terjadinya penyakit gigi dan mulut dalam masyarakat, sedangkan peran perawat gigi dalam upaya kuratif sederhana adalah dengan memberikan tindakan yang
bersifat kuratif yakni disaat penyakit gigi dan mulut sudah menjangkiti seseorang, namun tindakan kuratif yang diberikan adalah sederhana, tidak
melebihi batas wewenang yang dimiliki oleh seorang perawat gigi sesuai SOP. 135.
136. 2.2 Kewajiban Perawat Gigi Terhadap Masyarakat
137. Pasal 8
138. Dalam melaksanakan profesinya, setiap Perawat Gigi Indonesia
wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada individu masyarakat.
139. Perawat gigi juga termasuk tenaga kesehatan yang di didik dan
nantinya juga bekerja untuk masyarakat luas. Jadi sudah seharusnya menjadi kewajiban untuk perawat gigi memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
individu masyarakat. 140.
Selain itu perawat gigi juga wajib untuk memperhatikan dan mendapat persetujuan apa yang akan dilakukan terhadap pasien. Jika tidak,
perawatan tidak mungkin bisa diteruskan. Jika iya, harus laksanakan semaksimal mungkin. Dengan adanya prosedur seperti ini, tidak mendapat kesan kalau
pasien tidak tahu apa yang dilakukan perawat terhadapnya, walaupun si perawat sudah menjelaskan tentang indikasi yang sesuai dengan keadaan penderitanya,
tapi pasien lah yang sepenuhnya menentukan akan dilakukan tindakan atau tidak.
141.
142. Pasal 9
143. Dalam hal ini ketidakmampuan dan diluar kewenangan Perawat
Gigi Indonesia berkewajiban merujuk kasus yang ditemukan kepada tenaga yang lebih ahli.
1
144. Setuju, karena apabila seorang perawat gigi tidak dapat
menangani sebuah kasus, dikarenakan hal tersebut bukan kompetensinya, maka ia harus merujuknya ke tenaga medis yang lebih ahli atau berkompeten dalam
bidangnya misalnya ke dokter gigi atau dokter gigi spesialis. 145.
146. 147.
148. Pasal 10
149. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib merahasiakan segala
sesuatu yang ia ketahui tentang kliennya. 150.
Setuju, hal tersebut merupakan hal yang sangat sensitive bagi pasien. Ketidaknyamanan si pasien, merasa rendah diri, minder, atau
lingkungan sosialisasinya akibat rahasia medis yang tidak dijaga dapat menurunkan semangat untuk sembuh karena pasien tersebut sudah tidak nyaman
dengan lingkungannya. 151.
Namun, jika harus dirahasiakan kepada keluarganya, nampaknya kurang setuju. Karena keluarga adalah orang terdekat pasien sehingga
diharapkan mereka bisa membantu dalam proses penyembuhan, seperti memberikan semangat, mengupayakan pelayanan yang lebih baik, dan sebagai
wujud kasih sayang terhadap pasien. 152.
153. Pasal 11
154.
155. Setiap Perawat gigi indonesia wajib memberikan pertolongan
darurat dalam batas-batas kemampuan, sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang lain yang lebih mampu memberikan
pertolongan.
1
156. Pasal tersebut menjelaskan kewajiban perawat gigi terhadap
masyarakat. Dalam keadaan darurat seorang Perawat Gigi wajib memberikan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan dan apapun yang dideritanya.
Pertolongan yang diberikan tentu dalam batas-batas tindakan keterampilan, keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya. Walaupun sangat terbatas, namun
tetap harus mengerjakan segala sesuatu dalam upaya menyelamatkan seseorang. Pertolongan harus diberikan apabila tidak ada orang lain yang mampu
memberikan. 157.
Kami sependapat, karena bagaimanapun juga kita sebagai tenaga kesehatan harus siap dan sigap dalam melayani masyarakat dalam kondisi
apapun dan kapanpun. Namun memang perlu diperhatikan sejauh mana kemampuan yang kita miliki agar tidak terjadi kesalah yang tidak diinginkan.
Sebaiknya jangan menangani kasus di luar kompetensi kita sebagai perawat gigi, lakukan pertolongan sederhana sesuai kompetensi kita, kemudian rujuk pada
orang yang lebih mampu menangani kasus tersebut, misalnya dokter gigi. Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal dan
merugikan pasien, alih – alih bertujuan menolong tapi yang terjadi malah membahayakan pasien.
158. 159.
160. 2.3 Kewajiban Perawat Gigi Terhadap Teman Sejawatnya.