strategi pembelajaran baik metode, pendekatan model pembelajaran dan media yang digunakan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
dengan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Melihat kondisi seperti tersebut di atas guru mulai berpikir bagaimana
agar kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran, mengadakan diskusi
dengan teman sejawat untuk memecahkan masalah tersebut. Akhirnya dapat ditemukan sebuah gagasan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pembelajaran dengan menggunakan media puzzle bangun datar adalah cara praktis yang dapat digunakan dalam menentukan jaring-jaring kubus dan
balok. Atas dasar gagasan yang timbul, sebagai guru sekaligus peneliti PTK ini
selanjutnya dikembangkan pada kelas VA SD Muhammadiyah Gunungpring. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Dalam
setiap siklus terdiri atas proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi tindakan.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus Pertama
a. Rencana Kegiatan
Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan
evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar untuk menyampaikan materi yang telah dipersiapkan pada RPP. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah menemukan
berbagai macam
bentuk jaring-jaring
kubus. Pembelajaran
dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan
hasil diskusi kelompok. Pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama, kegiatan pembelajarannya dilaksankan dalam
bentuk kelompok kecil kelompok sama pada pertemuan pertama, sedangkan tujuan pembelajarannya untuk menemukan berbagai
macam bentuk jaring-jaring balok. Selanjutnya pertemuan ketiga dilaksanakannya evaluasi untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar
yang merupakan penilaian kognitif. Penilaian dilaksanakan juga pada proses belajar dengan mengamati sebagai penilaian afektif, sedangkan
penilaian psikomotor dilaksanakan melalui pemberian tugas. b.
Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar, sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP. Siswa memperhatikan media jaring-jaring kubus yang ditunjukan oleh
guru, kemudian siswa disuruh menemukan berbagai bentuk jaring- jaring kubus sendiri. Hasil temuannya digambar pada lembar kerja
yang disediakan. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompoknya dengan lembar pengamatan yang meliputi
aspek : a kerjasama dalam kelompok, b menghargai pendapat orang lain, c tanggung jawab, d empatik terhadap pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi, kelompok yang lain memberikan tanggapan. Pada pertemuan ini
masing-masing kelompok menemukan jaring-jaring kubus berkisar 5 sampai 8 macam.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Kelompok belajar sama dengan pertemuan pertama, hanya tujuan
pembelajarannya yang berbeda yakni menemukan berbagai bentuk jaring-jaring balok. Hasil temuan digambar pada lembar kerja yang
disediakan. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi, sedang kelompok yang lain memberikan
tanggapan. Guru mengamati kegiatan siswa dalam berdiskusi kelompok. Jaring-jaring balok yang ditemukan siswa paling banyak 6
bentuk yang berbeda. Pertemuan ketiga pelaksanaan evaluasi dengan jumlah soal 20
yang dilaksanakan tanggal 16 Mei 2012, yang selanjutnya diperoleh nilai kognitif. Sedangkan penilaian psikomotor dilaksanakan dengan
pemberian tugas menggambar jaring-jaring kubus dan balok kemudian dibuat menjadi kubus dan balok. Aspek penilaian meliputi : a
persiapan, b ketepatan, c ketrampilan, d hasil akhir. Rekapitulasi penilaian siklus I meliputi penilain kognitif, afektif, dan psikomotor.
c. Observasi Pengamatan
Pada saat pembelajaran baik pada pertemuan satu dan dua, guru mengamati aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok untuk menilai
aspek afektif. Siswa mulai aktif, mulai mengembangkan daya kreativitasnya, hal ini terlihat siswa dalam menemukan jaring-jaring
kubus dan balok dengan menggambar dan mengguntingnya meskipun banyak memerlukan waktu. Anak-anak yang tidak aktif dalam
pembelajaran masih
ada, mereka
kurang berperan
dalam pembelajaran. Jaring-jaring kubus dan balok yang mereka temukan
masing-masing kelompok berbeda, rata-rata kurang dari sepuluh macam. Hal ini perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran
hingga semua siswa aktif. d.
Refleksi Ada beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran
pada siklus satu berlangsung, antara lain : a
Dalam kegiatan diskusi kelompok masih ada anak yang pasif, karena menggantungkan pada temannya
b Dalam menemukan jaring-jaring kubus maupun balok terlalu
lama karena anak masih membayangkan c
Siswa yang kreatif berusaha menemukan jaring-jaring kubus maupun balok dengan menggambar pada kertas petak dan
mengguntingnya, sehingga waktu yang dibutuhkan sangat lama.
d Hasil penelitian ini indikator keberhasilan adalah 78,46 dan
persentase 71,79. Karena target indikator keberhasilan masih di bawah atau belum mencapai 75, maka penelitian dilanjutkan
dengan mengadakan siklus dua. e.
Lebih jelasnya hasil tindakan siklus I dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Grafik 4.1. Pencapaian Hasil Siklus I
67,97 78,46
Grafik 4.2. Persentase Pencapaian Hasil Siklus I
dilihat dari diagram di atas bahwa rata-rata nilai dari 67,97 menjadi 78,46, sehingga mengalami kenaikan sebesar 10,49 dengan
peningkatan prosentasi keberhasilan dari 62,85 menjadi 71,79 adalah sebesar 8,94.
