IDENTITAS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. IDENTITAS

INFORMAN Nama samaran informan adalah Db, insial dari nama lengkap informan. Db lahir 20 September 1984 di Jogjakarta. Db kehilangan ayahnya ketika dia duduk di bangku kelas 3 SD 9 tahun karena menderita sakit leukimia, saat itu Db bersekolah di SD Pangudi Luhur. Di sekolah Db terkenal sebagai anak yang pandai, selalu mendapat ranking di kelasnya. Setelah ayahnya meninggal Db dan keluarganya sempat pindah rumah untuk beberapa waktu maksudnya agar Db dan keluarga mendapat suasana yang baru. Setelah ayahnya meninggal Db berangkat sekolah seorang diri terkadang menggunakan angkutan kota dan terkadang menggunakan sepeda. Setelah lulus SD, Db melanjutkan sekolahnya di SMP Pangudi Luhur I, nilai yang didapat Db di sekolah selama SMP juga baik dan selalu menduduki ranking yang baik. Di SMP Db berangkat sekolah menggunakan sepeda bersama dengan beberapa teman yang rumahnya saling berdekatan. Setelah lulus SMP, Db melanjutkan sekolah di SMUN 3 Jogja kemudian melanjutkan pendidikannya di STIE YKPN dan Strata 2 di fakultas Ekonomi UGM. Dalam masa pendidikannya nilai yang didapat Db termasuk tinggi. Di campus Db tidak ambil bagian dalam kegiatan organisasi, aktifitas organisasi Db banyak di lakukan di gerejanya. Di gereja Db dipercaya sebagai 34 bendahara divisi remaja saat dia masih duduk di bangku SMU, kemudian dipercaya untuk membantu bendahara divisi pemuda saat Db kuliah di STIE YKPN. Setelah masa jabatan sebagai bendahara selesai Db kemudian dipercaya untuk menjadi koordinator team tari dan sekertaris divisi Praise and Worship. Sejak kecil keluarga Db banyak membawa Db untuk beraktifitas di gereja. Ketika papanya masih hidup, Db sering diantar ke sekolah minggu dan persekutuan- persekutuan doa. Db memiliki teman di gereja dan di lingkungan luar gereja, Db lebih banyak bergaul secara terbuka dengan teman-teman perempuan. Di gereja bidang pelayanan Db adalah penari, walaupun Db sebagai bendahara dan sekertaris divisi tetapi interaksi Db lebih banyak dengan rekan-rekan penari. Db adalah anak ke dua putri tunggal dari tiga bersaudara. Selisih usia Db dengan kakaknya 3 tahun, Db dengan adiknya 3 tahun. Kakak Db juga termasuk orang yang cerdas, ketika SD mereka sekolah di sekolahan yang sama sendangkan ketika SMP kakaknya sekolah di SMPN 5 dan melanjutkan ke SMU DeBritto kemudian kuliah di fakultas Teknik Elektro UGM. Ketika papanya meninggal kakak Db masih duduk di kelas 6 SD. Sejak papanya meninggal, kakak Db banyak membantu mamanya untuk menyelesaikan tugas di rumah. Untuk pekerjaan yang menghasilkan uang kakak Db baru menjalankannya saat kuliah, sebagai asisten dosen. Ketika duduk di bangku SMU, Db terkadang juga diantar sekolah oleh kakaknya jika waktunya bersamaan sedangkan ketika waktu mereka tidak bersamaan Db berangkat ke sekolah dengan angkutan kota. Kakak Db juga aktif dalam kegiatan gereja sebagai salah satu ketua komisi di divisi pemuda. 35 Setelah lulus dari kuliahnya kakak Db langsung pindah ke Jakarta untuk bekerja sepenuh waktu. Kakak Db pulang ke Jogja, sekitar 1-2 kali dalam satu tahun. Adik Db dalah seorang laki-laki, sekolah di SD Pangudi Luhur kemudian melanjutkan sekolah di SMPN 5, SMU DeBritto dan kuliah di fakultas Teknik Informatika UKDW. Db dan saudaranya ketika kuliah mendapat beasiswa penuh. Hal ini tentu meringankan pembiayaan dari ibu Db sebagai single parent. Db merasa lebih sering berselisih paham dengan adiknya karena mereka sama-sama orang yang keras. Mereka berpegang teguh dengan pemikiran dan ide masing- masing. Dengan kakaknya Db jarang bertengkar karena menurutnya sang kakak lebih banyak membimbing dan mengalah ketika berbeda pendapat dengan Db. Adik Db juga aktif dalam kegiatan gereja sebagai pemain musik dan pengurus divisi pemuda dan remaja. Adik Db tertarik pada hal-hal yang terkait dengan komputer. Mama Db adalah orang yang keras dalam bekerja, menyadari akan kebutuhan hidup untuk keluarganya mama Db bekerja seharian untuk mencukupi kebutuhan setelah suaminya meninggal. Sejak suaminya meninggal mama Db tidak menikah lagi, dia memilih untuk membesarkan anaknya seorang diri. Dalam masalah keuangan keluarga Db banyak dibantu oleh kakak dari mamanya, walaupun bantuan itu tidak berupa pemberian uang secara langsung. Toko yang saat ini dipercayakan untuk dikelola oleh mama Db adalah milik kakaknya. Dari hasil toko ini Db dan keluarganya mendapat bagian tersendiri dalam bentuk pembagian keuntungan. Melihat hal inilah maka Db banyak membantu mamanya di toko, di bagian keuangan. Di tempat kerjanya mama Db terkenal sebagai 36 pemimpin yang tegas dan keras. Setiap apa yang diperintahkan harus segera dikerjakan tepat seperti yang dia mau. Mama Db aktif dalam kegiatan rohani sebagai anggota koor, tetapi sejak dipercaya mengelola toko kemudian dia mengurangi aktifitas di gereja karena waktunya banyak tersita untuk bekerja. Dalam berinterksi dengan mamanya Db berusaha untuk menuruti yang deperintahkan tetapi tidak jarang juga Db menolaknya terlebih ketika Db merasa bahwa yang diperintahkan mamanya tidak nyaman bagi dia.

B. PERSIAPAN