“Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukan
keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya pada tutup buku.”
Pendapat menurut Donald E.Kieso,Weygandt, dan Warfield terjemahan Emil
Salim 2008:190, menyatakan bahwa :
“Neraca balance sheet yang kadang-kadang disebut juga sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham
perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu, laporan keuangan ini menyediakan berbagai informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya
perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan ekuitas pemilik dalam sumber daya
bersih.” Jika dilihat dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan neraca adalah
suatu laporan yang dimana menjelaskan suatu keadaan dimana jumlah aktiva dan kewajiban serta ekuitas pemegang saham perusahaan pada suatu periode tertentu.
2.6.2 Fungsi Neraca
Adapun penyajian neraca berfungsi untuk : 1.
Menjelaskan posisi keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aset, kewajiban , dan ekuitas pada periode wakru tertentu.
2. Membantu pengguna dalam menentukan hal-hal berikut : 1 Ketersediaan aset
untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo, dan 2 klaim dari kreditor untuk utang jangka pendek maupun utang jangka panjang atau total aset.
2.6.3 Tujuan dan Kegunaan Neraca
Tujuan neraca untuk memberikan informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh
kekayaan antitas tersebut dalam suatu periode akuntansi triwulanan, caturwulnan, atau
tahunan serta untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
Kegunaan neraca menurut Donal E.Kieso, Weygandt, dan Warfield terjemahan Emil Salim, 2008 :190 yaitu dengan menyedikan informasi mengenai aktiva, kewajiban
dan ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam halnini, neraca
dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
1. Likuiditas
Liquidity
Menguraikan jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya , dikonversi menjadi kas atau sampai
kewajiban membayar. 2.
Solvensi
Solvency
Mengacu padakemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang memiliki banyak utang secra relative lebih
kecil beresiko karena aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini seperti pembayaran bungan dan pokok.
3. Fleksibilitas Keuangan
Financial Fleksibility
Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibilitas keuangan entitas, yang mengukur kemampuan prusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk
mengubah jumlah dan penetatapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
Menurut Buletin PSAP no.1 tahun 2007 tujuan penyusunan neraca awal
merupakan titik tolak untuk memulai pencatatan transaksi akuntansi periode berikutnya.
2.6.4 Unsur Unsur Posisi Keuangan
Unsur- unsur posisi keuangan menurut September 2007 Standar Akuntansi Keungan SAK per 1 dalam paragraph 49 dan 52 unsur yang berkaitan lamgsung dengan
pengukuran posisi keuangan adalah sebagai aset ,kewajiban, dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut :
a Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
b Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu. Penyelesainnya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
c Ekuitas adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.
2.6.5 Keterbatasan- Keterbatasan Neraca