dapat memberikan pedoman bagi tiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas, dimana pelaksana profesi perawat gigi mampu mengetahui suatu
hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Disamping itu kode etik juga merupakan sarana kontrol bagi masyarakat maupun profesi yang bersangkutan,
serta mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
98. Kode etik disusun oleh organisasi profesi. Organisasi profesi merupakan
suatu wadahtempat para anggota profesi tersebut menggabungkan diri dan mendapat perlindungan. Di Indonesia, organisasi profesi bidang keperawatan gigi
adalah Persatuan Perawat Gigi IndonesiaPPGI. Sebagai seorang perawat gigi kita wajib menghayati, mentaati dan mengamalkan apa yang sudah tertera didalam kode
etik diwilayah hukum Indonesia. Kewajiban-kewajiban sebagai seorang perawat gigi senantiasa harus dilakukan dengan semaksimal mungkin, baik itu kewajiban
umum dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, agama, hukum, kewajiban terhadap masyarakat, kewajiban terhadap diri sendiri, bahkan
kewajiban terhadap rekan sejawat. 99.
100. 1.2 Tujuan dan Manfaat
101. Tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui kode etik perawat gigi Indonesia serta kekurangan dan kelebihannya.
2. Melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak sesuai dengan standar profesi.
3. Melindungi tenaga kesehatan dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar. 4. Sebagai pedoman dalam pengawasan pelaksanaan pelayanan kesehatan dan
pembinaan serta peningkatan mutu pelayanan. 5. Sebagai pedoman menjalankan pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
102. BAB 2
103. PEMBAHASAN
104. 2.1 Kewajiban Umum
105. Pasal 1
106. Setiap Perawat Gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan
profesinya secara optimal. 107.
Perawat gigi melakukan pekerjaannya sesuai dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, etika umum, etika kesehatan gigi, hukum dan
agama. Pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut perlu dipelihara dan ditingkatkan sesuai dengan kompetensi perawat gigi, etika
umum dan etika kesehatan gigi dan mulut dilakukan dalam rangka member pelayanan terbaik pada pasien.
108. Sebagai contoh seorang perawat gigi dalam memberikan
pelayanan kesehatannya perlu memperhatikan prinsip etika dan pengetahuan yang didapat supaya mendapat hasil yang maksimal.
109.
110. Pasal 2
111. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-
norma hidup yang luhur. 112.
Seorang perawat gigi dalam menjalankan profesinya harus membawa diri dalam sikap yang terpuji. Baik dalam hubungannya terhadap
pasien, masyarakat, teman sejawat maupun profesinya. Dalam menjalankan tugasnya, perawat gigi harus mematuhi norma-norma luhur yang berlaku di
daerah dimana ia menjalankan tugas sebagai perawat gigi. Oleh karena itu Perawat gigi Indonesia berkewajiban untuk menjaga tingkah laku, tutur kata
serta sikapnya agar selalu seimbang dengan martabat jabatan Perawat Gigi sebagai salah satu tenaga kesehatan gigi. Masyarakat memandang perawat gigi
yang terampil adalah perawat gigi yang menjunjung tinggi norma hidup yang luhur baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan profesinya.
1
Karena Masyarakat menilai seorang perawat gigi tidak hanya berdasarkan kemampuan dalam
1
113. memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat, tetapi juga berdasarkan cara dan sikap hidupnya dalam masyarakat.
114. 115.