menipu dan mengikari janjinya terhadap burung Bangau atau Orong, yang pada akhirnya ia mendapatkan ganjaran dari apa yang telah ia lakukan. Hal ini
bertujuan untuk menyindir orang-orang yang memiliki sifat demikian. Sehingga mereka yang memiliki sifat seperti itu mendengarkan cerita ini berharap
menyadari keburukan mereka dan merubahnya. Ada dua tokoh penting yang dipilih karena sesuai dengan situasi
masyarakat Manggarai Barat pada zaman itu, yang mencerminkan sifat-sifat manusia yang baik dan buruk karena dilihat secara bentuk fisik dan tingkah
lakunya. Berikut penggambaran tokoh-tokoh dongeng tersebut.
1. OrongBangau
Burung Bangau atau Orong digambarkan sebagai tokoh yang baik hati. Hal itu dikarenakan dilihat dari fisiknya, ia memiliki bulu-bulu yang berwarna
putih yang dianggap memiliki hati yang baik. Ia mencerminkan sifat manusia yang baik, yang suka menolong, tetapi pendendam. Ia juga memiliki paruh yang
panjang yang dapat membantu Kode atau Monyet mengeluarkan ulat
mbahong
dari dalam hidung si Kode. Kemudian burung Bangau dianggap bukanlah musuh manusia, yang tidak merugikan masyarakat Manggarai Barat pada zaman itu.
Sehingga burung Bangau menjadi contoh manusia yang memiliki sifat yang baik. Si Orong juga diceritakan mengalami nasib buruk, dimana bulu-bulunya
dicabuti oleh Kode atau Monyet. Sehingga Orong dendam terhadap Kode, tetapi sifatnya ini sangat berguna untuk memberikan ganjaran kepada Kode yang
melakukan kejahatan.
2. KodeMonyet
Kode atau Monyet digambarkan sebagai binatang yang jahat. Dilihat dari fisiknya, ia memiliki wajah yang menakutkan. Kemudian Monyet dahulu hingga
sekarang adalah musuh para petani, karena masyarakat Manggarai Barat pada masa itu mayoritas petani. Sekelompok monyet bisa menghabiskan dan merusak
kebun dalam satu malam. Monyet menjadi binatang yang sangat dijaga oleh para petani baik siang maupun malam. Masyarakat Manggarai Barat pun sangat
membenci monyet. Sehingga Kode atau Monyet mencerminkan sifat manusia, yaitu penipu,
egois, dan pengikar janji. Ia melukai dan mengikari janjinya kepada Orong yang telah membantunya mengeluarkan ulat
mbahong
dari dalam hidungnya. Perbuatan jahatnya itu membawa ia kepada kematian sebagai ganjaran dari perbuatannya.
Dari gambaran tokoh-tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Manggarai Barat menciptakan sebuah cerita, salah satunya dengan tujuan untuk
menyindir orang-orang yang yang memiliki sifat buruk seperti yang digambarkan pada tokoh Kode, yaitu penipu, egois, dan pengingkar janji. Selain itu mereka
memilih tokoh cerita sesuai dengan keadaan atau situasi masyarakat pada zaman itu.
5.2.2 Makna Pendidikan