Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Seperti dalam tabel 5.9 dibawah ini: Tabel 5.9 Perhitungan Total Kapasitas Menganggur Pada Bulan April 2014
Bulan Vol Prod Normal
unit Vol Prod
Sesungguhnya unit Kapasitas
menggangur unit April
6 4
2 Sumber : CV. Karoseri Fajar Mandiri
Perusahaan masih memiliki kapasitas menganggur yang melebihi pesanan khusus, maka langkah awal untuk menerima
pesanan khusus yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melihat kapasitas menganggur.
Perusahaan dalam langkah penentuan total kapasitas menganggur sama seperti di dalam teori yaitu volume produksi
normal selama satu bulan dikurangi volume produksi sesungguhnya yang terjadi diperusahaan selama satu bulan. Jadi
langkah pertama yang diambil oleh perusahaan dengan menghitung total kapasitas menganggur yaitu sama dengan teori.
2. Penentuan Biaya Relevan dan Tidak Relevan
a. Berdasarkan Teori
Cara mengidentifikasi dan menentukan biaya relevan itu sendiri yaitu suatu biaya masa depan yang berbeda pada masing-
masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu hanya biaya masa depan yang dapat menjadi
relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus
berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Apabila
biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya
demikian disebut biaya tidak relevan. Biaya dipisahkan ke dalam biaya relevan dan tidak relevan,
karena ini akan memudahkan dalam melakukan analisa. Biaya relevan inilah yang akan berbeda apabila ada pesanan khusus
didalam perusahaan. Biaya relevan adalah biaya yang akan berubah pada alternatif keputusan yang berbeda.
Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokan sebagai biaya relevan Rudiyanto, 2006: 65
yaitu: 1
Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan 2
Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif Biaya yang terjadi pada CV. Karoseri Fajar Mandiri
tahun 2014 dapat digolongkan berdasarkan perilakunya menjadi biaya tetap dan biaya variabel:
1 Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Gaji dan Upah Karyawan
Produksi
Biaya tenaga kerja langsung juga merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang
diharapkan. 3
Biaya Depresiasi Mesin Biaya depresiasi mesin termasuk biaya tidak relevan, karena total
biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan.
Dan juga biaya tersebut bukan merupakan biaya yang akan datang yang digunakan dalam proses pesanan khusus.
4 Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Biaya ini merupakan biaya tidak relevan karena biaya tersebut bukan merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
5 Biaya Listrik
Biaya Listrik merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
6 Biaya Telepon
Biaya telepon merupakan biaya tidak relevan karena dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau
tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Dan juga biaya telepon bukan merupakan biaya yang akan datang.
7 Biaya Pameran
Biaya Pameran merupakan biaya tidak relevan karena bukan merupakan biaya yang akan datang yang digunakan.
8 Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan biaya tidak relevan karena bukan biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
9 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung termasuk biaya tidak relevan, dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat
output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Biaya-biaya tersebut digolongkan seperti dilihat
dalam tabel 5.10 dibawah Tabel 5.10 Pemisahan Biaya Relevan dan Tidak Relevan
Jenis Biaya RelevanTidak Relevan
Biaya Produksi Biaya Bahan Baku
Relevan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Relevan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Relevan Biaya Listrik
Relevan Biaya Depresiasi Mesin
Tidak Relevan Biaya Non Produksi:
Biaya Pengujian Dari Dishub Tidak Relevan
Biaya Telepon Tidak Relevan
Biaya Promosi Tidak Relevan
b. Berdasarkan yang Terjadi di dalam Perusahaan
Dalam langkah penentuan biaya relevan dan tidak relevan, perusahaan tidak melakukan penentuan biaya relevan dan
tidak relevan. Setelah menghitung kapasitas menganggur, perusahaan langsung menghitung biaya-biaya yaitu dengan
menghitung biaya produksi dan biaya non produksi tanpa melakukan pemisahan biaya relevan dan tidak relevan.
Tabel 5.11 Biaya Produksi Bulan April 2014 Per unit Biaya
Jumlah Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 33,750,000.00
Biaya Tenaga Kerja Langsung: Biaya perencanaan
100,000.00 Biaya PPIC
100,000.00 Biaya Pengelasan
500,000.00 Biaya Pengecatan
1,500,000.00 Biaya perakitan
2,750,000.00 Biaya Overhead Pabrik:
Biaya Listrik 851,400.00
Total Rp 39,551,400.00
Tabel 5.12 Biaya Non Produksi Bulan April 2014 Per unit Biaya Non Produksi:
Jumlah Biaya Adm dan Umum
Biaya Pengujian Rp 750,000.00
Biaya Telepon 75,000.00
Biaya pemasaran: Biaya Promosi
200,000.00 Total Biaya Non Promosi
Rp 1,025,000.00 Sumber : CV. Karoseri Fajar Mandiri
Setelah melakukan perhitungan total kapasitas menganggur selama bulan April 2014, perusahaan tidak
menentukan biaya relevan dan tidak relevan. Perusahaan langsung mencatatnya ke dalam perhitungan biaya produksi dan biaya non
produksi. Disinilah letak perbedaan antara yang terjadi diperusahaan dengan yang ada di dalam teori. Langkah kedua yang dilakukan oleh
perusahaan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tidak sama dengan teori yaitu setelah menghitung
kapasitas menganggur, langkah selanjutnya dengan dilakukan penentuan biaya relevan dan tidak relevan.
