Policy Planning ARSITEKTUR PROGRAM

Prioritas merupakan arah kebijakan untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan. Sasaran pembangunan tersebut merupakan penjabaran dari visi dan misi platform Presiden terpilih. Fokus prioritas merupakan bagian dari prioritas untuk mencapai sasaran strategis yang dapat bersifat lintas KL. Kegiatan prioritas merupakan kegiatan pokok kegiatan yang mutlak harus ada untuk mendapatkan keluaran output dalam rangka mencapai hasil outcome dari fokus prioritas. Pendekatan Perencanaan Kebijakan merupakan alat dalam menerjemahkan visi dan misi platform Presiden terpilih. Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, perencanaan kebijakan tingkat Kabinet akan diterjemahkan dalam bentuk prioritas, fokus prioritas dan kegiatan prioritas yang kemudian dilaksanakan oleh masing‐masing KL. Jika dikaitkan dengan Struktur Manajemen Kinerja, maka prioritas akan terkait dengan pencapaian sasaran pokok impact , fokus prioritas terkait dengan pencapaian outcome dan kegiatan prioritas terkait dengan pencapaian output. Pada tingkat KL, prioritas dan fokus prioritas diterjemahkan melalui program dan kegiatan. Program dalam struktur policy planning berfungsi untuk memberikan rumah bagi kegiatan prioritas pada tingkat KL, dalam artian setiap kegiatan prioritas selain akan mendukung pencapaian prioritas dan fokus prioritas tertentu juga sekaligus akan mendukung pencapaian sasaran program dalam KL. Pencapaian fokus prioritas dilaksanakan melalui kegiatan‐kegiatan prioritas, dengan masing‐masing kegiatan prioritas tersebut dapat berada dalam beberapa program‐program yang berbeda di tingkat KL. Dengan demikian, keberadaan fokus prioritas sekaligus B a b P e n d e k a t a n R e s t r u k t u r i s a s i P r o g r a m d a n K e g i a t a n | berperan sebagai instrumen koordinasi antara KL. Setingkat dengan program namun dapat bersifat lintas KL danatau lintas KL ‐ SKPD

2.2.5 r

Struktu Manajemen Kinerja Kinerja dalam Arsitektur Program merupakan struktur yang menghubungkan antara sumberdaya dengan hasil atau sasaran perencanaan, serta merupakan instrumen untuk merancang, garan. memonitor dan melaporkan pelaksanaan ang Kerangka penyusunan kinerja dimulai dari “apa yang ingin diubah” impact yang kemudian membutuhkan rumusan “apa yang akan dicapai” outcome guna mewujudkan perubahan yang diinginkan. Selanjutnya, untuk mencapai outcome diperlukan rumusan mengenai “apa yang dihasilkan” output, dan untuk menghasilkan output tersebut diperlukan “apa yang akan digunakan”. Secara konseptual, bagan informasi kinerja dapat dilihat pada Diagram ‐ . Diagram II­2 Bagan Informasi Kinerja Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubah DAMPAK IMPACT Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Apa yang ingin dicapai HASIL OUTCOME Produkbarangjasa akhir yang dihasilkan Apa yang dihasilkan barang atau dilayani jasa KELUARAN OUTPUT Proseskegiatan menggunakan input menghasilkan output yang diinginkan Apa yang dikerjakan KEGIATAN Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan o ut utp Apa yang digunakan dalam INPUT bekerja Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, pendekatan manajemen kinerja yang akan diterapkan terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu: i Kinerja pada tingkat Kabinet dan ii Kinerja pada tingkat KL. Terkait dengan struktur informasi kinerja, tingkat kinerja yang akan disusun terdiri dari impact, outcome, dan output. B a b P e n d e k a t a n R e s t r u k t u r i s a s i P r o g r a m d a n K e g i a t a n | Berdasarkan hal tersebut di atas, Struktur Manajemen Kinerja akan terdiri atas: