Winscp Analisis rangkaian PENDAHULUAN

Gambar 2.7 diatas menunjukan bahwa jika anda berhasil masuk hal yang terpenting disini jika kita ingin akses full administrator komputer linux yang di remote tadi harus masuk sebagai root. Gambar 2.7 Hasil Output Sumber referensi : ht t p: w w w .chiark.greenend.org.uk ~sgt at ham put t y dow nload.ht m l

2.6 Winscp

winscp adalah program remote direktori explorer komputer dengan perantara port ssh pada komputer yang diremote.winscp dapat mengedit file conf juga dan mngkopi file dari tempat direktori explorer computer yang meremote ke komputer yang di remote. sebelum melakukan langkah di bawah port ssh di komp tujuan harus aktif dengan cara diaktifkan servicenya melalui terminal = di fedora= service sshd start “untuk mengaktifkan port ssh” = chkconfig sshd on “servis aktif terus berjalan” jika untuk mengatahui sshd sudah terinstall belum ==service sshd status jika faelid berarti belum terinstall berarti harus diinstal dulu open sshnya winscp tidak memerlukan installasi tinggal klik kiri 2 kali langsung jalan seperti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebagai berikut: Gambar 2.8 gambar winscp setelah di klik merupakan tampilan awal: Gambar 2.9 Langkah pertama masukan ip tujuan komp linux yang akan di remote trus klik login : Gambar 2.10 Setelah login isi username dan password user tujuan komputer yang telah terdaftar di sistem linux tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.11 Tampilan menu pembuka winscp sebelum digunakan . Dengan winscp anda dapat mendelete rename edit copy file atau folder semaunya di winscp tanpa harus menggunakan editor vi,perintah - perintah console yang membingunkan dengan saat anda remote harus sebagai root di komputer linux yang diremote. Sumber referensi : ibasbloger.blogspot .com ... cara-pemakaian-put t y-dan-w inscp- di.ht m... Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB III PERANCANGAN DAN METODE TUGAS AKHIR

3.1 Analisis rangkaian

Membangun management bandwidth dengan mirotik level VI dan squid sebagai cache engine ini merupakan suatu rangkaian perangkat keras yang dirancang untuk mempermudah pembagian bandwidth pada masing-masing user sehingga pada setiap user mendapatkan bandwidth yang sama rata, serta squid sebagai cache engine bertujuan untuk memudahkan user untuk dengan mudah mengakses suatu cache tanpa berlama-lama dikarenakan sudah tersimpan di dalam squid tersebut, selain sebagai penyimpan cache squid juga berfungsi sebagai filtrasi terhadap situs-situs yang boleh maupun tidak boleh diakses. Dalam rangkaian perangkat keras ini menggunakan sebuah mikrotik dan squid yang berupa pc, hub switch, serta beberapa user yang terdiri dari beberapa unit pc. Pembuatan rangkain disebabkan karena pemakaian bandwidth yang tidak merata maka akan mempengaruhi kecepatan akses pada masing- masing user dan dengan menggunakan mikrotik ini setiap user,hub switch hingga squid memilki IP masing_masing yang dimana setiap ip pengguna atau user dan perangkat keras bahkan untuk line modem berbeda-beda

3.2 Langkah-langkah sistem

Dokumen yang terkait

Membangun Gateway Server Dan Management Bandwith Dengan Menggunakan Mikrotik Router Operating System Pada Jaringan Komputer.

2 58 62

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Perbandingan Squid dan Safesquid sebagai Cache Proxy Server

0 4 9

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

1 6 4

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 4 12

ANALISA PERBANDINGAN SQUID, SAFESQUID, DAN POLIPO SEBAGAI CACHE PROXY SERVER Analisa Perbandingan Squid, Safesquid, Dan Polipo Sebagai Cache Proxy Server Pada Ubuntu Server.

0 2 16

Implementasi Bandwidth Management pada Jaringan Wireless yang Terkoneksi Internet dengan Menggunakan Mikrotik OS.

0 0 6

PROXY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MIKROTIK RB952Ui5ac2nD

0 1 6

MEMBANGUN MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK LEVEL VI DAN MEMBUAT SQUID DENGAN TUJUAN SEBAGAI CACHE ENGINE

0 0 18