3. Membandingkan Penentuan Total Pendapatan Diferensial, Biaya
Diferensial dan Laba Diferensial Pesanan Khusus special order pricing
dengan Menggunakan Analisis Biaya Relevan a.
Berdasarkan Teori Cara dalam perhitungan analisis biaya relevan dibutuhkan
perhitungan pendapatan diferensial, biaya diferensial dan laba diferensial diolah berdasarkan data yang ada di perusahaan.
Dengan melihat data perhitungan per unit yang dilakukan oleh perusahaan maka dapat dihitung biaya diferensial pesanan khusus yang
diterima. Tabel 5.13 Perhitungan Biaya Penjualan Per Unit Selama Bulan April 2014
Biaya Per unit
Total Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 33,750,000.00
Rp 135,000,000.00 Biaya Tenaga Kerja Langsung:
Biaya perencanaan 100,000.00
400,000.00 Biaya PPIC
100,000.00 400,000.00
Biaya Pengelasan 500,000.00
2,000,000.00 Biaya Pengecatan
1,500,000.00 6,000,000.00
Biaya perakitan 2,750,000.00
11,000,000.00 Biaya Overhead Pabrik:
Biaya Listrik 851,400.00
4,257,000.00 Total Biaya
Rp 39,551,400.00 Rp 159,057,000.00
Sumber: CV. Karoseri Fajar Mandiri 1 Pendapatan Diferensial
Tabel 5.14 Pendapatan Diferensial Bulan
Pendapatan pesanan khusus dam truck April 2014
2 pcs x Rp. 50.000.0000 = Rp. 100.000.000
2 Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang Sudah diolah Biaya Diferensial
Tabel 5.15 Biaya Diferensial Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 75,500,000.00
Biaya Tenaga Kerja Langsung: Biaya perencanaan
Rp 200,000.00 Biaya PPIC
Rp 200,000.00 Biaya Pengelasan
Rp 1,000,000.00 Biaya Pengecatan
Rp 3,000,000.00 Biaya perakitan
Rp 5,500,000.00 Biaya Overhead Pabrik:
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 200,000.00
Biaya Listrik Rp 1,702,800.00
Biaya Depresiasi Mesin Rp 80,000.00
Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang Sudah diolah Tabel 5.16 Analisis Biaya Relevan Pesanan Khusus Bulan April 2014
Keterangan Menerima Pesanan
khusus Menerima
Pesanan Khusus
Menolak Pesanan
Khusus
Penjualan khusus Rp 100,000,000.00
Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku
75,500,000.00 Menerima Biaya Tenaga Kerja
Langsung: Biaya perencanaan
200,000.00 Menerima Biaya PPIC
200,000.00 Menerima Biaya Pengelasan
1,000,000.00 Menerima Biaya Pengecatan
3,000,000.00 Menerima Biaya perakitan
5,500,000.00 Menerima Biaya Overhead Pabrik:
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
200,000.00 Menolak
Biaya Listrik 1,702,800.00 Menerima
Biaya Penyusutan Mesin 80,000.00
Menolak Total Biaya
86,902,800.00 Laba Diferensial
Rp 13,097,200.00 Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang sudah diolah
c. Berdasarkan yang Terjadi di Perusahaan
Dalam menentukan total biaya diferensial dan pendapatan diferensial perusahaan CV. Karoseri Fajar Mandiri tidak melakukan
langkah ke tiga ini. Perusahaan hanya menghitung dari total HPP sebagai bahan pertimbangan, jika harga per unit yang telah
dihitung oleh perusahaan berdasarkan HPP diatas harga pesanan khusus per unit yang ditentukan oleh pembeli maka setelah dari
berbagai pertimbangan diatas maka pesanan khusus diterima. Perusahaan dalam menentukan biaya diferensial, pendapatan
diferensial dan laba diferensial tidak mengikuti langkah dari teori Hansen dan Mowen 2005:282-283 yaitu penentuan total pendapatan
diferensial, biaya diferensial dan laba diferensial pesanan khusus special order pricing.
Perusahaan juga tidak melakukan perhitungan analisis biaya relevan. Dengan alasan perusahaan dalam pengambilan keputusan
hanya melihat dari kapasitas menganggur, biaya produksi dan non produksi dan terakhir adalah melihat hasil hpp yang terjadi
diperusahaan. Ketiga hal tersebut yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerima atau menolak pesanan
khusus. Dalam langkah ke 3 ini perusahaan tidak mengikuti langkah yang ada di dalam teori.
Jadi dalam langkah ke 3 menurut teori Hansen dan Mowen 2005:282-283 yaitu penentuan pendapatan yang diterima dengan
menggunakan analisis biaya relevan, perusahaan tidak mengikuti langkah yang ada di dalam teori tersebut.
3 Pengambilan Keputusan dikatakan Tepat Jika Pengambilan Keputusan
yang dilakukan Perusahaan sama dengan yang ada di dalam teori. Dari ketiga langkah dalam teori Hanson dan Mowen diatas
perusahaan hanya menerapkan satu langkah yaitu menentukan total kapasitas menganggur sebelum mengambil keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus. Sedangkan langkah kedua dan ketiga yang terjadi diperusahaan tidak sama seperti yang ada di dalam teori.
Pengambilan keputusan dikatakan tepat jika langkah pengambilan keputusan yang dilakukan perusahaan sama dengan teori.
Jadi, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh CV. Karoseri Fajar Mandiri dalam menerima atau menolak pesanan khusus sudah tepat yaitu
menerima pesanan khusus, meskipun langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan tidak sama dengan yang ada di dalam teori.