113. memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat, tetapi juga berdasarkan cara dan sikap hidupnya dalam masyarakat.
114. 115.
Pasal 3 116.
Dalam menjalankan profesi, setiap Perawat Gigi Indonesia tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Kode Etik.
117. Dalam hal ini sebagai seorang perawat yang profesional harus
bekerja berdasarkan kode etik yang telah diatur dan disepakati. Apabila ada pelanggaran yang dilakukan dalam proses perawatan maka akan diberi sanksi
yang telah dimuat dalam kode etik profesi perawat gigi. Contoh: apabila seorang perawat gigi membuka praktik tanpa lisensi maka akan diberi peringatan dan
jika hal itu terus berlanjut maka akan dikeluarkan dari organisasi profesi. 118.
119. Pasal 4
120. Setiap Perawat Gigi Indonesia harus memberikan kesan dan
keterangan atau pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan. 121.
Yang dimaksud dalam pasal 4 itu adalah bahwa setiap perawat gigi harus mampu mempertanggungjawabkan tentang apa yang telah
disampaikan kepada pasien. Misalnya dalam hal melakukan tindakan scaling pada pasien, apa saja langkah-langkah yang akan dilakukan dan dihadapi oleh
pasien, seberapa besar kemungkinan perawatan akan berhasil dan bahkan resiko seperti apa yang akan dihadapi ketika pasien melakukan tindakan scaling.
122. Kemudian perawat gigi juga berwenang dalam hal
mempertanggung jawabkan rekam medis pasien dan harus sesuai dengan keadaan pasien yang sebenarnya terjadi pada diri pasien itu sendiri, bahkan
ketika terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan terhadap diri pasien sang perawat akan mempertanggunjawabkan nya ataupun
mempertanggunggugatkan. 123.
1
124. Pasal 5
125. Setiap perawat gigi Indonesia agar menjalin kerja sama yang
baik dengan tenaga kesehatan lainnya. 126.
Perawat gigi harus dapat menjalin kerjasama dengan pelaksana tenaga kesehatan menyeluruh seperti dokter gigi, dokter umum, bidan, perawat
umum, ahli gizi maupun penyuluh kesehatan masyarakat agar terjalin hubungan yang baik, harmonis dan saling menghargai. Hubungan kerjasama yang baik
dapat mendukung terjalinnya kolaborasi perawat gigi dengan tenaga kesehatan yang lain sehingga dapat melakukan asuhan pelayanan kesehatan dengan
terapeutik. 127.
128. Pasal 6