5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Biaya
1. Pengertian Biaya
Mursyidi 2008: 14 menyatakan bahwa : “Biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya
untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat y
ang akan datang.” Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, terdapat 4
empat unsur pokok, yaitu: a.
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi b.
Diukur dalam satuan uang c.
Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi d.
Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Istilah biaya dalam akuntansi, didefinisikan sebagai pengorbanan
yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, pengorbanan mungkin diukur dalam kas, aktiva yang ditransfer, jasa yang diberikan dan
lain-lain, hal ini diperkuat oleh pendapat Witjaksono 2006: 6 mengemukakan bahwa: “Biaya adalah suatu pengorbanan sumber daya
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Berdasar dari definisi-definisi di atas tentang biaya maka digunakan akumulasi data biaya untuk keperluan penilaian persediaan dan
untuk penyusunan laporan-laporan keuangan di mana data biaya jenis ini bersumber pada buku-buku dan catatan perusahaan. Tetapi, untuk
keperluan perencanaan analisis dan pengambilan keputusanan, sering harus berhadapan dengan masa depan dan berusaha menghitung biaya
terselubung imputed cost, biaya deferensial, biaya kesempatan opportunity cost yang harus di dasarkan pada sesuatu yang lain dari
biaya masa lampau. Oleh sebab itu merupakan persyaratan dasar bahwa biaya harus diartikan dalam hubungannya dengan tujuan dan keperluan
penggunaannya sehingga suatu permintaan akan data biaya harus disertai dengan penjelasan mengenai tujuan dan keperluan penggunaannya, karena
data biaya yang sama belum tentu dapat memenuhi semua tujuan dan keperluan.
2. Klasifikasi Biaya
Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang
hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, Menurut Mulyadi 2005 : 13, biaya dapat digolongkan menurut :
a. Objek pengeluaran.
b. Fungsi pokok dalam perusahaan.
c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
d. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan. e.
Jangka waktu manfaatnya”. Uraian dari masing-masing penggolongan biaya adalah sebagai
berikut: a.
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan bakar disebut “Biaya Bahan Bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah
sebagai berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, dan
biaya zat warna. b.
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok perusahaan Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi
produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok : 1
Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi