Produksi Implementasi anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi tahun 2013 : studi kasus pada pertenunan Santa Maria Boro Kalibawang, Yogyakarta.
direbus dan dicuci sampai bersih dan warnanya menjadi putih dan mengkilap.
Setelah itu benang diberi warna sesuai dengan standar produk, yang dilakukan dengan merendam benang tersebut dalam larutan wenter sesuai
warna yang diinginkan selama 30 menit, kemudian benang dimasukkan dalam larutan kanji dan mudah diolah. Apabila yang dibutuhkan benang
putih maka benang akan direndam dalam larutan pemutih. Langkah selanjutnya adalah menjemur benang sampai kering, kemudian
benang yang sudah kering dikirim ke bagian pintal. 2.
Tahap Persiapan Penenunan Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan benang yang akan dipakai
dalam tahap penenunan, yang terdiri dari dua jenis benang yaitu benang pakan dan benang lusi. Benang pakan adalah benang yang posisinya
melintang pada penampang kain dan menunjuk lebar kain. Benang lusi adalah benang yang posisinya membujur dan dimasukkan dalam alat
bernama kelos. 3.
Tahap Penenunan Berikut ini merupakan langkah
– langkah dalam proses penenunan: a.
Benang lusi yang siap ditenun, disilangkan dalam benang pakan yang tergulung pada palet
– palet di dalam teropong. b.
Setelah benang lusi dan peralatan kain telah siap, maka mesin tenun mulai dioperasikan. Jika mesin tenun digerakkan satu tahap maka
terdapat celah antara dua jajaran benang lusi. Kemudian teropong
yang berisi benang pakan dimasukkan diantara celah tersebut dengan posisi melintang. Gerakan teropong ini terjadi akaibat dorongan dari
alat pendorong yang terletak di bagian samping mesin tenun. c.
Proses pergerakan teropong yang terjadi secara terus – menerus inilah
yang menyebabkan terjadinya pengulangan penyilangan benang lusi dan benang pakan sehingga lama
– kelamaan akan tercipta kain panjang yang merupakan hasil dari proses tenun tersebut.
4. Tahap Finishing
Setelah melalui tahap pertenunan, kain yang dihasilkan akan diserahkan pada bagian gudang untuk dicocokkan dengan standar produk dan
dilakukan penjahitan yang disebut mengobras. Tujuan penjahitan tersebut adalah agar benang yang sudah ditenun tidak mudah lepas dan
mempermudah pengukuran.