2.3 Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada
pihak luar perusahaan. Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu intitusi,
informasi tersebut sangat diperlukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan masa mendatang dan untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Adapun kondisi
keuangan itu dapat diketahui dari laporan keuangan suatu institusi yang bersangkutan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi , dan laporan keuangan lainnya.
2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Paragraf 7, menyatakan bahwa : “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, Disamping itu juga, termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut misalnya, informasi tambahan yang segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
h arga.”
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP, menyatakan bahwa :
“Laporan Keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan , kinerja keuangan dan arus kas entitas
.”2009;174
Waren, Reeve Fess terjemahan aria farahmita, dkk, 2008; 2 menyatakan bahwa, “Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka siapkan laporan bagi pemakai. Laporan
akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan”
Kieso, Weygandt dan Warfield terjemahan Emil salim,2008;2 menyebutkan bahwa ,” Laporan Keuangan merupakan sarana mengomunikasikan informasi keuangan utama
pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan keuangan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasikan diluar perusahaan.”
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan standar akuntansi keuangan dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil dari
proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan sebagai salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan.
2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK dalam rangka
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Paragraf 12, menyatakan bahwa :
“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan ,kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi se jumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Pernyataan menurut Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP tahun 2009 bab 2 paragraf 1 adalah sebagai berikut :
“Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
stewa rdship
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.”
Adanya pendapat dari Donal E Kieso terjemahan Emil Salim,2008:5, menyatakan bahwa :
“Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan pelaporan keuangan
objectives of financial reporting
oleh perusahaan bisnis. Pelaporan harus menyediakan informasi yang :
1. Berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial, kredit dan
keputusan investasi, kredit dan keputusan serupa secara rasional. Informasi yang disajikan harus komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman
yang memadai tentang aktivitas –aktivitas ekonomi dan bisnis serta ingin
mempelajari informasi tersebut secara seksama. 2.
Membantu investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian
penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan ,penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman..Karena arus kas investor
dan kreditur berhubungan dengan arus kas perusahaan, maka pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang dapat membantu investor,
kreditor serta pemakai lainnya menilai jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian arus masuk kas bersih prospektif pada perusahaan tersebut.
3. Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan ,
klaim terhadap sumber daya tersebut kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya keentits lainnya dan ekuitas pemilik, dan pengarug
dari transaksi, kejadian serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.
Singkatnya tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan 1. Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, 2.Informasi yang berguna dalam
menilai arus kas masa depan, dan 3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya t
ersebut dan perubahannya.”
2.3.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan