investasi bagi masyarakat umum, dan alternatif pendanaan bagi perusahaan. Harapan BEI, sosialisasi tersebut akan menyumbang peningkatan jumlah investor
dan perusahaan tercatat emiten baik dari Jawa Timur maupun dari wilayah sekitarnya. Bagi daerah sendiri, peningkatan jumlah perusahaan tercatat akan
mampu menyokong pertumbuhan perekonomian daerah, melalui peningkatan pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja, peningkatan pelaksanaan good
corporate governance di perusahaan, dan sebagainya.
Dengan mempertimbangkan pertumbuhan industri Pasar Modal Indonesia beberapa tahun terakhir yang sedemikian pesat, Bursa Efek Indonesia BEI
berencana melakukan pemutakhiran sistem Jakarta Automated Trading System JATS yang telah beroperasi selama 13 tahun terakhir, dengan sistem baru yang
akan mampu menangani semua produk finansial saham, obligasi dan derivatif dalam satu platform.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia BEI
Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadikan BEI sebagai sarana yang efisien untuk menghimpun dana bagi investor dan perdagangan instrument pasar
modal baik untuk masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional. Misi Bursa Efek Indonesia adalah mewujudkan BEI sebagai Bursa Efek
berskala Internasional yang menawarkan kesempatan berinvestasi secara luas, sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia. BEI juga mempunyai
tekad untuk mewujudkan sarana perdagangan yang efisien, sistem informasi yang terpercaya, tanggap dan tepat waktu, serta mempunyai sumber daya manusia yang
profesional dan berintegritas tinggi serta efisien, sehingga dapat membawa Bursa Efek Indonesia sejajar dengan bursa-bursa efek lain didunia.
Bursa Efek Indonesia berpartisipasi didalam mengembangkan basis investor lokal yang luas dan kokoh sebagai stabilisator Pasar Modal Indonesia.
Bursa Efek Indonesia juga menawarkan beragam efek berkualitas sejalan dengan pertumbuhan instrument pasar modal yang semakin meningkat, sehingga Bursa
Efek Indonesia dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pemodal lokal maupun pemodal asing.
4.1.3 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Berikut ini adalah gambaran umum dari 10 perusahaan Otomotif yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. PT. Astra Internasional Tbk Didirikan pada tahun 1957 berdasarkan Akta Notaris Sie Khawan
Djioe No.67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
No.J.A.5535 tanggal 1 Juli 1957 dan diumumkan dalam lembaran berita Negara No.85 tambahan No.1117 tanggal 22 Oktober 1957. Perubahan
anggaran dasar perseroan terakhir dengan Akta Notaris Benny Kristianto, SH. No.61 tanggal 11 juni 1997 dilakukan untuk menyesuaikan dengan
undang-undang perseroan terbatas No.11995. Perubahan ini antara lain mengenai perubahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 seribu rupiah
per saham menjadi Rp. 500 lima ratus rupiah per saham. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam lembaran berita Negara No.65 tambahan No.3377 tanggal 15 Agustus 1997.
Seluruh saham perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Ruang lingkup perseroan antara lain meliputi penyalur
mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya dan melakukan penyertaan pada bagian perusahaan. Perseroan telah memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1957. 2. PT. Astra Otoparts Tbk
Didirikan berdasarkan Akta Notaris No.50 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, SH. Notaris di Jakarta, dengan nama PT. Federal
Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2-1326.HT.01.01.TH.92
tanggal 11 Februari 1992 dan diumumkan dalam berita Negara No.39 tambahan No.2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran dasar perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No.50 tanggal 11 Mei 2000 dari Sutjipto, SH. Notaris di Jakarta, terutama
mengenai pengeluaran saham dan efek ekuitas. Perubahan anggaran tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangan
dengan surat keputusan No.C-11916.HT.01.04.TH.2000 tanggal 13 Juni 2000 dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.118
tanggal 30 Maret 2001. Perusahaan ini bergerak dalam perdagangan suku cadang
kendaraan bermotor baik import maupun eksport dan menjalankan usaha
dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik. Perusahaan ini mulai kegiatan komersial pada tahun 1991
dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura. 3. PT. Gajah Tunggal Tbk
Didirikan berdasarkan Akta No.54 tanggal 24 Agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.63 tanggal 5 Agustus 1952 tambahan No.884. Anggaran
dasar perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, dan yang terakhir dengan Akta No.1 tanggal 1 Oktober 1996 yang dibuat oleh Amrul
Partomuan Pohan, SH. Notaris di Jakarta, mengenai penyusunan kembali seluruh ketentuan anggaran dasar perusahaan termasuk penggantian nama
perusahaan menjadi PT. Gajah Tunggal Tbk. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2-
10.385.HT.01.04.TH.96 tanggal 18 Nopember 1996. Penggantian nama perusahaan juga telah disetujui oleh badan koordinasi Penanaman Modal
BKPM dengan surat keputusan No.08IIIPMDN1997 tanggal 2 Januari 1997.
Pada tahun 1990, perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pasar Modal dengan surat persetujuan No.SI-
087SHMMK.101990 tanggal 15 Maret 1990 untuk menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui Pasar Modal Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang industri pembuatan barang-
barang dari karet, termasuk ban dalam dan ban luar segala jenis kendaraan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun1953.
4. PT. Goodyear Indonesia Tbk Semula didirikan dengan nama “NV The Goodyear Tire Rubber
Company Limited” pada tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Benjamin Ter Kulie No.199 yang kemudian berubah nama
menjadi “PT. Goodyear Indonesia” berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondag No.73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y.A52507 tanggal 25 Juli 1978.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor dan pesawat terbang, serta komponen lain yang terkait, penyalur
dan ekspor ban. Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada tahun 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada
tahun 1935 di Bogor sebagai pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor perusahaan berdomisili di Bogor.
5. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk Didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali,
SH No.37 tanggal 28 Nopember 1988. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
No.C2-4389.HT.01.01.TH.89 tanggal 12 Mei 1989, serta diumumkan
dalam berita Negara Republik Indonesia No.54 tambahan No.1251 tanggal 5 Juli 1989. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan. Perubahan terakhir antara lain mengenai modal usaha dan tugas serta wewenang direksi. Sebagaimana dinyatakan dalam Akta
Notaris Robert Purba, SH. No.74 tanggal 27 Juni 2007. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No.C- UM.HT.01.10-1530 tanggal 30 Oktober 2007.
Perusahaan memulai operasi komersial pada bulan Januari 1989. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, kegiatan usaha
perusahaan adalah perdagangan dan persewaan alat berat serta pelayanan purna jual. Saat ini, perusahaan bertindak selaku distributor alat-alat berat
jenis tertentu dan suku cadang dari merek Hitachi, John Deere dan Krupp. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berlokasi di kawasan industri
Pulo Gadung Jl. Pulo Kambing II kav No.33, Jakarta 1390. Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan memiliki 10 cabang, 5 sub cabang kantor
perwakilan dan 8 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia. 6. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
Didirikan berdasarkan hasil penggabungan usaha antara PT. Indomulti Inti Industri Tbk IMII dan PT. Indomobil Investment
Corporation IIC. IMII didirikan berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, SH. No.128 tanggal 20 Maret 1987 dan disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2-
10924.HT.01.01.TH.88 tanggal 30 Nopember 1988. Diumumkan dalam lembaran berita Negara No.32 tanggal 20 April 1990. Pada tanggal 6
Nopember 1997. Rapat umum pemegang saham luar biasa perusahaan menyetujui penggabungan usaha IMII dengan IIC dengan metode
penyatuan kepentingan. Setelah penggabungan usaha, nama IMII berubah menjadi PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk dan mengkonsentrasikan bidang usahanya dalam industri otomotif, antara lain pembuatan, perakitan dan
distribusi kendaraan bermotor roda empat, bis dan truk, atau kendaraan bermotor roda dua beserta suku cadangnya, perbengkelan, jasa keuangan
dan jasa yang berhubungan serta melakukan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait engan industri
otomotif. Perusahaan berlokasi di wisma Indomobil, JL. MT. Haryono
Kav.8, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1990. 7. PT. Indospring Tbk
PT. Indospring Tbk perusahaan berlokasi di Gresik. Didirikan berdasarkan Akta Notaris No.10 tanggal 5 Mei 1978 dari Notaris Stefanus
Sindunatha, SH. Dengan status PMDN. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.YA.53241 tanggal 14
Desember 1979 dan dimuat dalam berita Negara Republik Indonesia No.71 tanggal 2 September 1980 dan telah didaftarkan di pengadilan
Negeri Gresik tanggal 11 Maret 1980.
Perusahaan berlokasi di Jalan Mayor Jenderal Sungkono No.10 desa Segoro Madu, PO Box 12 Gresik, Jawa Timur-Indonesia. Dan
memiliki bisnis Leat Spring and Coil Spring. 8. PT. Intraco Penta Tbk
Didirikan berdasarkan Akta No.13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly Karmila Sareal, SH. Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.Y.A.519915 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam berita
Negara Republik Indonesia No.38 tanggal 11 Mei 1993 tambahan No.2084. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta No.7 tanggal 16 Desember 2005 dari Fathiah Helmi, SH. Notaris di jakarta mengenai perubahan nilai nominal
saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan registrasi No.C-
00101.HT.01.04.TH.2006 tanggal 3 Januari 2006. Sesuai dengan pasal 3 dari anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan
perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewa alat-alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan
dengan perakitan dan perbengkelan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat perusahaan terletak di Jl.
Pangeran Jayakarta No.115, blok C1-2-3, Jakarta 10730, sedangkan cabang-cabang perusahaan terletak di beberapa kota di Indonesia.
9. PT. Selamat Sempurna Tbk
Didirikan pada tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, SH. No.207 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
dalam surat keputusan No.Y.A.5965 tanggal 22 Maret 1976. Perusahaan bergerak di bidang industri alat-alat perlengkapan
suku cadang dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan sejenisnya. Perusahaan berlokasi di wisma ADR, Jl. Pluit Raya I N0.1,
Jakarta Utara. Perusahaan ini memiliki pabrik di Jl. Kapuk Kamal Raya N0.88 Jakarta 14470 dan di Jl. Raya LPPU Carug No.88 Tangerang
Banten desa Dujaya-Belitung, Banten. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 1980.
10. PT. Tunas Ridean Tbk Didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, SH.
No.102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.935 tambahan
No.84 tanggal 21 Oktober 1983. Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito, SH. No.41 tanggal 11 Mei 2007 mengenai perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi. Perubahan
tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Kegiatan komersial perseroan dimulai tahun 1981. perseroan dan anak perusahaan terbagi dalam dua divisi sesuai dengan kegiatan
utamanya :
1. Keagenan penjualan kendaraan bermotor, yang berkedudukan di
Jakarta dan Lampung. Dilaksanakan oleh PT. Tunas Ridean Tbk induk perusahaan, PT. Tunas Mobilindo Perkasa, PT. Surya
Mobil Megahtama, PT. Tunas Asset Sarana, dan yang berkedudukan di Lampung dilaksanakan oleh PT. Tunas Dwipa
Matra. 2.
Jasa keuangan dan sewa, yang berkedudukan di Jakarta dilaksanakan oleh PT. Tunas Financindo Sarana dan PT. Surya
Sudeco.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian