jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan secara relative anatara pelaporan dan tepat waktu dan penyediaan informasi yang andal. Untuk mencapai keseimbangan
antara relevansi dan keandalan , maka pertimbangan utama adalah bagaimana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi.
10. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaannya. Namun demikian , evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya
tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi
mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.
2.3.4 Ruang Lingkup SAK-ETAP
Menurut SAK ETAP 2009:1 Standar Akuntansi Keuangan untuk E ntitas Tanpa
Akuntabilitas Publik SAK ETAP dimaksudkan untuk
digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik .
Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
general purpose financial statement
bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek dipasar modal; atau
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
2.4 Laporan Laba Rugi 2.4.1
Pengertian Laporan Laba Rugi
Ikatan Akuntansi Indonesia yang tercantum dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK-ETAP Revisi 2009 Bab 5 Paragraf
1 Halaman 23 dijelaskan bahwa, “Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai kinerja entitas selama satu periode, yaitu hubungan penghasilan dengan beban“.
Sedangkan menurut Donald E.Kieso, Weygandt,dan Warfield terjemahan Emil Salim 2008:140, Laporan Laba Rugi didefinisikan sebagai berikut :
“Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan
laporan ini untuk menntukan profitabilitas , nilai, investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi menyediakan informasi
yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas dimasa yang
akan datang”. Sedangkan pendapat
Warren,Reeve,and Fees
2005:25 yaitu :