi dapat meminta kepada
siapapun, termasuk kepada kedua orang tuamu, untuk dilahirkan kembali dalam keadaan yang lain. Kenyataan ini bukan semata-mata takdir,
melainkan anugerah dan kasih Allah bagi dirimu.
Anugerah dan kasih itu adalah bahwa kamu telah ditetapkan sejak semula olehNya untuk menjadi seorang perempuan atau laki-laki, dan
telah diciptakan Allah dengan sangat baik adanya dan sangat indah. Masing-masing kamu mempunyai kekhasan dan kekhususan yang tidak
dimiliki orang yang lain. Maka patutlah kamu merasa bangga dengan dirimu. Allah memang luar biasa.
Doa
Allah, Bapa Maha Pencipta, kami bersyukur karena Engkau telah menciptakan kami
perempuan dan laki-laki seturut citra-Mu, dan Engkau mengaruniakan kepada kami
masing-masing dengan keindahan dan kekhasan, supaya saling mengagumi dan saling memperkembangkan,
demi keluhuran ciptaan-Mu dan demi kemuliaan nama-Mu. Amin.
1. Perempuan dan Laki-laki Berbeda tetapi Saling Membutuhkan dan Saling Melengkapi
Apa jadinya jika di dunia ini hanya ada manusia perempuan saja, atau hanya ada manusia laki-laki saja. Tetapi kenyataan yang tidak dapat
disangkal adalah bahwa sejak semula Allah telah menciptakan manusia baik perempuan maupun laki-laki. Apakah masing-masing pribadi perempuan
dan laki-laki itu menempatkan diri secara benar dalam berelasi satu sama lain?
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 43
Tuhan Menciptakan Pria dan Wanita
Sebuah cerita rakyat mengisahkan bahwa manusia pria dan wanita pertama diciptakan Tuhan dari sebatang pohon, pohon kehidupan.
Menurut cerita itu dikisahkan bahwa pada suatu hari, ketika matahari sedang terik-teriknya, badai bertiup kencang, sungai-sungai dan lautan
bergemuruh, Tuhan menebang sebatang pohon dan dari batang pohon itu Tuhan memahat dan mengukir sosok tubuh manusia laki-
laki sesuai gambaran yang berada pada pikiran dan hatinya. Tuhan bekerja keras untuk memahat dan mengukir bakal sosok tubuh laki-
laki itu karena sebatang pohon itu banyak urat dan mata kayunya. Sesudah selesai memahat dan mengukir bakal sosok tubuh laki-laki
itu, Allah meniupkan nafas-Nya ke dalam hidung patung kayu itu, maka terciptalah manusia laki-laki yang pertama, kuat, kokoh, tegap
dan perkasa.
Sesudah itu Tuhan melihat bahwa tidak baik hanya menciptakan manusia sejenis, laki-laki saja. Maka Tuhan menciptakan manusia
yang lain, yaitu manusia wanita, supaya keduanya dapat saling melengkapi. Ketika hendak menciptakan manusia wanita, Tuhan
tidak menciptakan wanita dari batang pohon, tetapi dari daun-daun dan bunga-bunga pohon yang dipakai saat menciptakan laki-laki.
Tuhan merangkai daun-daun dan bunga-bunga itu menjadi sebuah janur yang menyerupai sosok wanita sesuai dengan gambaran yang
berada dalam pikiran dan hatinya. Lalu Tuhan meniupkan napas kehidupan ke dalam hidungnya, maka terciptalah wanita pertama
yang cantik, lemah lembut perilakunya dan halus bahasanya. Sesudah itu Tuhan mengantar manusia wanita itu kepada laki-laki. Manusia
laki-laki menerima dengan sangat gembira teman hidupnya itu.
Setelah beberapa hari, manusia laki-laki itu datang kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, makhluk yang Engkau berikan kepadaku
membuat hidupku tak bahagia. Dia mempersoalkan hal yang kecil- kecil, berbicara tanpa henti. Cengengnya minta ampun. Saya mau
mengembalikannya kepadaMu” Tuhan berkata: “Baiklah” dan Tuhan menerima wanita itu kembali.
Untuk memahami hal tersebut, cobalah simak cerita berikut