31
menunjukkan SIM maka dipidana dengan kurungan dua bulan atau denda maksimal Rp 2.000.000,00 Pasal 59 ayat 1. Bahkan, apabila
mengemudikan kendaraan bermotor tidak memiliki SIM maka dipidana dengan kurungan maksimal enam bulan atau denda maksimal Rp
6.000.000,00 pasal 59 ayat 2. Kalau dicermati ketentuan ini terlihat kurang logis. Ketentuan-ketentuan ini dapat dilihat di balik kartu SIM.
Oleh karena itu, UU No.14 tahun 1992 ini direvisi oleh DPR dan pemerintah.
Dan ketentuan pidana yang berlaku pada saat ini yaitu, setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan yang tidak memilii
Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp
1.000.000,00 pasal 281 UU No.22 tahun 2009. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat
menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah kendaraan bermotor yang dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 5 huruf b
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan danatau denda paling banyak Rp 250.000,00 pasal 288 UU No.22 tahun 2009. Selain
pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindak pidana lalu lintas dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi
atau ganti kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas pasal 314 UU No. 22 tahun 2009.
2.8.2 Jenis-jenis Surat Izin Mengemudi
Penggolongan SIM dirinci berdasarkan kualifikasi jenis kendaraan yang akan digunakan. Hal ini terkait dengan kesesuaian dengan beban dan
tingkat kerumitan dalam berkendara di jalan raya. Berdasarkan pasal 211 2 PP 441993, ada lima golongan SIM yang dikeluarkan oleh Polri, yaitu
sebagai berikut:
32
1. Golongan SIM A Yaitu SIM untuk mengemudikan mobil penumpang, mobil bus,
dan mobil barang yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 kg;
2. Golongan SIM B I Yaitu SIM untuk mengemudikan mobil bus dan mobil barang
yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg;
3. Golongan SIM B II Yaitu SIM untuk mengemudikan traktor atau kendaraan
bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau
kereta gandengan lebih dari 1.000 kg; 4. Golongan SIM C
Yaitu SIM untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang mampu mencapai kecepatan lebih dari 40 kilometer per jam;
5. Golongan SIM D Yaitu SIM untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang
dengan kecepatan tidak lebih dari 40 kilometer per jam, misalnya sepeda bukan sepeda motor yang ditempel mesin
penggerak sehingga bisa dikendarai berjalan di jalan umum tanpa dikayuh walaupun perlahan-lahan saja. SIM D berlaku
untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.
33
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama
Saat ini untuk melakukan administrasi pembuatan SIM, seperti untuk pendaftaran permohonan pembuatan SIM baru ataupun pendaftaran
permohonan perpanjangan SIM masih dilakukan secara manual. Ketika ingin mendaftarkan dirinya calon pemohon SIM harus datang langsung ke Polres.
Selanjutnya pemohon harus mengisi kertas formulir pendaftaran terlebih dahulu. Dan jika pemohon ingin mengajukan permohonan SIM dengan
golongan SIM yang berbeda, maka pemohon tersebut harus mengisikan dua kertas formulir pendaftaran sekaligus. Sehingga jika dalam satu hari terdapat
banyak pengunjung di Polres yang melebihi kapasitas maka akan terjadi antrian yang cukup panjang. Langkah awal yang harus dilakukan oleh
pemohon yaitu : 1. Pemohon harus melengkapi persyaratan data seperti memiliki surat
bukti kesehatan dari dokter, fotocopy KTP domisili, dan pas foto. 2. Selanjutnya pemohon harus datang ke Polres setempat untuk
mendaftarkan dirinya. 3. Pemohon ke meja informasi untuk mendapatkan informasi
pembuatan SIM baru atau perpanjangan. Kemudian akan dilakukan pengecekan berkas dan kelengkapan data, lalu akan dipanggil per 5
orang ke loket BRI di Polres untuk melakukan pembayaran. 4. Pemohon ke loket 1 untuk memberikan bukti kuitansi pembayaran
dan menyerahkan berkas data. 5. Pemohon ke loket 2A untuk mendapatkan formulir.
6. Pemohon mengisi formulir, lalu formulir dikembalikan ke loket 2B. 7. Selanjutnya admin akan melakukan input data pemohon satu-
persatu.