TINJAUAN UMUM UMKM .1 Pengertian Usaha Mikro,Kecil dan Menengah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN UMUM UMKM 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro,Kecil dan Menengah
Pengertian UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Bab I pasal 1 yang telah diberlakukan pemerintah, tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM pada
4 juli 2008. Undang-Undang ini merupakan landasan dan payung hukum untuk memberdayakan UMKM ditanah air. Pengertian-pengertian tersebut adalah :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2.
Usaha Kecil adalah Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi criteria usaha
kecil sebagaimana dimaksud Undang-Undang ini. 3.
Usaha Menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2.1.2 Kriteria Usaha Mikro,Kecil,dan Menengah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Bab IV pasal 6 terdapat criteria
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM yang digolongkan berbagi kategori yakni sebagai berikut:
A. Berdasarkan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan :
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
b. Kriteria usaha Kecil sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah
sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiahtidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000dua milyar lima ratus juta rupiah.
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua milyar
rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
B. Berdasarkan jumlah tenaga kerja
Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik BPS untuk
menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut ;
Tabel 2.1 Kriteria UMKM
Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro
Usaha Kecil Usaha
Menengah 1-4 orang
5-19 orang 20-99 orang
2.1.3 Asas dan Tujuan Usaha Mikro, Kecil Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Bab II pasal 2 dan 3 usaha
mikro,kecil dan menengah terdiri dari : 1.
Kekeluargaan Asas yang melandasi upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
sebagai bagian dari perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan
prinsip kebersamaan
efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
2. Demokrasi Ekonomi
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan
kemakmuran rakyat. 3.
Kebersamaan Asas yang mendorong peran seluruh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah secara
bersama-sama dalam kegiatannya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. 4.
Efisiensi berkeadilan Asas yang mendasari pelaksanaan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing.
5. Berkelanjutan
Asas yang secara terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian lingkungan yang tangguh dan
mandiri. 6.
Berwawasan lingkungan Asas pemberdayaan Usaha Mikro ,Kecil, dan Menengah yang dilakukan dengan
tetap menjaga dan mengedepankan potensi, kemampuan, dan kemandirian Usaha Mikro ,Kecil dan Menengah.
7. Kemandirian
Asas pemberdayaan Usaha Mikro ,Kecil, dan Menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan potensi, kemampuan, dan kemandirian Usaha
Mikro, Kecil, Menengah. 8.
Keseimbangan kemajuan Asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berupaya mnjaga
keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional. 9.
Kesatuan ekonomi nasional Asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang merupakan bagian
dari pembangunan kesatuan ekonomi nasional. Adapun pemberdayaan tujuannya adalah menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.