Syarat Berhasilnya Anggaran Implementasi anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi tahun 2013 : studi kasus pada pertenunan Santa Maria Boro Kalibawang, Yogyakarta.

H. Ciri

– ciri Anggaran Menurut Rudianto 2009: 4-5, tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran. Karena anggaran memiliki beberapa ciri khusus yang membedakan dengan sekedar rencana, antara lain : a. Dinyatakan dalam satuan moneter Penulisan dalam satuan moneter tersebut dapat juga didukung oleh satuan kuantitaif lain, misalnya unit. Penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter bertujuan untuk memepermudah membaca dan usaha memahami rencana tersebut. Rencana kerja yang diwujudkan di dalam suatu cerita panjang akan menyulitkan anggota organisasi untuk membaca atau memahaminya. Karena itu, sebaiknya anggaran disusun dalam bentuk kuantitatif moneter yang ringkas. b. Umumnya mencangkup kurun waktu satu tahun Bukan berarti anggaran tidak dapat disusun untuk kurun waktu lebih pendek, tiga bulan misalnya, atau kurun waktu lebih panjang seperti lima tahunan. Batas waktu di dalam penyusunan anggaran akan berfungsi untuk memberikan batasan rencana kerja tersebut. c. Mengandung komitmen manajemen Anggaran harus disertai upaya pihak manajeen dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius dari pihak manajemen untuk mencapainya, maka penyusunan anggaran tidak akan banyak manfaatnya bagi perusahaan. Karena itu didalam menyusun anggaran, perusahaan harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah realistis. d. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran tidak dapat disusun sendiri – sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan dari atasarn pihak pihak penyusun. e. Anggaran hanya diubah jika dalam keadaan khusus tidak setiap saat dan dalam segala keadaan anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahan asumsi internal dan eksternal memaksa untuk nmengubah anggaran karena jika dipertahankan akan membuat anggaran tidak relevan lagi dengan situasi yang ada. f. Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya Tanpa analisis yang lebih mendalam tentang penyimpangan tersebut, maka potensi untuk terulang lagi dimasa mendatang menjadi lebih besar. Tujuan analisis penyimpangan tersebut adalah untuk mencari penyebab penyimpangan, agar tidak terualng lagi dimasa yang akan datang dan agar penyusunan anggaran di kemudian hari menjadi lebih relevan dengan situasi yang ada.