Internet Protokol IP Konsep Dasar Jaringan Komputer

Network WAN, Sekumpulan protocol TCPIP ini dimodelkan dengan empat layer yaitu Network Interface.

2.2.2 Protokol TCPIP

TCPIP protocol adalah jaringan dengan teknologi”paket switching”yang berasal dari proyek DARPAdevelopment of defense advanced research project agencyditahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET. TCPIP sendiri sebenarnya merupakan suite dari gabungan beberapa protocol. Di dalamanya terdapat protocol TCP,IP,SMTP,POP, Dan sebagainya TCPTransmission control Protokolmelakukan transmisi data per segmen,artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket,kemudian dikirim satu persatu hingga slesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik,maka pada setiap paket pengiriman TCP akan menyertakan nomor serisequence number. Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK,maka terjadi time out yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali.

2.2.3 Internet Protokol IP

Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP_address si pengirim dan IP- address penerima apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. IP Address : 255.255.255.255 identitas IP-address yang sesuai maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port,dimana aplikasi menunggunya. IP address terbagi dua 2 bagian, yaitu : 1 Network ID identitas jaringan 2 HOST ID identitas komputer Penulisan IP address terbagi atas 4 angka , yang masing masing mempunyai nilai maksimum 255 maksimum dari 8 bit Gambar 2.1 Tatacara penulisan IP Address IP Address dirancang dalam beberapa CLASS yangdidefinisikan sebagai berikut : CLASS A: Network id Host Id 24 bit 0xxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx CLASS B: Network Id Host Id 16 bit 10xx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx CLASS C : Network Id Host Id 8 bit 110x xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Untuk lebih jelasnya, maka dibawah ini akan disajikan class dalam bentuk table class antara jumlah jaringan jumlah host perjaringan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 Kelas IP Address CLASS Antara Jumlah Jaringan Jumlah Host per Jaringan A 1 sd 126 126 16.777.214 B 128 sd 191 16.384 65.534 C 192 sd 223 2.097.152 254 Dengan demikian untuk menentukan class A,B, atau C, cukup dapat dilihat dari angka 8 bit pertama. IP Address ; 255. 255. 255. 255 10.123.7.15 CLASS A 190.24.43.20 CLASS B 202.159.23.10 CLASS C Untuk IP address yang legal akan diberikan oleh NIC Network Information Center yang mana setiap orang dapat memintanya melalui ISP Internet Service Provider Alamat Broadcast : Sebuah address khusus didefinisikan dalam TCPIP sebagai alamat broadcast yang dapat dikirim kesemua jaringan sebagai upaya broadcasting. Broadcasting IP ,diperlukan untuk : 1 Memberikan informasi kepada jaringan,bahwa layanan tertentu exist 2 Mencari informasi di jaringan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Subnet Mask Setiap jaringan TCPIP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet mask atau address mask. Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host id. Dapat dilihat pada table di bawah ini : Gambar 2.2 CLASS Subnet mask Subnet mask diperlukan oleh TCPIP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Untuk jaringan non local berarti harus mentarnmisi paket data melalui router. Dengan demikian diperlukan address mask untuk menyaring filter IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tesebut.

2.2.4 Router

Dokumen yang terkait

Membangun Gateway Server Dan Management Bandwith Dengan Menggunakan Mikrotik Router Operating System Pada Jaringan Komputer.

2 58 62

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Perbandingan Squid dan Safesquid sebagai Cache Proxy Server

0 4 9

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

1 6 4

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 4 12

ANALISA PERBANDINGAN SQUID, SAFESQUID, DAN POLIPO SEBAGAI CACHE PROXY SERVER Analisa Perbandingan Squid, Safesquid, Dan Polipo Sebagai Cache Proxy Server Pada Ubuntu Server.

0 2 16

Implementasi Bandwidth Management pada Jaringan Wireless yang Terkoneksi Internet dengan Menggunakan Mikrotik OS.

0 0 6

PROXY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MIKROTIK RB952Ui5ac2nD

0 1 6

MEMBANGUN MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK LEVEL VI DAN MEMBUAT SQUID DENGAN TUJUAN SEBAGAI CACHE ENGINE

0 0 18