Membuka Akses. Mempersiapkan Materi. Membuat Jadwal. Membuat Pedoman. Membuat Laporan.

28

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian studi kasus seorang peneliti harus memiliki protokol penelitian untuk kontrol jalur penelitiannya dan mengingatkan kembali kepada peneliti hal-hal apa saja yang harus digalinya. Pengumpulan data lapangan yang dilakukan dalam metode studi kasus berdasar pada data nyata yang diperoleh peneliti dalam penelitiannya. Tugas dalam pengumpulan data meliputi Yin ,1994:

1. Membuka Akses.

Peneliti memperoleh akses kepada informan, membangun raport dengan informan untuk bisa mengali informasi lebih mendalam lagi. Peneliti sudha mengenal informan beberapa tahun sebelum penelitian ini dialakuakn. Perkenalan itu terjadi di gereja ketika peneliti dan informan bertugas bersama dalam aktifitas gereja.

2. Mempersiapkan Materi.

Memiliki materi untuk mendapatkan data lapangan, peralatan perlu dipersiapkan untuk mendokumentasikan semua data yang didapat di lapangan. Peneliti mempersiapkan alat perekam suara, buku-buku catatan dan kamera untuk melakukan wawancara dan observasi kepada informan.

3. Membuat Jadwal.

Peneliti membuat jadwal secara jelas untuk melakukan pengambilan data baik wawancara maupun observasi. Jadwal yang sudah dibuat 29 ini kemudian peneliti beriakan dan sesuaikan dengan kegiatan informan.

4. Membuat Pedoman.

Membuat pedoman umum yang digunakan sebagai dasar wawancara dan panduan observasi untuk memperoleh data atau informasi dari informan penelitian seperti apa yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pedoman wawancara dan observasi ini dibuat peneliti berdasar pertanyaan utama dalam penelitian ini. Dari hasil wawancara dan observasi kemudian peneliti melihat apakah ada hal-hal lain yang perlu digali lebih dalam lagi.

5. Membuat Laporan.

Setelah data yang diharapkan terpenuhi kemudian peneliti membuat laporan penelitain dalam bentuk skripsi. Setelah data yang didapat peneliti dirasa cukup kemudian peneliti menyusunya dalam bentuk laporan yang didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik interview wawancara yaitu percakapan atau tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, untuk mengeksplorasi suatu hal karena kemungkinan tidak dapat digunakan dengan metode lain Poerwandari, 2005. Type wawancara yang digunakan adalah wawancara dengan pedoman umum, yaitu pedoman yang digunakan dalam wawancara sangat umum, bisa tidak berurutan dan tidak berupa 30 pertanyaan eksplisit Patton, 1990; Poerwandari, 2005. Pedoman yang sangat umum tersebut hanya digunakan sebagai checklist bagi peneliti untuk memastikan hal-hal yang ingin digalinya secara lebih mendalam lagi. Dengan pedoman umum ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi hal-hal lain yang ditemukan di lapangan dan dirasa terkait dengan penelitiannya. Peneliti juga menggunakan metode observasi atau pengamatan lapangan yaitu sebuah kegiatan pengamatan secara akurat untuk mencatat setiap kejadian yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar kejadian yang muncul tersebut Poerwandari, 2005. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi setting secara jelas dan alami, mengamati aktivitas informan dari kacamata peneliti langsung yang terkait dengan hal-hal penelitiannya, mengamati orang-orang yang mungkin terkait dengan penelitian, untuk kemudian mengambil makna dari kejadian-kejadian tersebut. Peneliti juga menggunakan metode catatan lapangan untuk mendapat informasi tambahan dari informan. Dalam catatan lapangan ini peneliti mencatat informasi apa saja yang disampaikan oleh informan secara nonverbal. Informasi ini meliputi tingkah laku, nada bicara, emosi yang muncul dan hal-hal lain yang mungkin ditemukan oleh peneliti selama proses wawancara dan observasi.

D. ANALISIS