2. Siklus Kedua
a. Rencana Kegiatan
Siklus kedua juga dilaksanakan dua kali pertemuan untuk kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan untuk palaksanaan
62,85 71,79
evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan proses kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi yang telah dipersiapkan pada
RPP. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini sama dengan pertemuan pertama pada siklus satu yaitu menemukan berbagai bentuk
jaring-jaring kubus yang berbeda. Berdasarkan hasil pada siklus satu disusun rancangan kegiatan
untuk siklus kedua. Pada siklus kedua ini lebih dikondisikan untuk belajar dengan bermain bongkar pasang bangun datar, sehingga semua
siswa aktif dalam kelompoknya. Dalam pembelajaran pada siklus dua diharapkan siswa lebih aktif dan kreatif serta menyenangkan. Pada
akhir pembelajran masing- masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok, sedang kelompok yang lain memberikan tanggapan.
Pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama dengan kelompok yang sama, siswa berdiskusi untuk menemukan
berbagai bentuk jaring-jaring balok yang berbeda dengan bermain bongkar pasang. Pada akhir pembelajaran masing- masing kelompok
melaporkan hasil diskusi kelompok, dan kelompok lain memberikan tanggapan. Selanjutnya pertemuan ketiga pelaksanaan evaluasi.
Penilaian dilaksanakan sebagaimana pada siklus satu yang meliputi penilain kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin, 21 Mei 2012 selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajran dalam RPP masing- masing kelompok menerima model kubus, persegi, dan LKS. Sesuai
dengan petunjuk siswa melakukan kegiatan belajar dengan bermain bongkar pasang 6 persegi untuk dibuat berbagai bentuk jaring-jaring
kubus yang berbeda. Dengan menyusun 6 persegi tersebut siswa menemukan jaring-jaring kubus dan hasil temuannya digambar pada
lembar kerja. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompoknya, dengan lembar pengamatan yang meliputi
aspek : a kerja sama dalam kelompok, b menghargai pendapat orang lain, c tanggung jawab, d empatik dalam pembelajaran yang
selanjutnya dijadikan sebagai penilaian afektif. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi
kelompok, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Pada pertemuan ini masing- masing kelompok bisa menemukan
jaring- jaring kubus di atas 10 macam.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar tidak berbeda dengan pertemuan pertama, hanya tujuan pembelajarannya yang berbeda yakni menemukan berbagai
bentuk jaring-jaring balok yang berbeda. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP, masing-masing
kelompok menerima model balok, 6 persegi panjang dengan 3 ukuran
yang berbeda dan LKS. Pembelajarannya sama dengan pertemuan pertama yaitu bermain bongkar pasang 6 persegi panjang untuk
menemukan jaring-jaring balok. Pada akhir pembelajaran masing- masing kelompok melaporkan hasil diskusi, dan kelompok yang lain
memberikan tanggapan. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompok yang selanjutnya sebagai penilaian
afektif. Pembelajaran dengan bermain bongkar pasang masing-masing kelompok minimal menemukan 10 macam bentuk jaring-jaring balok.
Pertemuan ketiga dilaksanakan evaluasi dengan jumlah soal 20 yang dilaksanaan pada hari Kamis, 24 Mei 2012, yang selanjutnya
dijadikan sebagai
penilaian kognitif.
Penilaian psikomotor
dilaksanakan dengan memberi tugas untuk menggambar jaring-jaring kubus dan balok kemudian dibuat model kubus dan balok. Aspek
penilaian psikomotor meliputi : a persiapan, b ketepatan, c ketrampilan, d hasil akhir. Rekapitulasi penilaian siklus dua meliputi
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. c.
Observasi Pengamatan Pada pelaksanaan pembelajaran baik pada pertemuan pertama
maupun kedua, guru mengamati aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok untuk menilai aspek afektif. Dalam pembelajaran siswa
diberi media untuk menentukan jaring-jaring kubus dan balok, siswa
semakin aktif, asyik, semua mempunyai peran. Mereka semakin dapat mengembangkan daya kreativitasnya karena mereka belajar melalui
pengalamannya sendiri, sehingga jaring-jaring yang mereka temukan semakin banyak. Karena keterbatasan waktu, siswa hanya diberi
kesempatan untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok maksimal sepuluh macam.
d. Refleksi
Beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung antara lain :
1 Dalam diskusi kelompok setiap siswa aktif, seakan terorganisasi,
masing-masing mempunyai peran dalam kelompoknya 2
Siswa berkesempatan mengembangkan kreatifitasnya sehingga banyak menemukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.
3 Siswa lebih jelas dan memahami konsep karena mengalami sendiri
dengan pembelajaran yang nyata 4
Pembelajaran lebih menyenangkan 5
Pada siklus dua ini indikator keberhasilan telah tercapai seperti yang diharapkan, maka siklus berikutnya dihentikan.
e. Di bawah ini penulis sajikan diagram hasil tindakan siklus II yang
dapat dibandingkan dengan kondisi awal sehingga dapat diketahui peningkatannya.
Grafik 4.3. Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan
Grafik 4.4. Persentase Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan
67,97 78,46
81,71
62,85 71,79
89,74
Dari diagram di atas dapat dilihat peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus II adalah rata-rata nilai dari 67,97 menjadi 81,71
dengan persentase 62,85 menjadi 89,74. Dengan demikikan peningkatannya rata-rata nilai sebesar 13,74 dengan persentase 6,89.
C. Pembahasan