Class Based Queue CBQ

2.2.5 Bandwidth

Bandwith adalah kapasits atau daya tamping kabel Ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwith juga bisa berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per second bps. Bandwith internet disediakan oleh provider internet dengan jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan.Dengan Qos dapat diatur agar user tidak menghabiskan bandwith yang disediakan oleh provider. Istilah bandwith muncul dari bidang teknik elektro,dimana bandwith mempresentasikan jarak keseluruhan atau jangkauan diantara sinyal tertinggi dan terendah pada kanal band komunikasi. Pada dasarnya bandwith mempresentasikan kapasitas dari koneksi, semakin tinggi kapasitas maka umumnya diikuti oleh kinerja yang lebih baik, meskipun kinerja keseluruhan juga tergantung pada faktor-faktor lain, misalnya latency yaitu tanda waktu tunda antara masa sebuah perangkat meminta akses ke jaringan dan masa perangkat itu member izin untuk melakukan transmisi.

2.2.6 Class Based Queue CBQ

Dalam bandwidth management dikenal istilah queuing yaitu penjadwalan bagaimana suatu data dikirimkan melewati jaringan. Semua data yang melewati jaringan akan dijadwalkan dan mengalami proses shaping sesuai dengan aturan yang berlaku pada jaringan tersebut. Class-Based Queuing CBQ adalah suatu mekanisme penjadwalan, bertujuan menyediakan link sharing antar agensi yang menggunakan jalur fisik yang sama, dan sebagai acuan untuk membedakan traffic yang memiliki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. prioritas yang berlainan. Dengan CBQ, setiap agensi dapat pembagiannya yang tepat untuk masing-masing traffic. CBQ berinteraksi dengan link sharing yang memberikan keunggulan yaitu pemberian bandwidth yang tak terpakai bagi leaf classnya sebelum diberikan kepada agensi-agensi lain CBQ merupakan teknik klasifikasi paket data yang paling terkenal, mudah dikonfigurasi, memungkinkan sharing bandwidth antar class dan memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur pemakaian bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk setiap user, pemakaian bandwidth yang melebihi nilai set akan dipotong shaping, CBQ juga dapat diatur untuk sharing dan meminjam bandwidth antar class jika diperlukan. Parameter CBQ adalah: 1 Avpkt, adalah jumlah paket rata-rata saat pengiriman. 2 Bandwidth, adalah lebar bandwidth kartu ethernet biasanya 10-100Mbit 3 Rate yaitu, adalah kecepatan rata-rata paket data saat meninggalkan qdisc, rate merupakan parameter untuk mengeset bandwidth. 4 Cell, adalah peningkatan paket data yang dikeluarkan ke kartu ethernet berdasarkan jumlah byte, misalnya 800 ke 808 dengan nilai cell 8. 287 5 IsolatedSharing. Isolated adalah parameter untuk mengatur agar bandwidth tidak bisa dipinjam oleh class lain yang memiliki tingkat yang samasibling. Parameter Sharing menunjukkan bandwidth class yang bisa dipinjam oleh class lain. 6 BoundedBorrow. Parameter Bounded berarti class tidak dapat meminjam bandwidth dari klas lain, sedangkan Borrow adalah sebaliknya. Sumber referensi : http:www.wikipedia.comClass_based_weighted_fair_queuing.htm Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.7 Hierarchy Token Bucket HTB

Dokumen yang terkait

Membangun Gateway Server Dan Management Bandwith Dengan Menggunakan Mikrotik Router Operating System Pada Jaringan Komputer.

2 58 62

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Perbandingan Squid dan Safesquid sebagai Cache Proxy Server

0 4 9

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

1 6 4

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 4 12

ANALISA PERBANDINGAN SQUID, SAFESQUID, DAN POLIPO SEBAGAI CACHE PROXY SERVER Analisa Perbandingan Squid, Safesquid, Dan Polipo Sebagai Cache Proxy Server Pada Ubuntu Server.

0 2 16

Implementasi Bandwidth Management pada Jaringan Wireless yang Terkoneksi Internet dengan Menggunakan Mikrotik OS.

0 0 6

PROXY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MIKROTIK RB952Ui5ac2nD

0 1 6

MEMBANGUN MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK LEVEL VI DAN MEMBUAT SQUID DENGAN TUJUAN SEBAGAI CACHE ENGINE

0 0 18