Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.15 : Hasil Uji Normalitas Variabel-Variabel Penelitian Kolmogorov Smirnov Tingkat signifikan Sig penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y tingkat pendidikan X1 pelatihan yang diikuti X2 tingkat pemahaman X3 tingkat investasi X4 1,308 1,040 0,888 0,882 0,577 0,065 0,229 0,410 0,419 0,894 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa distribusi data pada variabel penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan sig yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 sig 5. 4.2.5. Analisis Regresi Linier Berganda 4.2.5.1. Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji Multikolinearitas

Adapun nilai VIF pada variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 : Nilai VIF Variance Inflation Factor No. Variabel Bebas VIF 1. 2. 3. 4. tingkat pendidikan X1 pelatihan yang diikuti X2 tingkat pemahaman X3 tingkat investasi X4 1,463 1,422 1,143 1,254 Sumber : Lampiran 9 Nilai VIF pada variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi yang tercantum pada Tabel 4.16 menunjukkan angka kurang dari 10 VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 : Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien korelasi Rank Spearman Tingkat signifikansi sig tingkat pendidikan X1 pelatihan yang diikuti X2 tingkat pemahaman X3 tingkat investasi X4 -0,011 0,034 0,007 0,100 0,969 0,908 0,981 0,733 Sumber : Lampiran 9 Tingkat signifikan pada variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi yang tercantum pada Tabel 4.17 menunjukkan angka yang lebih besar dari 5, hal ini menunjukkan bahwa model regresi linier berganda yang digunakan bebas dari heteroskedastisitas.

4.2.5.2. Persamaan Regresi Linier Berganda

Adapun persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 : Persamaan Regresi Linier Berganda Model Koefisien Regresi Konstanta tingkat pendidikan X1 pelatihan yang diikuti X2 tingkat pemahaman X3 tingkat investasi X4 -3,218 0,509 0,477 0,648 0,108 Sumber : Lampiran 9 Secara statistik diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -3,218 + 0,509 X 1 + 0,477 X 2 + 0,648 X 3 + 0,108 X 4 Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: 1. Konstanta a = -3,218 Jika nilai X 1 = X 2 = X 3 = X 4 = 0, akan diperoleh Y = -3,218. Nilai ini adalah mustahil karena bila variabel Y adalah penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, maka penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi tidak akan pernah negatif. Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-asumsi regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedastisitas dan tidak terjadi multikolinieritas. Meskipun demikian, konstanta yang negatif ini tidak menjadi masalah sepanjang X 1 , X 2 , X 3 dan X 4 tidak mungkin sama dengan 0 karena tidak mungkin dilakukan. Jadi, pada umumnya nilai konstanta yang negatif bukan menjadi alasan untuk menyimpulkan bahwa persamaannya salah Rietvield dan Sunaryanto, 1994 dalam http:andiwijayanto.blog.undip.ac.id?p=3. 2. Koefisien regresi b 1 untuk X 1 = 0,509 artinya jika variabel tingkat pendidikan X 1 naik satu satuan, maka penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y akan naik sebesar 0,509 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 3. Koefisien regresi b 2 untuk X 2 = 0,477 artinya jika variabel pelatihan yang diikuti X 2 naik satu satuan, maka penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y akan naik sebesar 0,477 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 4. Koefisien regresi b 3 untuk X 3 = 0,648 artinya jika variabel tingkat pemahaman X 3 naik satu satuan, maka penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y akan naik sebesar 0,648 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 5. Koefisien regresi b 4 untuk X 4 = 0,108 artinya jika variabel tingkat investasi X 4 naik satu satuan, maka penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi Y akan naik sebesar 0,108 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.

4.2.5.3. Uji Kecocokan Model Uji F

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 : Hasil Uji F ANOVA b 4.927 4 1.232 7.755 .005 a 1.430 9 .159 6.357 13 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, X4, X2, X3, X1 a. Dependent Variable: Y b. Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan uji F yang dapat dilihat pada Lampiran 9 menyebutkan bahwa nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 7,755 dengan tingkat signifikan sebesar 0,005 lebih kecil dari 5 sig 5 maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi linier berganda yang dihasilkan adalah cocok untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi. Tabel 4.20 : Nilai Koefisien Determinasi Model Summary .880 a .775 .675 .39857 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, X4, X2, X3, X1 a. Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel 4.20 menyebutkan bahwa : 1. Nilai R adalah sebesar 0,880 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi dengan penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi. 2. Nilai R Square adalah sebesar 0,775 yang berarti variansi penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi sebesar 77,5 dan sebanyak 12,5 ditentukan oleh variabel lain. 3. Nilai adjusted R Square sebesar 0,675 menunjukkan bahwa 67,5 dari variabel penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi dikoreksi atau disesuaikan dalam menentukan variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi, sedangkan 32,5 dikoreksi atau disesuaikan oleh variabel lain.

4.2.5.4 Uji t

Uji t ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel tingkat pendidikan, pelatihan yang diikuti, tingkat pemahaman dan tingkat investasi terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi. Adapun hasil dari uji t adalah sebagai berikut : Tabel 4.21 : Hasil Analisis Uji t Variabel Bebas Koefisien Regresi Nilai t hitung Tingkat signifikan tingkat pendidikan X1 pelatihan yang diikuti X2 tingkat pemahaman X3 tingkat investasi X4 0,509 0,477 0,648 0,108 2,385 1,850 2,432 0,550 0,041 0,097 0,038 0,596 Sumber : Lampiran 9 Penjelasan tabel 4.21 di atas adalah sebagai berikut : 1. Nilai t hitung pada variabel tingkat pendidikan X 1 sebesar 2,385 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu sebesar 0,041 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, sehingga hipotesis I “Ada pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi pada Koperasi Pegawai ”Swadharma” Surabaya” teruji kebenarannya. 2. Nilai t hitung pada variabel pelatihan yang diikuti X 2 sebesar 1,850 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 yaitu sebesar 0,097 maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang diikuti secara parsial tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, sehingga hipotesis II “Ada pengaruh antara pelatihan yang diikuti terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi pada Koperasi Pegawai ”Swadharma” Surabaya” tidak teruji kebenarannya. 3. Nilai t hitung pada variabel tingkat pemahaman X 3 sebesar 2,432 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu sebesar 0,038 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman secara parsial berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, sehingga hipotesis III “Ada pengaruh antara tingkat pemahaman terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi pada Koperasi Pegawai ”Swadharma” Surabaya” teruji kebenarannya. 4. Nilai t hitung pada variabel tingkat investasi X 4 sebesar 0,550 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 yaitu sebesar 0,596 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi, sehingga hipotesis IV “Ada pengaruh antara tingkat investasi terhadap penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi pada Koperasi Pegawai ”Swadharma” Surabaya” tidak teruji kebenarannya. 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pembahasan Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Penggunaan

Dokumen yang terkait

Studi Bentuk Pengolahan Dan Distribusi Hasil Kerajinan Rotan Pada Industri Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di Kota Medan (Studi Kasus UD. Gundaling Medan Sumatera Utara)

6 81 72

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH

0 39 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

2 34 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 8 17

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi Kasus Pada Pengusaha Toko Penjualan Perlengkapan Olahraga Di Kabupaten Gresik ).

4 52 102

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM).

0 1 86

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN WONOSOBO.

0 2 2

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

0 2 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi kasus di Koperasi Pegawai “Swadharma” Surabaya)

0 0 18

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi Kasus Pada Pengusaha Toko Penjualan Perlengkapan Olahraga Di Kabupaten Gresik ) SKRIPSI

0 0 20