33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
SD Muhammadiyah Gunungpring merupakan sekolah yang berada di tengah perkampungan dengan jumlah siswa 664 orang yang terbagi menjadi
18 kelas. Kondisi siswa berasal dari wilayah Kabupaten Magelang dari pelosok hingga kota. Siswa datang ke sekolah dengan menggunakan antar
jemput sekolah, sehingga siswa yang rumahnya pelosok siap dijemput jam 05.00 wib. Latar belakang pekerjaan orang tua beragam, banyak orang tua
yang kerjanya pulang sore, sehingga mereka cenderung menyekolahkan putra- putrinya ke SD Muhammadiyah Gunungpring karena pulangnya juga
sore. Untuk siswa kelas III - V melaksanakan dua kurikulum yaitu KTSP dan kurikulum Madrasah Diniyah, maka sejumlah mata pelajaran dalam
kurikulum Diniyahnya pun harus terselesaikan dalam kurun waktu pembelajaran, sehingga beban siswa bertambah.
Kondisi awal dalam penelitian ini dijumpai adanya permasalahan rendahnya kemampuan kompetensi siswa dalam menentukan jaring-jaring
kubus dan balok siswa kelas lima SD Muhammadiyah Gunungpring. Siswa kurang berminat pada pembelajaran matematika, mereka kurang tertarik
terhadap pembelajaran, terlihat dari kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang acuh tak acuh dan rendahnya hasil belajar. Hal lain yang
ditemukan dalam kondisi awal yaitu guru kurang pandai dalam menentukan
strategi pembelajaran baik metode, pendekatan model pembelajaran dan media yang digunakan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
dengan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Melihat kondisi seperti tersebut di atas guru mulai berpikir bagaimana
agar kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran, mengadakan diskusi
dengan teman sejawat untuk memecahkan masalah tersebut. Akhirnya dapat ditemukan sebuah gagasan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pembelajaran dengan menggunakan media puzzle bangun datar adalah cara praktis yang dapat digunakan dalam menentukan jaring-jaring kubus dan
balok. Atas dasar gagasan yang timbul, sebagai guru sekaligus peneliti PTK ini
selanjutnya dikembangkan pada kelas VA SD Muhammadiyah Gunungpring. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Dalam
setiap siklus terdiri atas proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi tindakan.
B. Hasil Penelitian