. Program harus didefinisikan sebagai cara untuk mendukung prioritas
Adanya keinginan untuk mengkaitkan program dengan prioritas
kebijakan secara luas menunjukan pentingnya kejelasan hubungan antara sumber daya yang digunakan program dengan
hasil kebijakan yang telah ditentukan. Dalam menyusun program harus mempertimbangkan pilihan‐
pilihan dalam pelaksanaannya apakah secara teknis dapat dilakukan atau tidak. Dalam diskusi penentuan prioritas
kebijakan akan lebih baik apabila program dalam penyusunannya sudah menetapkan tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai. . Program harus terintegrasi dalam manajemen anggaran yang
berbasis kinerja secara luas. Pertanggungjawaban untuk melaksanakan setiap program harus
sejalan dengan pemberian anggaran, yaitu dengan menunjukkan kejelasan hubungan antara anggaran dengan kinerja yang
dihasilkan oleh program tersebut. . Program harus memasukkan seluruh sumber pendanaan
Untuk pembiayaan secara penuh terhadap sebuah program mensyaratkan bahwa seluruh sumber pendanaan baik yang
bersifat belanja rutin, belanja pembangunan maupun pos pembiayaan harus diperhitungkan menjadi satu kesatuan. al ini
ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan program terhadap alokasi yang
dibutuhkannya.
B a b P e n y u s u n a n P r o g r a m d a n K e g i a t a n |
3.1.2 Definisi dan Jenis Program
3.1.2.1 P
Definisi rogram
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan oleh KL untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, danatau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh KL.
Selanjutnya, program ditetapkan menjadi dua jenis, yaitu: A. Program
Teknis, merupakan
program‐program yang
menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaranmasyarakat pelayanan eksternal .
Contoh: Program PembangunanPeningkatan Jalan dan Jembatan
B. Program Generik, merupakan program‐program yang digunakan oleh beberapa unit Eselon A yang memiliki karakteristik sejenis
untuk mendukung pelayanan aparatur danatau administrasi pemerintahan pelayanan internal .
Contoh: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Departemen Pekerjaan Umum
3.1.2.2 Program Teknis
Program Teknis yang akan disusun harus mempertimbangkan hal‐ hal sebagai berikut:
. Program Teknis disusun berdasarkan kelompok karakteristik KL, sebagai berikut:
a. Kelo n
mpok Lembaga Ti ggi Negara
Program‐Program Teknis dilaksanakan oleh organisasi Lembaga Tinggi Negara.
Program‐Program Teknis disesuaikan dengan lingkup
kewenangan berdasarkan peraturan perundang‐ undangan yang terkait dengan fungsi Lembaga Tinggi
Negara. Dengan demikian, jumlah Program Teknis
B a b P e n y u s u n a n P r o g r a m d a n K e g i a t a n |
ditentukan sesuai lingkup kewenangan dari Lembaga Tinggi Negara tersebut.
Diagram III3 Bagan Arsitektur Program Bagi Lembaga Tinggi Negara
b. Kelompok Departemen
satu unit Eselon A yang bersifat pelayanan eksternal akan menggunakan satu Program Teknis;
satu unit Eselon A bersifat pelayanan eksternal
dimungkinkan untuk dapat melaksanakan lebih dari satu Program Teknis dengan menunjukkan justifikasi
danatau pertimbangan kuat yang mendasarinya, yaitu antara lain berkenaan dengan aspek: i Kompleksitas
pelaksanaan kegiatan‐kegiatannya, dan ii Besaran anggaran yang dikelola oleh unit organisasi yang
bersangkutan.
B a b P e n y u s u n a n P r o g r a m d a n K e g i a t a n |