4. Obat analgesik-antipiretik
Berdasarkan Lampiran 10, penggunaan obat analgesik-antipiretik yang paling banyak digunakan adalah golongan non opiat sebanyak 27 kasus pada 23
pasien dengan pemberian secara tunggal sebanyak 4 obat dan kombinasi sebanyak 1 macam. Pemberian secara tunggal paling banyak ditemukan pada pemberian
obat parasetamol 17 pasien. Pemberian kombinasi ditemukan pada pemberian parasetamol + propalamin, ibuprofen, dan metamizole 1 pasien. Parasetamol
dalam penelitian ini, banyak digunakan sebagai antipiretik pada anak yang mengalami demam akibat serangan asma. Parasetamol merupakan obat yang
relatif aman untuk anak-anak. Penggunaan parasetamol dalam penelitian ini menurut
National Institute for Health and Clinical Exellence
NICE, tidak dapat digunakan secara rutin pada anak yang mengalami demam tetapi dapat digunakan pada anak yang
mengalami ketidaknyamanan termasuk menangis berkepanjangan, aktivitas berkurang, selera makan menurun dan mengalami gangguan tidur. Menurut
WHO, penggunaan parasetamol pada anak sebaiknya diberikan apabila suhu tubuh 39
C Lubis, 2011. Seraca ringkas hasil distribusi jumlah kasus penggunaan obat analgesik-antipiretik disajikan pada Tabel VII sebagai berikut:
Tabel VII. Distribusi Jumlah Kasus Penggunaan Obat Analgesik-Antipiretik pada Pasien Asma Berdasarkan Golongan, Kelompok dan Zat Aktif
Kelompok obat
Golongan Zat Aktif
Jumlah Kasus
Jumlah per Kel.
Analgesik- antipiretik
Non opiat Parasetamol
18 27
Parasetamol + asetilsistein 3
Parasetamol + phenylpropalamin 1
Ibuprofen 2
Metamizole 2
Diazepam 1
Jumlah Kasus 27
5. Suplemen-Vitamin
Suplemen-Vitamin merupakan golongan obat yang paling sedikit digunakan yaitu sebanyak 3 kasus. Pemberian obat golongan ini ditemukan pada
rekam medis 12, 15, dan 16. Pada kasus ini, pasien mengalami mual, muntah dan susah makan. Hal ini menyebabkan asupan gizi yang masuk di dalam tubuh
berkurang sehingga diperlukan suplemen dan vitamin agar dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan elektrolit karena asupan makanan tidak mencukupi.
Pemberian suplemen dan vitamin juga berfungsi untuk meningkatkan daya tubuh melawan suatu mikroorganisme tertentu yang menyebabkan terjadinya
infeksi dan pemberiannya hanya digunakan jika diperlukan Badan Pengawas Makanan dan Obat RI, 2008.
Distribusi penggunaan obat golongan vitamin dan suplemen dalam pengobatan asma pada penelitian ini disajikan pada Tabel VIII berikut ini:
Tabel VIII. Distribusi Jumlah Kasus Penggunaan Suplemen dan Vitamin pada Pasien Asma Berdasarkan Kelompok dan Zat Aktif
Kelompok obat Zat Aktif
Jumlah Kasus Jumlah per
Kel. Suplemen dan Vitamin
Benutrion
®
1 6
Imboost
®
1 Curmunos
®
1 B6
3 Jumlah Kasus
6
C. Evaluasi