3
periode Januari 2012-Juni 2013 masih terdapat adanya DTPs pada pasien pediatri dengan diagnosa asma.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Seperti apa karakteristik demografi pasien pediatri dengan diagnosa asma di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012-Juni 2013?
b. Seperti apa profil pengobatan pada pasien pediatri dengan diagnosa asma di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012-Juni 2013?
c. Apakah terdapat
Drug Therapy Problems
DTPs penggunaan obat pada pasien pediatri dengan diagnosa asma yang meliputi obat yang tidak
dibutuhkan
unneccessary drug therapy
, dibutuhkan tambahan obat
need for additional drug therapy
, obat yang tidak efektif
ineffective drug
, dosis terlalu rendah
dosage too low
, efek obat merugikan
adverse drug reaction
dan dosis terlalu tinggi
dosage too high
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012-Juni 2013?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi
Drug Therapy Problems
DTPs pada pasien pediatri dengan diagnosa asma di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti
4
Rapih periode Januari 2012-Juni 2013 belum pernah dilakukan, tetapi terdapat beberapa penelitian terkait dengan penyakit asma telah di lakukan oleh beberapa
peneliti lain dengan judul sebagai berikut : a.
Gibson 2000 mengenai “Kajian peresepan pasien dewasa asma bronkial non komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun
2000”. Dalam penelitian ini dilakukan kajian kerasionalan obat secara teoritis meliputi kesesuaian obat asma yang diberikan dengan standar pelayanan
medik, ketepatan dosis, dan potensial interaksi obat. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif non analitis dan
pengambilan data secara retrospektif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Gibson terletak pada tahun penelitian, subyek
penelitian yaitu pada pasien pediatri dan evaluasi yang dilakukan terkait dengan DTPs yang meliputi obat yang tidak dibutuhkan
unneccessary drug therapy
, dibutuhkan tambahan obat
need for additional drug therapy
, obat yang tidak efektif
ineffective drug
, dosis terlalu rendah
dosage too low
, efek obat merugikan
adverse drug reaction
dan dosis terlalu tinggi
dosage too high
. b.
Yusriana 2002 mengenai “Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial pada Pasien Anak Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode
1999-2001 ”. Kajian yang dilakukan adalah pola pengobatan penyakit asma
bronkial yang meliputi jumlah obat yang diberikan, golongan obat yang diberikan, jenis obat yang diberikan, dan cara pemberian obat. Penelitian ini
merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif non
5
analitis dan pengambilan data secara retrospektif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusriana terletak pada tahun penelitian
dan evaluasi yang dilakukan yaitu DTPs yang meliputi obat yang tidak dibutuhkan
unneccessary drug therapy
, dibutuhkan tambahan obat
need for additional drug therapy
, obat yang tidak efektif
ineffective drug
, dosis terlalu rendah
dosage too low
, efek obat merugikan
adverse drug reaction
dan dosis terlalu tinggi
dosage too high
. c.
Kusuma 2004 mengenai “Kajian Pola peresepan obat asma yang diberikan pada pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta tahun 2002”. Kajian yang dilakukan meliputi pola peresepan obat asma yang meliputi kesesuaian obat asma yang diberikan dengan standar
pelayanan medik, ketepatan dosis, dan potensial interaksi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan deskriptif non analitis
serta pengambilan data secara retrospektif. Perbedaan dengan penelitian Kusuma, penelitian ini dilakukan pada tahun 2012-2013 dan evaluasi yang
dilakukan terkait dengan
Drug Therapy Problems
DTPs yang meliputi obat yang tidak dibutuhkan
unneccessary drug therapy
, dibutuhkan tambahan obat
need for additional drug therapy
, obat yang tidak efektif
ineffective drug
, dosis terlalu rendah
dosage too low
, efek obat merugikan
adverse drug reaction
dan dosis terlalu tinggi
dosage too high
. Persamaan penelitian ini adalah subyek penelitian pada pasien asma anak.
d. Handayani 2009 mengenai “Evaluasi
Drug Related Problems
DRPs pada Pasien Asma Bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini
6
Yogyakarta bulan Januari-Desember 2009 ”. Kajian yang dilakukan meliputi
karakteristik pasien pasien asma bronkial, pola pengobatan pasien asma bonkial dan DRPs. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental
dengan rancangan deskriptif evaluatif dengan pengambilan data secara retrospektif. Perbedaan dengan penelitian Handayani, penelitian ini dilakukan
pada tahun 2012-2013 dan subyek penelitian pada pasien pediatri. Persamaan penelitian ini adalah evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi DTPs yang
meliputi obat yang tidak dibutuhkan
unneccessary drug therapy
, dibutuhkan tambahan obat
need for additional drug therapy
, obat yang tidak efektif
ineffective drug
, dosis terlalu rendah
dosage too low
, efek obat merugikan
adverse drug reaction
dan dosis terlalu tinggi
dosage too high
. e.
Pratiwi 2011 mengenai “Kajian
Drug Related Problems
pada Pasien Anak dengan Infeksi Saluran Nafas Bawah dan Asma di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta periode 1 Januari- 30 Juni 2006”. Kajian yang dilakukan adalah
DRPs yang meliputi butuh obat baru atau penambahan obat dalam terapi, obat yang tidak diperlukan, obat salah, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi,
interaksi obat, dan kepatuhan pasien. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif dan pengambilan data
secara retrospektif. Perbedaan dengan penelitian Pratiwi, penelitian ini dilakukan pada tahun 2012-2013 dan subyek penelitian pada pasien pediatri
dengan diagnosa asma. Persamaan penelitian ini adalah evaluasi DRPs. f.
Hidayah 2011 mengenai “Identifikasi
Drug Related Problems
pada Pasien Asma Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun
7
2009”. Kajian yang dilakukan adalah DRPs yang meliputi membutuhkan tambahan terapi obat, obat tanpa indikasi dan duplikasi terapi, obat salah, dosis
terlalu rendah, interaksi obat, dan dosis terlalu tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara
retrospektif. Perbedaan dengan penelitian Hidayah, penelitian ini dilakukan pada tahun 2012-2013, subyek penelitian pada pasien pediatri dengan diagnosa
asma dan tempat penelitian di RS Panti Rapih Yogyakarta. Persamaan penelitian ini adalah terdapat pada evaluasi DRPs.
3. Manfaat Penelitian