Jenis Anggaran Implementasi anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi tahun 2013 : studi kasus pada pertenunan Santa Maria Boro Kalibawang, Yogyakarta.

mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: 1 Anggaran penjualan 2 Anggaran biaya pabrik; a Anggaran biaya bahan baku b Anggaran biaya tenaga kerja langsung c Anggaran biaya overhead pabrik 3 Anggaran beban usaha 4 Anggaran laporan rugi laba b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari: 1 Anggaran kas 2 Anggaran piutang 3 Anggaran persediaan 4 Anggaran utang 5 Anggaran neraca

E. Syarat Anggaran

Menurut Adisaputro dan Anggraini 2007: 22-23, keberhasilan program perencanaan dan pengendalian laba mensyaratkan ketentuan - ketentuan berikut : a. Fleksibel Untuk memenuhi syarat fleksibel, anggaran tidak boleh mendominasi bisnis. Dalam pelaksanaannya seharusnya terdapat suatu kebijakan memperbolehkan untuk melakukan sedikit perubahan sehingga anggaran tidak dipaksakan sebagai “jaket yang ketat”. Dengan syarat fleksibel ini, diharapkan semua peluang menguntungkan dapat dimanfaatkan walaupun peluang tersebut tidak terdapat dalam anggaran. Dengan demikian sifat fleksibel ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan yang bersifat turbulen dan dinamis. b. Realistis Untuk merencanakan dan mengembalikan laba, manajemen harus realistis dan menghindari optimisme yang berlebihan atau tidak mendasar. Kecermatan dalam menentukan sasaran – sasaran anggaran untuk penjualan, harga, tingkat produksi, biaya, pembiayaan modal, arus kas, dan produktivitas menentukan kegunaan anggaran. Untuk tujuan – tujuan perusahaan dan sasaran spesifik dalam anggaran harus menunjukkan harapan yang realistis. c. Kontinu terus – menerus Perencanaan sebagai fungsi pertama manajemen harus dilakukan secara kontinu terus-menerus. Dengan berlalunya waktu, perusahaan perlu melaksanakan perencanaan ulang dan membuat rencana – rencana baru. Dalam proses umpan balik yang berjalan kerap memerlukan rencana baru, untuk 1 memperbaiki kinerja yang masih kurang, 2 menghadapi kejadian yang tidak diinginkan dan belum diantisipasi sebelumnya, dan 3 mengambil kesempatan dari perkembangan baru yang terjadi. Dengan demikian sesuai fungsi perencanaan, proses pengendalian juga harus dioperasikan secara terus- menerus dalam suatu perusahaan untuk menjamin apakah perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang ditetapkan dengan cara yang efisien.

F. Syarat Berhasilnya Anggaran

Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut: 1. Organisasi Perusahaan yang Sehat Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem organisasi tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas fungsional dengan jelas, dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab dengan tegas. 2. Sistem Akuntansi yang Memadai Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang memadai, meliputi: a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan dicatat oleh akuntansi, sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat diperbandingkan. b. Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari realisasi anggaran. c. Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat pertanggungjawaban dari bagian atau individu di dalam perusahaan.

G. Periode Anggaran

Agar dapat dijalankan dalam operasi anggaran harus menunjukan periode waktu tertentu, yang dinamakan periode anggaran. Periode anggaran harus disesuaikan dengan periode operasi perusahaan dan kondisi yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu periode anggaran dapat bulanan, triwulan, tahunan, atau lebih lama lagi. Panjang pendeknya periode anggaran tergantung pada sifat perusahaan dan factor – factor yang mempengaruhi, misalnya : 1. Produk yang dihasilkan 2. Luas pasar 3. Posisi perusahaan dalam persaingan 4. Keadaan perekonomian suatu Negara