124. Pasal 5
125. Setiap perawat gigi Indonesia agar menjalin kerja sama yang
baik dengan tenaga kesehatan lainnya. 126.
Perawat gigi harus dapat menjalin kerjasama dengan pelaksana tenaga kesehatan menyeluruh seperti dokter gigi, dokter umum, bidan, perawat
umum, ahli gizi maupun penyuluh kesehatan masyarakat agar terjalin hubungan yang baik, harmonis dan saling menghargai. Hubungan kerjasama yang baik
dapat mendukung terjalinnya kolaborasi perawat gigi dengan tenaga kesehatan yang lain sehingga dapat melakukan asuhan pelayanan kesehatan dengan
terapeutik. 127.
128. Pasal 6
129. Setiap perawat gigi Indonesia wajib bertindak sebagai motivator
dan pendidik masyarakat. 130.
Perawat bertindak sebagai motivator bertujuan untuk memberi suatu motivasisemangat dalam hal kesehatan gigi dan mulut pasien. Hal ini
diterapkan karena motivasi merupakan suatu pencegahan primer. 131.
132. Pasal 7
133. Setiap perawat gigi Indonesia wajib berupaya meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana.
134. Perawat gigi Indonesia dalam rangka meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut diwajibkan untuk melakukan usaha baik secara pencegahan, promotif, maupun tindakan kuratif sederhana. Peran perawat gigi dalam upaya
promotif dan preventif dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit gigi dan mulut, upaya ini dilakukan sebagai rencana berjangka guna menekan angka
1
terjadinya penyakit gigi dan mulut dalam masyarakat, sedangkan peran perawat gigi dalam upaya kuratif sederhana adalah dengan memberikan tindakan yang
bersifat kuratif yakni disaat penyakit gigi dan mulut sudah menjangkiti seseorang, namun tindakan kuratif yang diberikan adalah sederhana, tidak
melebihi batas wewenang yang dimiliki oleh seorang perawat gigi sesuai SOP. 135.
136. 2.2 Kewajiban Perawat Gigi Terhadap Masyarakat
137. Pasal 8
138. Dalam melaksanakan profesinya, setiap Perawat Gigi Indonesia
wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada individu masyarakat.
139. Perawat gigi juga termasuk tenaga kesehatan yang di didik dan
nantinya juga bekerja untuk masyarakat luas. Jadi sudah seharusnya menjadi kewajiban untuk perawat gigi memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
individu masyarakat. 140.
Selain itu perawat gigi juga wajib untuk memperhatikan dan mendapat persetujuan apa yang akan dilakukan terhadap pasien. Jika tidak,
perawatan tidak mungkin bisa diteruskan. Jika iya, harus laksanakan semaksimal mungkin. Dengan adanya prosedur seperti ini, tidak mendapat kesan kalau
pasien tidak tahu apa yang dilakukan perawat terhadapnya, walaupun si perawat sudah menjelaskan tentang indikasi yang sesuai dengan keadaan penderitanya,
tapi pasien lah yang sepenuhnya menentukan akan dilakukan tindakan atau tidak.
141.
142. Pasal 9