menginformasikan kepada masyarakat mengenai aktivitas perusahaan dalam rangka penyesuaian nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial masyarakat.
SR dapat menjadi media yang dapat menginformasikan hal tersebut guna memperoleh legitimasi dari masyarakat.
C. Sustainability Report
1. Definisi Sustainability Report
Pada website National Center for Sustainability Report NCSR tertulis definisi sustainability report adalah sebagai berikut :
“Sustainability Reporting is reporting on the economic, environmental and social policies, impacts and performance of an organization and its products
in the context of sustainable development.” Definisi ini ditulis pada iklan Sutainability Reporting Awards 2014. Definisi
sustainability report lainnya juga dirumuskan oleh Global Reporting Initiative GRI. Pada perumusannya GRI 2006: 3 mendefinisikan
sustainability report sebagai berikut : “Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya
akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun
eksternal.
” Sustainability report merupakan istilah umum yang dianggap sinonim
dengan istilah lainnya seperti triple bottom line Berliana, 2013. Konsep Triple Bottom Line dari Elkington 1997 dalam Berliana 2013
dikembangkan menjadi tiga istilah yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Perusahaan yang ingin berkelanjutan harus
memperhatikan “3P” . Perusahaan harus mampu memenuhi kesejahteraan
masyarakat people, turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan planet, serta mengejar profit.
2. Pengungkapan SR di Indonesia
Berdasarkan keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP- 431BL2012, laporan tahunan wajib memuat tanggung jawab sosial
perusahaan. Laporan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan diungkap pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan
dengan laporan tahunan kepada BAPEPAM dan LK, seperti laporan keberlanjutan sustainability report atau laporan tanggung jawab sosial
perusahaan corporate social responsibility report. Berdasarkan keputusan tersebut, pengungkapan sustainability report di
Indonesia masih merupakan pilihan. Meskipun merupakan pilihan, pengungkapan SR di Indonesia telah didukung dengan adanya ajang Indonesia
Sustainability Reporting Award ISRA. Ajang penghargaan ini diprakarsai oleh Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia IAMI bekerja sama dengan
National Center for Sustainablity Reporting NCSR sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang concern terhadap sustainable
development Chariri dan Nugraha, 2009. 3.
Manfaat Sustainability Report Seperti yang diungkapkan oleh GRI 2006: 3 kegunaan sustainability
report adalah sebagai berikut : a.
Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela.
b. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan. c.
Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai organisasi dalam waktu tertentu.
Selain diungkapkan oleh GRI, World Business Council for Sustainable
Development WBCSD
juga mengungkapkan
manfaat sustainability report. Manfaat dari pengungkapan sustainability report
menurut WBCSD 2002 adalah : a.
Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah dan
meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi.
b. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat
yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka panjang.
c. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan
mengelola risikonya. d.
Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi.
e. Sustainability report dapat mengembangkan dan memfasilitasi
pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam mengelola dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.
f. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung
kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan pemegang saham untuk jangka panjang.
g. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang
saham dengan visi jangka panjang dan membantu mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial
dan lingkungan. 4.
Prinsip Sustainability Report Prinsip-prinsip sustainability report seperti yang tetulis pada pedoman
laporan keberlanjutan GRI 2006: 8-16 adalah sebagai berikut : a.
Materialitas Informasi dalam sebuah laporan harus mencakup topik dan indikator
yang menggambarkan dampak signifikan dari ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap organisasi atau yang dapat mempengaruhi penilaian dan
kebijakan dari pemangku kepentingan secara substantif. b.
Pelibatan Pemangku Kepentingan Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya dan
menjelaskan dalam laporan bagaimana organisasi telah merespon harapan dan kepentingan yang masuk akal dari pemangku kepentingan.
c. Konteks Keberlanjutan
Laporan harus memperlihatkan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.
d. Kelengkapan
Cakupan topik dan indikator material serta definisi batasan laporan harus dapat menggambarkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
signifikan dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai kinerja organisasi dalam periode laporan berjalan.
e. Keseimbangan
Laporan harus menggambarkan aspek positif dan negatif dari kinerja perusahaan untuk dapat memungkinkan penilaian yang masuk akal
terhadap keseluruhan kinerja. f.
Dapat Diperbandingkan Isu-isu dan informasi harus dipilih, dikumpulkan, dan dilaporkan secara
konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dalam sebuah cara yang memungkinkan pemangku kepentingan dapat menganalisis
perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu dan dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.
g. Kecermatan
Informasi yang dilaporkan harus cukup cermat dan detail bagi pemangku kepentingan dalam menilai kinerja organisasi.
h. Ketepatan Waktu
Laporan dilakukan berdasarkan jadwal reguler serta informasi kepada pemangku kepentingan tersedia tepat waktu ketika dibutuhkan dalam
mengambil kebijakan.
i. Kejelasan
Informasi harus disediakan dalam cara yang dapat dimengerti dan diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan.
j. Keterandalan
Informasi dan proses yang digunakan dalam penyiapan laporan harus dikumpulkan, direkam, dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dalam
sebuah cara yang dapat diuji dan dapat membentuk kualitas dan materialitas dari laporan.
Prinsip-prinsip tersebut akan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1 Prinsip untuk menentukan topik dan indikator yang harus dilaporkan
oleh organisasi. 2
Prinsip untuk menjamin kualitas dan penyampaian yang memadai dari informasi yang dilaporkan.
Prinsip materialitas,
pelibatan pemangku
kepentingan, konteks
keberlanjutan, kelengkapan masuk dalam kelompok prinsip untuk menentukan topik dan indikator yang harus dilaporkan oleh organisasi.
Sementara prinsip keseimbangan, dapat diperbandingkan, kecermatan, ketepatan waktu, kejelasan, dan keterandalan masuk dalam kelompok
prinsip untuk menjamin kualitas dan penyampaian yang memadai dari informasi yang dilaporkan.
5. Kategori Pengungkapan Sustainability Report
Pengungkapan dalam sustainability report terbagi menjadi tiga yaitu pengungkapan ekonomi, pengungkapan lingkungan dan pengungkapan sosial.
Pengungkapan sosial terbagi lagi menjadi pengungkapan pada praktek tenaga kerja pekerjaan layak, HAM, masyarakat, dan tanggung jawab produk.
Penjelasan mengenai pengungkapan tersebut adalah sebagai berikut : a.
Pengungkapan Ekonomi Pengungkapan yang menunjukkan aliran dana di antara para pemegang
kepentingan dan dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat GRI, 2006: 25.
b. Pengungkapan Lingkungan
GRI 2006: 27 mengungkapkan bahwa indikator lingkungan meliputi kinerja yang berhubungan dengan input misalnya material, energi, dan
air dan output misalnya emisi, air limbah, dan limbah. Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja yang berhubungan
biodiversity keanekaragaman hayati, kepatuhan lingkungan, dan informasi
relevan lainnya
seperti pengeluaran
lingkungan environmental expenditure dan dampaknya terhadap produk dan jasa.
c. Pengungkapan Sosial
Menurut GRI 2006: 29 pengungkapan sosial menunjukkan aspek kinerja yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak asasi manusia,
masyarakat dan tanggung jawab produk.
D. Profitabilitas